Film

Sudah Tayang! Film A Business Proposal yang Diperankan Abidzar, Berapa Jumlah Penontonnya?

Film A Business Proposal versi Indonesia yang diperankan Abidzar dan Ariel Tatum sudah tayang, berapa jumlah penontonnya?

X.com/FalconPictures_
A BUSINESS PROPOSAL - Poster resmi film A Business Proposal oleh akun resmi Falcon Pictures @FalconPictures pada Rabu (8/1), yang tayang pada 6 Februari 2025 di bioskop seluruh Indonesia. Ramai ancaman boikot film yang diperankan Abidzar, berapa jumlah penontonnya kini? (X.com/FalconPictures_) 

TRIBUNKALTIM.CO - Film A Business Proposal versi Indonesia yang diperankan Abidzar dan Ariel Tatum sudah tayang, berapa jumlah penontonnya?

Sebagai informasi, film A Business Proposal ini sudah tayang mulai kemarin, Kamis 6 Februari.

Film garapan sutradara Rako Prijanto, terpantau sepi penonton pada hari penayangan.

Berdasarkan situs pencatatan penonton bioskop Cinepoint, jumlah penonton hari pertama film yang dibintangi Abidzar Al-Ghifari dan Ariel Tatum ini hanya berhasil menjual lebih dari 6.000 tiket.

Baca juga: Viral Anggaran IKN di Kaltim Diblokir, Sutradara Joko Anwar: OTW Syuting Film Horor

"1.270 pertunjukan. Okupansi kurang dari 4 persen. 6.900 tiket masuk pada hari pertama,” tulis akun Cinepoint, dikutip Kompas.com, Jumat (7/2/2025).

Tertinggal dari Film Lain yang Sedang Tayang

A BUSINESS PROPOSAL - Poster resmi film A Business Proposal oleh akun resmi Falcon Pictures @FalconPictures pada Rabu (8/1), yang tayang pada 6 Februari 2025 di bioskop seluruh Indonesia. Ramai ancaman boikot film yang diperankan Abidzar, berapa jumlah penontonnya kini? (X.com/FalconPictures_)
A BUSINESS PROPOSAL - Poster resmi film A Business Proposal oleh akun resmi Falcon Pictures @FalconPictures pada Rabu (8/1), yang tayang pada 6 Februari 2025 di bioskop seluruh Indonesia. Ramai ancaman boikot film yang diperankan Abidzar, berapa jumlah penontonnya kini? (X.com/FalconPictures_) (X.com/FalconPictures_)

Melihat angka penjualan tiket pada hari pertama, A Business Proposal masih tertinggal jauh dibandingkan film lain yang sedang tayang di bioskop.

Film Pulung Gantung berhasil menjual lebih dari 22.000 tiket di hari pertama.
Film Petaka Gunung Gede meraih lebih dari 148.000 tiket pada hari pertama penayangannya.

Film Diboikot akibat Pernyataan Abidzar?

Rendahnya jumlah penonton A Business Proposal diduga berkaitan dengan pernyataan kontroversial Abidzar Al-Ghifari.

Sebagai pemeran utama, Abidzar mengaku tidak menonton versi asli drama Korea A Business Proposal karena ingin menciptakan karakter sendiri. Pernyataan tersebut menuai kritik dari para penggemar drama aslinya, bahkan muncul seruan boikot terhadap film ini.

Meski demikian, baik Abidzar maupun rumah produksi Falcon Pictures telah menyampaikan permintaan maaf terkait hal tersebut.

Sinopsis Singkat A Business Proposal Indonesia

Film A Business Proposal mengisahkan Sari (Ariel Tatum), seorang food analyst di Bowo Foods, yang terpaksa menyamar sebagai sahabatnya, Yasmin (Caitlin Halderman), dalam sebuah kencan buta.

Tanpa diduga, teman kencannya adalah Utama (Abidzar Al-Ghifari), seorang pewaris perusahaan tempatnya bekerja, yang dikenal disiplin dan dingin.

Menyadari bahwa kakeknya, Eyang Bowo (Slamet Rahardjo), terus menekan dirinya untuk menikah, Utama meminta Sari untuk berpura-pura menjadi kekasihnya.

Dari sinilah konflik dan kejadian lucu mulai muncul—mulai dari usaha Sari menyembunyikan identitasnya sebagai pegawai Bowo Foods, hingga keterlibatannya dalam skema perjodohan yang semakin rumit.

Sinopsis A Business Proposal

Sari (diperankan oleh Ariel Tatum) bekerja sebagai food analyst di perusahaan Bowo Foods.

Meskipun sikapnya riang dan supel, sebetulnya ia tengah mengalami masalah perekonomian.

Suatu hari, Yasmin (Caitlin Halderman) sahabatnya datang dan memberikan sebuah penawaran bisnis yang menarik kepadanya.

Ia meminta Sari untuk menjadi joki sebuah kencan buta untuk menggantikan dirinya.

Pada kencan buta tersebut, Sari harus menggantikannya pergi menemui seseorang bernama Utama.

Tanpa Sari ketahui, identitas Utama sebenarnya adalah pewaris Bowo Foods yang tegas dan terkesan dingin.

Di sisi lain, Utama terpaksa mengikuti kencan buta ini karena Kakeknya (diperankan Slamet Rahardjo) terus mendesak dirinya untuk menikah.

Yasmin pun terus memohon-mohon pada Sari agar menjalankan kencan palsu ini, demi menghindari perjodohan yang direncakan keluarganya. 

Dalam situasi yang sulit, Sari akhirnya setuju untuk menjalankan kencan buta ini, sembari menyembunyikan identitasnya sebagai karyawan Bowo Foods. 

Tuai Respons Beragam

Setelah merilis teaser film pada Rabu (8/1/2025) lalu, A Business Proposal versi remake ini menuai banyak respons dari penikmat film terutama bagi mereka yang telah mengikuti dari versi Webtoon hingga drama Korea-nya.

Pada platform X, berbagai komentar turut mewarnai munculnya teaser ini. Beberapa di antaranya memuji bagaimana dialog-dialog yang diberikan sudah menarik dan visual yang diberikan terlihat menjanjikan.

Namun, tak sedikit juga yang membandingkan pemeran versi remake Indonesia dengan adaptasi drama koreanya. 

Sebelumnya, adaptasi drama yang dimainkan oleh aktor Ahn Hyo Seop memiliki aura seorang CEO yang begitu kuat.

Warganet menyebut bahwa aktor Utama, Abidzar Al-Ghifari amat berbeda dengan Kang Tae-mo yang diperankan oleh Ahn Hyo Seop.

"Kenapa ko Abidzar sih, Kenny Austin kan ada," tulis seorang warganet.

"Kenapa yaa kebanyakan kalo Indo... Dari novel/drakor diangkat jadi film tuh cast-nya jauh ama ekspektasi," tambah yang lain.

Dikutip dari tix.id, Rako Prijanto selaku sutradara yang didapuk untuk versi remake Indonesia sebelumnya menjelaskan bahwa menggarap A Business Proposal merupakan tantangan yang menyenangkan. 

Ia menjelaskan meskipun film ini adalah remake namun mereka tetap setiap pada cerita asli yang ada di Webtoon. Tetapi tentunya dengan menambahkan sentuhan kreatif yang baru. 

Kontroversi Abidzar Al Ghifari Sang Pemeran Utama, Sebut Penggemar Drakor Sebagai 'Fans Fanatik'

Diketahui, pemilihan Abidzar Al Ghifari ini sempat memicu kritik dari warganet khususnya para penggemar drama Korea.

Baca juga: 15 Film Indonesia yang Tayang Februari 2025, ada Komedi Romantis hingga Horor!

Apalagi pengakuannya yang menyebut jika dirinya tak menonton versi drama sampai selesai karena ingin menciptakan karakternya sendiri untuk versi Indonesia.

Hal tersebut menuai pro dan kontra karena penggemar drakor menganggap para pemain tak melakukan riset terlebih dulu terhadap karakter yang akan diperankan.

Dalam kesempatan lain, Abidzar mengaku cukup terbebani karena memerankan tokoh utama dalam film A Business Proposal versi remake Indonesia.

"Beban gak sih kalau memerankan sebuah IP/peran yang sebelumnya sudah pernah ada? karena kan orang sudah punya ekspektasi dengan karakter-karakter yang kalian akan mainin?" tanya Coki Pardede.

"Cukup beban, menurut gua. Ditambah juga tahu lah ya, fans fanatiknya seperti apa," jawab Abidzar, dikutip dari Tribun Solo pada Kamis (30/1/2025).

"Ya, apalagi Korea. Wow, dia punya different level of fanatism yang begitu-begitu," sahut Coki.

"Tapi kita pun menghargai itu, gitu. Dan kita kayak cukup berterima kasih, karena mungkin misalnya kita sesuai dan kita bisa melampaui ekspektasi itu, mereka pun juga bisa akhirnya menghargai kita banget gitu loh," ujar Abidzar.

"Dan dari awal pun kayak keluarga gua, kakak gua yang emang mereka juga fans Korea, mereka bilang kayak siap-siap ya. Misalnya gak sesuai, mereka bakal bla bla bla gitu loh," lanjutnya.

Ucapan Abidzar soal fans fanatik tersebut lantas mendapat banyak hujatan.

Abidzar kemudian membagikan postingan di Story Ekslusifnya soal rasisme di Indonesia.

"Pengen ngejelasin tp pasti tetep bakal ga suka,

emg dasar nya udah ga setuju

mau dijelasin kek apaan tau 

sepertinya akan tetap begitu

Rasisme di Indonesia ternyata masih ada," tulis Abidzar yang dibagikan oleh Instagram @dunianeti.

Baca juga: Jadwal Lengkap Film Indonesia dan Mancanegara yang Tayang di Bioskop Februari 2025

Ancaman Boikot hingga Falcon Pictures Rilis Surat Terbuka

Diketahui, film versi Indonesia ini menghadapi ancaman boikot dari para pencinta serial maupun Webtoon aslinya asal Korea.

Penyampaian maaf rumah produksi Falcon Pictures ini dilakukan jelang film A Business Proposal rilis di bioskop melalui unggahan Instagram resmi mereka, @falconpictures. 

"Webtoon ini kami adaptasi karena kecintaan kami terhadap ceritanya, baik dalam versi webtoon dan serial. Oleh karena itu, kami berhati-hati dalam prosesnya," tertulis dalam surat terbuka Falcon, dikutip dari Kompas.com, Senin (3/2/2025).

Terkait permasalahan tokoh utama, Abidzar Al-Ghifari, Falcon Pictures merasa bahwa itu adalah hak seorang aktor untuk menonton karya sebelumnya atau tidak.

Setiap aktor memiliki metode akting tersendiri yang tak bisa disalahkan.

"Seniman memiliki banyak cara (dan semua cara valid) dalam melakukan pendekatan terhadap cerita," tulis Falcon.

Terlepas dari itu, Falcon Pictures meminta maaf kepada pihak-pihak yang tersinggung atas masalah Abidzar Al-Ghifari.

"Kami meminta maaf atas perkataan dan perbuatan yang tidak tepat. Kami pastikan tidak pernah ada niat buruk terkandung dalam hati," lanjutnya.

Rencana boikot film tersebut awalnya muncul setelah pernyataan Abidzar Al-Ghifari yang menyinggung penggemar.

Sebelumnya, Abidzar juga telah menuai kritik karena dinilai tak cocok menjadi pemeran utama.

Dalam sebuah siniar yang merupakan rangkaian promosi A Business Proposal versi Indonesia, Abidzar Al-Ghifari mengatakan dirinya tak menonton serial A Business Proposal karena ingin menciptakan karakter sendiri.

Selain itu, putra mendiang Ustaz Jefri Al-Buchori (Uje) ini juga menyindir para penikmat budaya Korea dengan perkataan fanatik.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Film A Business Proposal Sepi Penonton pada Hari Pertama Tayang"

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved