Badminton
Trending Hendra Setiawan Pensiun, Profil Pemain yang Dijuluki Dewa Hendra, Last Dance The Daddies
Trending Hendra Setiawan pensiun. Profil pemain yang dijuluki Dewa Hendra. Last Dance The Daddies di Indonesia Masters 2025
TRIBUNKALTIM.CO - Pemain badminton Indonesia, Hendra Setiawan akhirnya mengumumkan pensiun, awal tahun 2025.
Last Dance atau turnamen terakhir Hendra Setiawan yang dijuluki The Daddies bersama Mohammad Ahsan direncanakan di Indonesia Masters 2025 yang akan digelar 23-28 Januari 2025.
Pernyataan Hendra Setiawan untuk pensiun ini pun menjadi trending topic hari ini, Rabu (4/12/2024) mengingat pemain spesialis ganda putra ini dapat julukan Dewa Hendra bukan hanya karena skill di lapangan tetapi juga kepribadiannya yang rendah hati bahkan di mata pemain-pemain dunia.
Rencana Hendra Setiawan untuk pensiun ini disampaikan di akun Instagramnya, @hendrasansan, Selasa (3/12/2024) malam
Baca juga: Bayan Open 400 Tahun 2024 Resmi Dibuka di BSCC Dome Balikpapan, Kembali Hadirkan The Daddies
"35 Tahun sudah saya berada di dalam dunia badminton," tulis atlet yang telah berusia 40 tahun pada 25 Agustus lalu.
"Saya rasa saat ini adalah saat yang tepat untuk memutuskan bahwa saya akan mengakhiri karier saya sebagai atlet badminton."
"Indonesia Masters 2025 akan menjadi turnamen terakhir saya."
Hendra Setiawan telah menjadi salah satu pemain tersukses sepanjang sejarah Indonesia.
Selain medali emas Olimpiade, Hendra juga telah meraih prestasi tertinggi di Kejuaraan Dunia (4 kali), Piala Dunia, Thomas Cup, Asian Games (2 kali), Kejuaraan Asia (2 kali), All England Open (2 kali), dan Superseries/World Tour Finals (3 kali).
Hanya Sudirman Cup yang menghalangi Hendra dari prestasi Grand Slam di badminton, alias merebut sembilan gelar mayor.
Medali perak pada edisi 2007 menjadi pencapaian terbaik Hendra bersama tim beregu campuran Indonesia.
Prestasi tertinggi berupa medali emas Olimpiade diraih Hendra bersama almarhum Markis Kido pada edisi Beijing 2008.

Sedangkan bareng Mohammad Ahsan, Hendra dikenal dengan hattrick Kejuaraan Dunia dan duet ikonik dengan julukan The Daddies.
Salah satu kualitas yang dipuji dari Hendra adalah konsistensinya.
Baca juga: Atlet Badminton Owi dan Hendra Setiawan ke Balikpapan, Transfer Ilmu Bulutangkis
Bagaimana tidak? Hendra selalu berhasil mencapai final turnamen, minimal sekali dalam setahun sejak 2022 hingga 2024.
Itu 22 tahun secara berturut-turut.
Bahkan pada 2023 Hendra masih berhasil lolos ke final All England yang merupakan turnamen terbuka paling bergengsi di bulu tangkis.
Ahsan/Hendra ke final dengan mengalahkan pasangan nomor satu saat ini, Liang Wei Keng/Wang Chang (China), yang usianya 16 tahun lebih muda, dengan skor ketat 29-27 di rubber game.
Australian Open 2024 menjadi turnamen terakhir di mana Hendra tampil di babak final.
Malang, The Daddies takluk dari pasangan kuat China lainnya, He Ji Ting/Ren Xiang Yu.
Meski begitu, Konsistensi tinggi membuat Hendra mendapatkan julukan Dewa.
Titel legenda telah banyak diterimanya sebelum menggantung raketnya.
"Terima kasih kepada Tuhan karena saya diberi kesempatan bisa bermain sampai sejauh ini dan semua impian saya sudah tercapai," sambung Hendra.
"Terima kasih untuk semua partner saya, khususnya alm. Kido dan Ahsan yang sudah berjuang bersama."
Baca juga: Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas PBSI, Rian Ardianto dan Lanny Buka-bukaan Kondisi Sebenarnya
"Terima kasih untuk PBSI, klub saya Jaya Raya, semua sponsor khususnya Victor dan Waroeng Steak & Shake, semua pelatih, dan teman-teman ganda putra."
"Terima kasih banyak untuk semua fans yang selalu mendukung saya dari dulu sampai sekarang."
"Dan terima kasih buat keluarga besar saya, terutama istri saya yang selalu men-support saya dalam keadaan apapun."
"Sampai ketemu di Indonesia Masters 2025."
Happy retirement, Dewa Hendra!
PROFIL HENDRA SETIAWAN
Nama: Hendra Setiawan
Lahir: Pemalang, 25 Agustus 1984
Tinggi: 183cm
Pegangan Raket: Kanan
Rekor pertandingan: 671 menang - 273 kalah
Baca juga: Trending Zheng Siwei Umumkan Pensiun, BWF World Tour Finals 2024 Aksi Terakhir bareng Huang Yaqiong
Prestasi:
- peringkat 1 dunia bersama Markis Kido dan Mohammad Ahsan
- medali emas Olimpiade (2008)
- medali emas Kejuaraan Dunia (2007, 2013, 2015, 2019)
- medali emas Piala Dunia (2006)
- medali emas Thomas Cup (2020)
- medali emas Asian Games (2010, 2014)
- medali emas Kejuaraan Asia (2005, 2009)
- medali emas Kejuaraan Beregu Asia (2016, 2018, 2020)
- medali emas SEA Games (2003, 2005, 2007, 2009, 2011)
- medali emas Kejuaraan Asia Junior (2002)
- juara All England Open (2014, 2019)
- juara Superseries Finals (2013, 2015, 2019)
- juara Indonesia Open (2005, 2013)
- 4 gelar juara BWF World Tour
- 18 gelar juara BWF Superseries
- 7 gelar juara BWF Grand Prix
- 1 gelar juara BWF International Challenge/Series/Satellite
Baca juga: Profil Lisa Ayu Kusumawati, Pebulutangkis Indonesia yang Dikabarkan Pensiun Dini, Apa Penyebabnya?
(*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Artikel ini telah tayang di bolasport.com.
Ada Bahlil dan Kevin Sanjaya Sukamuljo Daftar Pengurus PP PBSI 2024-2028, Kabid Binpres: Eng Hian |
![]() |
---|
An Se-young Senang dan Gugup Bisa Comeback di Denmark Open 2024, Konflik dengan BKA Sudah Reda |
![]() |
---|
Penyebab Zhang Zhi Jie Meninggal, Pemain Junior China Tiba-tiba Pingsan saat Pertandingan di Jogja |
![]() |
---|
Pelatih Bawa Fikri/Bagas dan Daniel Marthin untuk Sparring Partner Fajar/Rian di Olimpiade 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.