Badminton

Lengkap Daftar Pelatih Pelatnas PBSI, Ada Eks Pelatih Kento Momota hingga Partner Greysia Polii

Lengkap, berikut daftar pelatih PBSI untuk 2025. Ada eks pelatih Kento Momota hingga partner Greysia Polii

Editor: Amalia Husnul A
https://pbsi.id/
PELATIH PBSI 2025 - Logo PBSI. Lengkap, berikut daftar pelatih PBSI untuk 2025. Ada eks pelatih Kento Momota hingga partner Greysia Polii 

TRIBUNKALTIM.CO - Akhirnya, PBSI mengumumkan jajaran pelatih di tim bulutangkis Pelatnas untuk 2025, Jumat (20/12/2024).

Dari nama-nama pelatih Pelatnas PBSI 2025, tidak ada nama Irwansyah, Aryono Miranat dan  Herry Iman Pierngadi atai Herry IP.

Nama-nama pelatih Pelatnas PBSI yang beredar seperti yang ramai beredar di medsos seperti Imam Tohari yang pernah melatih Kento Momota hingga Nitya Krishinda yang pernah berpasangan dengan Greysia Polii. 

Pada sektor tunggal putra, Mulyo Handoyo akan memimpin sektor tunggal putra.

Baca juga: Trending Kabar Herry Iman Pierngadi dan Aryono Miranat tak Lagi di Pelatnas, Bocoran Pelatih di PBSI

Mulyo Handoyo akan menakhodai tunggal putra, Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Chico Aura Dwi Wardoyo.

Pergeseran posisi kepelatihan dialami oleh dua pelatih tunggal putri saat ini yakni Indra Widjaja dan Herli Djaenudin.

Mulai tahun depan, keduanya dipindah dan akan menjadi pelatih pada sektor tunggal putra pratama.

Sementara pada sektor tunggal putri utama akan dipimpin oleh Imam Tohari dan asistennya, Nunung Subandoro.

Nama baru yang akan menjadi bagian pelatih di pelatnas PBSI adalah Adriyanti Firdasari sebagai asisten pelatih tunggal putri pratama.

Diketahui, Adriyanti Firdasari mulai dikenal saat berhasil membantu tim Indonesia meraih perak pada Uber Cup 2008.

Adapun pada sektor ganda putra utama akan dipimpin oleh Antonius Budi Ariantho.

Kemudian pada sektor putri, mantan partner dari Greysia Polii juga akan ambil bagian menjadi pelatih di pelatnas PBSI.

Baca juga: Ada Bahlil dan Kevin Sanjaya Sukamuljo Daftar Pengurus PP PBSI 2024-2028, Kabid Binpres: Eng Hian

Dia adalah Nitya Krishinda Maheswari yang akan bertugas sebagai asisten pelatih ganda putri utama. 

Greysia dan Nitya pernah mempersembahkan medali emas untuk Indonesia pada Asian Games 2014 Incheon di Korea Selatan.

Selain itu, Rionny Mainaky masih menjadi bagian dari pelatnas dengan dipercaya sebagai kepala pelatih ganda campuran.

Daftar Susunan Pelatih PBSI 2025

Berikut lengkap daftar pelatih Pelatnas PBSI 2025 seperti dikutip Tribunkaltim.co dari kompas.com:

Tunggal Putra

Kepala Pelatih Utama: Mulyo Handoyo
Asisten Pelatih: Marleve M. Mainaky

Kepala Pelatih Pratama: Indra Widjaja
Asisten Pelatih: Herli Djaenudin

Tunggal Putri

Kepala Pelatih Utama: Imam Tohari
Asisten Pelatih: Nunung Subandoro

Kepala Pelatih Pratama: Wimpi Mahardi
Asisten Pelatih: Adriyanti Firdasari

Ganda Putra

Kepala Pelatih Utama: Antonius Budi Ariantho
Asisten Pelatih: Thomas Indratjaja

Kepala Pelatih Pratama: Chafidz Yusuf
Asisten Pelatih: Andrei Adistia

Ganda Putri

Kepala Pelatih Utama: Karel Leopold Mainaky
Asisten Pelatih: Nitya Krishinda Maheswari

Kepala Pelatih Pratama: Ade Lukas
Asisten Pelatih: Prasetyo Restu Basuki

Ganda Campuran

Kepala Pelatih Utama: Rionny Mainaky
Asisten Pelatih: Amon Sunaryo

Kepala Pelatih Pratama: Muhammad Rijal
Asisten Pelatih: Hendra Mulyono

Baca juga: Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas PBSI, Rian Ardianto dan Lanny Buka-bukaan Kondisi Sebenarnya

Taufik Hidayat: Pasti Ada Pro Kontra

Susunan pelatih teknik pelatnas PP PBSI hasil rekrutmen terbuka 2024 yang dilaksanakan  sejak 3 Desember 2024.

Ada 20 nama termasuk Mulyo Handoyo yang menjadi pelatih kepala sekaligus pelatih kepala utama tunggal putra.

"Pasti ada pro dan kontra dan kami tidak bisa mengakomodasi semua keinginan," kata Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat di pelatnas Cipayung, Jakarta, Jumat (20/12/2024).

"Setelah proses rekrutmen pelatih teknik, akan ada tahapan berikutnya untuk pelatih fisik dan bagian nutrisi pada 30 Desember. Era yang sekarang terbuka. Bukan like dan dislike."

"Kami ada kerjasama dengan Dayalima (konsultan), ada assessment, interview yang paling mendasar tentang bulu tangkis. Ada 51 pelatih yang mendaftar."

"Yang terpilih ada 20 orang. 10 Desember proses administrasi, 13-14 Desember ada konsultasi,15 Desember penentuan. Pada 17 Desember seharusnya ada pengumuman, tetapi baru diumumkan hari ini."

Menurut Taufik, dari total 51 email yang masuk, 50 berasal dari WNI yang berdomisili di dalam dan luar negeri dan satu lamaran masuk dari WNA.

"Kami menghormati permintaan yang bersangkutan untuk menjaga kerahasiaannya," ucap peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu.

Terkait jabatan rangkap Mulyo Handoyo sebagai pelatih kepala PBSI dan pelatih kepala utama tunggal putra, Taufik menjelaskan bahwa semua saling berkaitan.

"Beliau pelatih kepala tapi turun langsung di tunggal putra. Binpres membawahi semua sektor. Kami tidak mau membedakan. Judul (posisi jabatan) tidak perlu dibesarkan, tetapi yang penting sinkronisasi antar pelatih," tutur Taufik seperti dikutip TribunKaltim.co dari bolasport.com.

"Kami masih masa transisi dan tahun depan sudah ada pertandingan. Kontrak pelatih jangka panjang, tetapi ada evaluasi 3 bulan 6 bulan atau setiap hari."

"Tidak menutup kemungkinan ada rolling atau mengganti pelatih. Kami tidak mau pelatih ada di zona nyaman. Apalagi saat diumumkan sudah mulai bekerja sehingga untuk pertandingan berikutnya bukan bagaimana nanti."

"Jangan sampai tidak sinkron antara pelatih fisik dan dokter. Olahraga ini tidak bisa instan apalagi ini ada masa transisi atau perubahan."

"Memang jadi terlambat kami yang memutuskan posisi siapa yang di utama dan pratama. Beda judul, tetapi kami tetap dukung untuk Indonesia. Dulu zaman saya sama saja. Hasil rembukan, bukan kami yang memaksa."

"Kami menanyakan apakah bisa membuat program dan yakin saja. Sehingga setelah itu tidak aka pertanyaan karena ke depan kami satu perahu, kalau tidak untuk apa."

"Kami tidak kontrak satu tahun tapi fleksibel. Dalam kontrak ada klausul reward dan punishment. Kontrak dengan target realistis Olimpiade 2028."

Namun, pria yang juga menjabat sebagai Wakil Menpora itu mengatakan bahwa kontrak awal pelatih berdurasi dua tahun.

"Ada penghargaan dan hukuman karena setelah Olimpiade tidak akan tahu seperti apa. Kontrak bukan abu-abu, tidak berdasarkan omongan. Manusia itu tidak ada yang adil. "

"Jumlah pelatnas utama lebih sedikit daripada pratama karena tujuan pembinaan jangka panjang. Dulu diambil dari seleknas dan diambil kapan saja," ucap Taufik.

"Kalau pelatih setuju kenapa harus menunggu seleknas akhir tahun untuk masuk pelatnas. Sport science harus ada peralatan, psikolog. Kami sedang menuju, tetapi di pelatnas sport science tidak ada."

"Selamat untuk pelatih pratama. Semoga bisa lebih baik dan bisa saling menerima pemain dan pelatih karena untuk prestasi Indonesia. Tantangan prestasi juga lebih banyak."

"Sekarang ini kita yang ingin mengubah soal mindset zona nyaman karena lihat dari kekalahan bukan fisik, tetapi juga mental.

Terima kasih kepada pelatih pendahulu atas kontribusinya karena pasti ada yang senang dan tidak senang."

"Bukan hanya disini saja. Saya akan apresiasi untuk memangil ke pelatnas pelatih terdahulu. Kami butuh support. Kami kerja sendiri tidak bisa. Saya doakan bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik."

Sementara itu, Mulyo mengungkapkan langkah yang akan dia lakukan sebagai pelatih kepala.

"Tantangan ke depan target untuk Olimpiade 2028 dan prosesnya pada BWF World Tour Finals, Indonesia tertinggal sehingga regenerasi perlu dipercepat," ucap Mulyo.

"Akselerasi atau percepatan perlu karena pemain yang bertanding pada World Tour Finals masih bawah."

"Jika melihat usia perlu regenerasi pemain muda karena berpacu dengan pemain muda negara lain. Jangan sampai tertinggal dari negara lain."

"Untuk 1-2 turnamen akan rekrut pemain muda dengan ketentuan yang sudah ditetapkan dengan menghubungi pengprov dengan persyaratan ketat sehingga bisa terseleksi dengan baik."

"Soal kesulitan belum bisa saya jawab karena belum terlaksana. Untuk ini kami akan kontrol dan pantau. Waketum 1 akan melihat langsung kinerja."

"Pelatih harus bisa lebih profesional, tanggung jawab, dan lebih bekerja keras. Harus membuktikan kepada masyarakat. 

Bulu tangkis Indonesia akan lebih baik ini menjadi karier terakhir saya terutama untuk mewarnai bultang Indonesia."

Baca juga: PBSI Disorot, Sejarah Terburuk Indonesia di Malaysia Open 2024, Rapor Merah Asian Games Terulang

(*)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved