Liga Italia

Pemain AC Milan Kegemukan dan Kesulitan Tidur Nyenyak

Kegemukan dan sulit tidur nyenyak, menjadi sejumlah penyebab pemain AC Milan tidak performa di atas lapangan.

Twitter - @acmilan
BERITA AC MILAN - Skuad Rossoneri di Liga Italia Serie A. Kabar terbaru menunjukkan bahwa pemain-pemain AC Milan alami kegemukan dan kesulitan tidur nyenyak. (Twitter AC Milan) 

TRIBUNKALTIM.CO - Kegemukan dan sulit tidur nyenyak, menjadi sejumlah penyebab pemain AC Milan tidak performa di atas lapangan.

Banyak faktor penyebab yang membuat AC Milan kesulitan mendulang kemenangan.

Rentetan hasil buruk didapatkan AC Milan dalam beberapa laga terakhir di Liga Italia Serie A.

Bahkan, Rafael Leao dkk menciptakan rekor buruk, dengan mengalami tiga kekalahan beruntun di Liga Italia Serie A.

Baca juga: 4 Pemain Lazio dengan Rapor Terbaik saat Hancurkan AC Milan di San Siro pada Pekan 27 Serie A

Baca juga: Zlatan Ibrahimovic Biang Kerok Kekacauan di AC Milan

Usut punya usut, ternyata masalah yang dihadapi skuad AC Milan tidak hanya datang dari internal tim, namun juga dari masing-masing pemain.

Ya, Pelatih AC Milan, Sergio Conceicao, bukan cuma menghadapi problem di ranah teknis dan taktikal, melainkan kondisi fisik para pemainnya.

AC Milan sedang dirundung masalah pelik yang menyebabkan penurunan performa tim di lapangan.

Sergio Conceicao sudah rutin dihajar kritik soal pemilihan taktik dan opsi pemainnya.

Pun dengan Zlatan Ibrahimovic dkk di jajaran petinggi klub yang diduga terlibat konflik kepentingan sehingga menimbulkan disharmoni di kalangan internal mereka sendiri.

Namun, masalah nyata juga terjadi pada pemain mereka sendiri.

Dari sisi kondisi fisik, banyak personel I Rossoneri yang tidak dalam keadaan ideal.

Menurut laporan La Repubblica, Conceicao dibikin tambah pusing dengan banyaknya pemain yang kegemukan.

Baca juga: Blunder AC Milan Beri Zlatan Ibrahimovic Jabatan Tinggi, Sergio Conceicao Kena Getahnya

Sebagian anggota skuad diklaim memiliki berat badan di atas 90 kilogram.

Salah satu di antaranya adalah kapten Mike Maignan.

Sang kiper belakangan termasuk pilar yang kena sorot lantaran banyak melakukan kesalahan fatal yang merugikan tim.

Terbaru, Maignan menjatuhkan pemain Lazio, Gutsav Isaksen, dalam duel kedua tim di San Siro.

Aksinya menyebabkan tendangan penalti yang sukses dieksekusi Pedro untuk mencetak gol penentu kekalahan Milan di menit-menit akhir.

Kondisi badan yang terlalu berat diduga bisa jadi penyebab sang kiper tidak lagi lincah dan kehilangan refleks tajam seperti dulu.

Aspek lain yang menjadi evaluasi adalah rendahnya kualitas tidur sebagian besar pemain AC Milan.

Staf Conceicao rutin memonitor parameter tidur para pemain yang dilaporkan tidak memenuhi standar atlet profesional.

Baca juga: AC Milan Butuh Sosok Pelatih Seperti Claudio Ranieri, Ini Alasannya

Detail-detail ini mungkin sering luput dari pantauan, tetapi akan sangat memengaruhi performa individu dalam pertandingan.

Jangan-jangan masalah tersebut justru alasan utama kenapa sederet awak Rossoneri sering bermain di bawah standar permainan mereka.

"Parameter tes itu hasilnya tidak baik, itulah mengapa pada fase terakhir musim ini Conceicao memberikan ruang lebih banyak kepada pemain muda dan mereka yang lapar, bahkan membuat beberapa keputusan rumit," tulis Tuttomercatoweb.

Hasrat Conceicao yang ingin melihat AC Milan bermain menyerang dan ngotot sepanjang pertandingan jadi tidak maksimal.

Hal ini akibat kondisi fisik pemainnya sendiri yang tak menunjang itu.

Kekurangan tidur atau kondisi badan tidak ideal jelas dapat mengurangi konsentrasi dan fokus di lapangan.

"Ini situasi sulit. Untuk membuat hidangan yang enak, bahan-bahan pun harus seimbang," kata eks gelandang Lazio dan Inter, Hernanes, menyikapi situasi Conceicao di AC Milan.

"Kalau Anda memberikan terlalu banyak sesuatu sementara bahan lainnya kurang, maka hidangan itu tidak akan enak."

"Dia (Conceicao) memiliki ide permainan yang bagus."

Baca juga: Paolo Maldini Sosok yang Memiliki Budaya AC Milan, Siap Kembali Menjadi Juru Selamat Leao dkk

"Pemain harus terfokus dan ingin melakukannya serta kudu kompak."

"Apakah para pemain ini cocok? Saya pikir iya, tapi mereka harus lebih fokus," ujar pria Brasil yang kini menjadi analis pertandingan.

Zlatan Ibrahimovic Biang Kerok Kekacauan?

Di sisi lain, kekacauan yang melanda AC Milan saat ini bukan sepenuhnya salah pelatih Sergio Conceicao. Sosok Zlatan Ibrahimovic dituding menjadi akar problem di klub.

Tak lama setelah pensiun sebagai legenda di AC Milan, Zlatan Ibrahimovic langsung mendapatkan jabatan tinggi.

Pada 11 Desember 2023, eks penyerang timnas Swedia dilantik sebagai penasihat senior bagi Rossoneri.

Tugasnya menjadi perantara atau penyambung lidah keputusan pemilik saham, RedBird, dengan kalangan internal klub.

Walaupun tidak tercantum secara resmi sebagai bagian staf manajerial, posisi tersebut memungkinkan Ibrahimovic campur tangan dalam berbagai urusan teknis hingga nonteknis.

Baca juga: Prediksi Skor AC Milan vs Lazio di Liga Italia Serie A Lengkap Susunan Pemain dan H2H, Siapa Menang?

Pria 43 tahun ini berperan besar dalam penunjukan pelatih, transfer pemain, sampai memberi masukan soal taktik di lapangan.

Malahan Ibrahimovic juga pernah menggantikan tugas Sergio Conceicao untuk hadir dalam jumpa pers pertandingan.

Manuver Ibra membuat fungsinya dalam hierarki semakin tidak jelas dan dinilai sudah melewati kapasitasnya.

Sebagai mantan pemain top yang dihormati suporter, eksistensi raksasa kelahiran Malmoe tak usah diragukan lagi.

Namun ihwal kemampuan manajerial, Ibra disebut harus belajar banyak dulu sebelum menjabat posisi sepenting sekarang di AC Milan.

Pelantikan Ibrahimovic dinilai terlalu cepat dilakukan.

Blunder lanjutan yang terjadi di Milan pada era kepemimpinannya adalah soal kisruh pemilihan pelatih pada musim panas tahun lalu.

Terdapat perbedaan opini di antara para petinggi klub soal calon yang mereka jagokan dan Ibra jelas memiliki egonya sendiri.

Baca juga: AC Milan Butuh Sosok Pelatih Seperti Claudio Ranieri, Ini Alasannya

AC Milan dikritik keras karena melewatkan kesempatan merekrut Antonio Conte dan menjatuhkan pilihan kepada Paulo Fonseca.

Hasilnya bisa dilihat sendiri. Conte membawa Napoli bersaing ketat di jalur scudetto, sedangkan Fonseca dipecat sebelum Tahun Baru.

Penggantinya, Sergio Conceicao, mewarisi segudang masalah yang berimbas buruk terhadap kinerja tim serta ruang ganti yang amburadul.

Wajar apabila AC Milan terpuruk karena materi skuad yang ada sekarang sebagian besar peninggalan Fonseca dengan dicampuri preferensi dari Zlatan dkk di jajaran atas.

Konflik kepentingan di antara para petinggi klub itulah yang dianggap mendatangkan atmosfer toksik di AC Milan.

Apalagi, AC Milan tak lagi memiliki figur sekelas Paolo Maldini usai diberhentikan pada Juni 2023, yang kerap dianggap awal kebencian sebagian tifosi kepada RedBird.

"Sejujurnya saya tak tahu posisi macam apa yang dimiliki Ibrahimovic," kata striker legendaris AC Milan era 1980-an, Pietro Paolo Virdis.

"Apakah itu posisi sebagai pemimpin atau dia harus bertanggung jawab kepada Redbird untuk aspek publisitas."

Baca juga: Rapor Pemain AC Milan Usai Ditaklukkan Lazio di Liga Italia Serie A

"Saya tidak tahu apakah dia memiliki tanggung jawab langsung untuk tim utama," ujarnya.

Pelatih legendaris Arrigo Sacchi turut menyayangkan kondisi di tubuh AC Milan akibat disharmoni antara petinggi klub sendiri.

"Saya tetap yakin dengan fakta bahwa semuanya tergantung pada keputusan yang dibuat pada musim panas, selama bursa transfer," ujar Sacchi.

AC Milan bak dihantui penyesalan karena tidak menggaet Conte, pelatih terbaik yang tersedia pada musim panas lalu.

"Keputusan yang selalu saya anggap salah, karena seorang pelatih (Fonseca) tidak mendapat kepercayaan penuh dari para direktur dan karena pemain yang dibeli tidak sesuai dengan rencana permainannya," tambah Sacchi.

"Dalam kondisi seperti itu, sulit untuk bisa melakukannya dengan baik."

"Conceicao mewarisi tim yang tidak ia bangun dan sejauh ini ia belum berhasil memberikan gayanya sendiri," tuturnya, dikutip BolaSport.com dari Tuttomercatoweb. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved