Mantan Gubernur Kaltim Meninggal

Mengenang Kapsul Waktu, Mimpi Awang Faroek Ishak yang Jadi Kenyataan, Ibu Kota Negara di Kaltim

Mengenang Ekspedisi Kapsul Waktu. Mimpi Awang Faroek Ishak yang jadi kenyataan. Ibu kota negara di Kaltim.

zoom-inlihat foto Mengenang Kapsul Waktu, Mimpi Awang Faroek Ishak yang Jadi Kenyataan, Ibu Kota Negara di Kaltim
IST
Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak - Mengenang Ekspedisi Kapsul Waktu. Mimpi Awang Faroek Ishak yang jadi kenyataan. Ibu kota negara di Kaltim.

TRIBUNKALTIM.CO - Mengenang Ekspedisi Kapsul Waktu 2015 silam.

Di dalam Kapsul Waktu terdapat 7 mimpi besar putra terbaik Kaltim, Awang Faroek Isjak yang mewakili masyarakat Benua Etam.

Satu di antara 7 mimpi Awang Faroek Ishak akhirnya menjadi kenyataan.

Adalah ibu kota negara yang resmi dipilih ke Kalimantan Timur, mimpi nomor urut ketiga yang ditanam dalam Kapsul Waktu.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Live Pemakaman Mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak di Kuburan Muslim Tenggarong

Senin 26 Oktober 2015, ekspedisi kapsul waktu tiba di Kalimantan Timur setelah diberangkatkan dari Kalimantan Selatan. 

Ekspedisi Kapsul Waktu 2015 adalah cara Presiden Joko Widodo menjaring aspirasi masyarakat Indonesia. 

Semua harapan rakyat disetiap kabupaten dan kota serta provinsi dikemas menjadi 7 mimpi.

Pada tanggal 21 Desember 2015, seluruh mimpi itu telah dimasukkan dalam kapsul yang ditanamkan dalam sebuah monumen di Merueke, Papua. 

Monumen Kapsul Waktu menyimpan impian Indonesia 2015-2085. Ada tujuh impian anak bangsa yang disimpan, dan kelak akan dibuka pada 2085 mendatang.

Secara nasional, gerakan ini merupakan gerakan "Ayo Kerja" yang berpegang pada Nawacita.

Baca juga: Momen Awang Faroek Ishak Sodorkan Peta ke Jokowi, Yakin Presiden Pilih Ibu Kota Negara di Kaltim

Di Samarinda, Kalimantan Timur, rombongan ekspedisi kapsul waktu saat itu disambut oleh kepala daerah yang saat itu masih dijabat Awang Faroek Ishak Gubernur Kalimantan Timur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur Mukmin Faisyal. 

Di dalam kapsul waktu diletakkan harapan masyarakat di Kalimantan Timur yang terdiri dari wilayah Kabupaten Paser, Penajam Paser Utara, Balikpapan, Samarinda, Bontang, Kutai Timur, Berau, Kutai Barat, Mahakam Ulu hingga perbatasan.

Dilansir dari Tribunnews.com, saat itu ada tujuh mimpi yang diletakkan di kapsul waktu.

Salah satu mimpinya adalah Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Baru bagi Republik Indonesia.

Mimpi tersebut berada diurutan ke tiga setelah mimpi pertama yakni Kalimantan Timur sebagai lokomotif ekonomi Asia Timur, dan mimpi kedua yakni Kalimantan Timur sebagai paru-paru dunia.

Mimpi keempat, masyarakat Kalimantan Timur cerdas, profesional dan beradab; mimpi kelima yakni infrastruktur Kalimantan Timur yang modern dan ramah lingkungan.

Sementara mimpi keenam sumber daya alam Kalimantan Timur untuk kesejahteraan rakyat dan mimpi ketujuh yakni masyarakat Kalimantan Timur yang agamis dan berbudaya.

Baca juga: Sosok Almarhum Awang Faroek Ishak Dimata Rektor UNU Kaltim Farid Wadjdy

Dilansir dari Antaranews.com, Awang Faroek Ishak yang saat itu menjabat Gubernur Kalimantan Timur mengatakan Pemprov Kaltim bersama tokoh masyarakat akan memberikan pandangan tentang harapan rakyat Kaltim pada tahun 2085. 

"Kami siap menerima dan menyambut Kapsul Waktu 70 tahun Kemerdekaan RI di Kaltim yang saat ini sudah dimulai dari Provinsi Aceh. Kapsul waktu rencana akan diterima Kaltim mulai dari Kabupaten Paser, PPU, Balikpapan, Samarinda, Bontang, Kutai Timur hingga perbatasan Kaltim-Kaltara di Kabupaten Berau," kata Awang Faroek Ishak saat menghadiri Rakernas Pencatatan Sipil 2015 angkatan pertama di Balikpapan.

Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil menyebut lokasi ibu kota baru Indonesia berada di Provinsi Kalimantan Timur.

"Iya, Kaltim benar," ujar Sofyan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (22/8/2019).

Namun ia tidak menjawab persis lokasi ibu kota baru yang ada di Kalimantan Timur.

Kalimantan Timur memiliki beberapa keunggulan hingga dipilih menjadi ibu kota pengganti Jakarta.

Salah satunya adalah di Kalimantan Timur sudah memiliki infrastruktur berupa bandara internasional, pelabuhan laut, dan tol.

"Artinya, itu akan menghemat banyak biaya," kata Jokowi ketika meninjau kawasan Bukit Soeharto di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Selasa (7/5/2019).

Di wilayah tersebut terdapat lintasan tol Samarinda-Balikpapan serta memiliki dua bandara besar berkelas internasional.

Di Balikpapan yang disebut Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman dan di Kota Samarinda yang bernama Aji Pangeran Tumenggung Pranoto. Kalimantan Timur juga memiliki Pelabuhan Semayang Kota Balikpapan, yang sudah berstandar internasional.

Baca juga: Profil Awang Faroek Ishak Mantan Gubernur Kaltim Meninggal Hari Ini, Rekam Jejak dan Karier Politik

Dilansir dari Kompas.com, Kalimantan Timur juga memiliki beberapa stadion yang layak untuk menggelar pertandingan internasional. 

Stadion tersebut diantaranya adalah Stadion Palaran, Samarinda yang beroperasi sejak 2008 saat perhelatan Pekan Olahraga Nasional di Samarinda.

Ada juga Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kutai Kartanegara yang diresmikan pada tahun 2011 dan memiliki kapasitas 35.000 penonton.

Di Balikpapan ada Stadion Batakan yang berkapasitas 40.000 tempat duduk. Desain stadion ini disebut-sebut memiliki kemiripan dengan Stadion Emirates di London.

Terkait ketersedian lahan, Gubernur Kalimantan Timur Isram Noor mengatakan tidak ada kendala penyediaan lahan untuk ibu kota negara yang baru.

Ia mengatakan saat ini ada sekitar 68.000 hektare lahan yang telah siap. Lahan tersebut bisa diperluas ke wilayah timur dan juga barat. Bahkan perluasan bisa dimungkinkan mencapai 200 ribu hektare.

Kalimantan Timur juga dinilai minim bencana seperti gempa bumi.

Namun menurut Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, Kalimantan tidak sepenuhnya terbebas dari gempa.

"Di Kalimantan tidak benar kalau dibilang tidak ada gempa. Sebenarnya setelah BMKG melakukan instalasi uji monitoring gempa bumi di Kalimantan tahun 2006-2008, aktivitas gempa di Kalimantan dapat terlihat, dan sejak dulu ada," ujarnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapsul Waktu, Mimpi Kalimantan Timur Jadi Ibu Kota Sejak Empat Tahun Lalu..."

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved