Hari Ibu 2024

Inilah Hukum Merayakan Hari Ibu 22 Desember Menurut Islam, Penjelasan Buya Yahya

Berikut hukum merayakan Hari Ibu 2024 menurut Islam berdasarkan penjelasan Buya Yahya.

canva
Hari Ibu 2024. Apa hukum merayakan Hari Ibu 22 Desember dalam islam? Ini penjelasan Buya Yahya 

Momen Hari Ibu 2024 adalah saat yang tepat untuk merayakan segala pengorbanan dan cinta tanpa syarat yang diberikan ibu.

Puisi menjadi salah satu bentuk ungkapan yang paling indah untuk menyampaikan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata biasa.

Baca juga: 10 Template CapCut Hari Ibu 2024, Pakai Twibbon Video untuk Ucapan dan Bagikan ke WA atau IG

Melalui puisi, kita bisa menyalurkan segala rasa terima kasih, cinta, dan penghormatan yang mendalam kepada ibu.

 Setiap bait dan kata yang terangkai dalam puisi ini bukan hanya sebuah penghormatan, tetapi juga refleksi dari perasaan yang terpendam dalam hati.

Puisi untuk ibu mengandung keindahan dan kedalaman makna yang mampu menyentuh hati siapa saja yang membacanya.

Berikut contoh puisi Hari Ibu 2024

Hari Ibu 2024
Hari Ibu 2024 (KemenPPPA)

1. Pelukan Tak Berujung
Di pelukanmu aku temukan damai,
Tempat segala gundah reda dan luruh,
Kau ajarkan cinta tanpa syarat,
Seperti langit memeluk bumi.

Keringatmu basahi tanah harapan,
Mengukir mimpi dari serpihan waktu,
Dalam letihmu, tersimpan senyum,
Yang menjadi lentera di jalanku.

Ibu, kasihmu tak pernah pudar,
Bahkan saat dunia melupakan pagi,
Kau tetap di sana,
Memberi hangat pada dinginnya hati.

 
2. Doa di Ujung Malam
Di setiap sujudmu, kusebut namamu,
Doa panjangmu menjangkau langit,
Meminta keberkahan untukku,
Tanpa lelah, tanpa henti.

Ibu, doamu adalah bentengku,
Di saat badai menghantam jiwaku,
Kau menenangkan, kau menguatkan,
Menjadikanku percaya pada harapan.

Betapa aku rindu suaramu,
Mengalir lembut seperti sungai pagi,
Kasihmu adalah harta tak ternilai,
Yang selalu menghidupkan semangatku.

 
3. Sepenggal Rindu untuk Ibu
Di setiap detik yang berlalu,
Ada namamu yang kusebutkan,
Ibu, jarak ini tak pernah menghapus,
Hangat kasihmu dalam ingatanku.

Kau adalah senja yang memeluk malam,
Lembut, penuh warna, dan menenangkan,
Meski jauh, aku selalu tahu,
Cintamu abadi, tak pernah layu.

Aku ingin kembali pada pelukanmu,
Merasakan damai yang tak terganti,
Ibu, tunggulah aku,
Untuk membalas segala kasihmu.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved