Berita Samarinda Terkini

Pemkot Samarinda Siapkan Dapur Umum di Perumahan Griya Mukti dan Bengkuring

Pemerintah Kota Samarinda menggelar rapat darurat penanganan banjir di Balai Kota Samarinda pada Rabu (29/1) sore

TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
RAPAT PENANGANAN BANJIR - Pemkot Samarinda gelar rapat penanganan banjir meski hari libur. Dipimpin Asisten II Marnabas Patiroy, rapat ini melibatkan seluruh pihak pentahelix untuk memastikan kesiapan dan langkah konkret menghadapi banjir.TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA — Pemerintah Kota Samarinda menggelar rapat darurat penanganan banjir di Balai Kota Samarinda pada Rabu (29/1) sore.

Rapat tersebut dipimpin Asisten II Pemkot Samarinda, Marnabas Patiroy dan dihadiri berbagai pihak dari unsur pentahelix, termasuk BPBD Samarinda, Dinas Sosial, DAMKAR, TNI, Polri, PLN, dan relawan.

Dalam rapat tersebut, Marnabas menyampaikan rapat ini untuk memaksimalkan langkah penanganan banjir yang terus terjadi di sejumlah wilayah Kota Samarinda. 

"Kami terus turun ke lapangan untuk memantau kondisi banjir dan melaporkannya secara real-time kepada Pak Wali.

Hari ini rapat diadakan agar semua pihak dapat memberikan masukan dan mengetahui kekuatan masing-masing untuk membantu masyarakat terdampak," ujar Marnabas.

Baca juga: Viral! Video Detik-detik Seorang Bocah Nyaris Tenggelam saat Banjir di Samarinda

Pemkot Samarinda telah menyiapkan sejumlah dapur umum, yaitu di kawasan Perumahan Griya Mukti dan Bengkuring, untuk memenuhi kebutuhan makan warga terdampak banjir. 

Selain itu, puskesmas di sejumlah titik seperti Bengkuring, Sungai Siring, dan Temindung diminta tetap beroperasi meski hari libur. 

"Kami siapkan posko kesehatan di berbagai titik untuk menangani warga yang sakit, terutama akibat banjir, seperti penyakit gatal-gatal," tambah Marnabas.

Pihaknya juga mengantisipasi potensi pengungsian dengan menyiapkan lokasi di seperti di masjid dan kantor kelurahan setempat.

Selain itu, koordinasi dengan TNI dan Polri dilakukan untuk menjaga keamanan rumah warga yang terpaksa ditinggalkan. PLN pun diminta mematikan trafo jika ketinggian air mendekati batas bahaya.

Dalam rapat tersebut, Marnabas mengusulkan agar status siaga bencana dinaikkan menjadi tanggap darurat. 

"Jika status tanggap darurat ditetapkan, kami dapat memanfaatkan dana Bantuan Tak Terduga (BTT) dan meminta bantuan dari pihak luar," jelasnya. 

Meski demikian, ia berharap kondisi banjir segera membaik tanpa perlu peningkatan status bencana.

BMKG dan Balai Wilayah Sungai (BWS) turut memberikan laporan terkini terkait cuaca dan kondisi aliran sungai.

Marnabas menyebut bahwa meski ada penurunan level air di Bendungan Benanga dari 8,07 meter menjadi 7,8 meter, aliran air tersebut masih berdampak ke Bengkuring dan Griya Mukti. 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved