Film

Dua Versi Film Pabrik Gula yang Diangkat dari Utas Simpleman, Apakah Kisah Nyata? Cek Lokasi Syuting

Dua versi film Pabrik Gula yang diangkat dari utas Simpleman. Apakah diangkat dari kisah nyata? Cek lokasi syuting Pabrik Gula yang sedang tayang

Editor: Amalia Husnul A
Instagram pabrikgulafilm
FILM PABRIK GULA - Poster film Pabrik Gula. Dua versi film Pabrik Gula yang diangkat dari utas Simpleman. Apakah diangkat dari kisah nyata? Cek lokasi syuting Pabrik Gula yang sedang tayang di bioskop. (Instagram pabrikgulafilm) 

TRIBUNKALTIM.CO - Dua versi film Pabrik Gula yang diangkat dari utas Simpleman, apakah diangkat dari kisah nyata?

Film Pabrik Gula kini tengah tayang di bioskop-bioskop Indonesia dan sudah ditonton lebih dari 2 juta penonton.

Lokasi syuting film Pabrik Gula adalah di bekas pabrik gula sungguhan. 

Film Pabrik Gula garapan Awi Suryadi ini merupakan adaptasi dari utas Simpleman yang viral.

Baca juga: 6 Perbedaan Film Pabrik Gula Versi Cut dan Uncut, Benarkah Diangkat Kisah Nyata?

Namun kebenaran atas kisah nyata belum bisa dikonfirmasi.

Biasanya, Simpleman menuliskan cerita-cerita fiksi yang terinspirasi dari beberapa kisah nyata.

Cerita tentang film Pabrik Gula sendiri sebenarnya tak sepenuhnya fiksi.

Film ini bahkan mengangkat kebudayaan tradisional manten tebu yang ada di Jawa Timur.

Tradisi manten tebu biasa dilakukan sebelum musim penggilingan dimulai.

Tak hanya soal ritual, upacara manten tebu ini juga bisa disebut sebagai upacara penghormatan terhadap leluhur agar diberi keselamatan selama panen.

Namun Pabrik Gula melangsungkan syuting di pabrik gula sungguhan.

Awi Suryadi mengatakan proses syuting berlangsung di pabrik gula di daerah Cirebon, Jawa Barat dan Klaten, Jawa Tengah.

FILM PABRIK GULA - Film Pabrik Gula karya sutradara Awi Suryadi siap tayang di bioskop saat momen Lebaran.(Instagram MD Picture.)
FILM PABRIK GULA - Poster film Pabrik Gula karya sutradara Awi Suryadi siap tayang di bioskop saat momen Lebaran. Dua versi film Pabrik Gula yang diangkat dari utas Simpleman. Apakah diangkat dari kisah nyata? Cek lokasi syuting Pabrik Gula yang sedang tayang di bioskop Indonesia. (Instagram MD Picture.)

Pabrik gula di Klaten yang sudah terbengkalai menjadi lokasi mayoritas yang ada di dalam film.

Sinopsis Pabrik Gula

Baca juga: Tembus 1 Juta Penonton! Ini Perbedaan Film Pabrik Gula Cut dan Uncut, Benarkah Diangkat Kisah Nyata?

Film Pabrik Gula mengisahkan sekelompok buruh musiman yang bekerja di sebuah pabrik gula untuk membantu proses penggilingan tebu selama musim panen. 

Para buruh ini, termasuk Endah, Fadhil, Dwi, Hendra, Wati, Ningsih, dan Franky, awalnya menjalani rutinitas tanpa masalah. 

Namun, suasana berubah mencekam setelah Endah mengikuti sosok misterius pada suatu malam.

Sejak kejadian tersebut, teror demi teror mulai menghantui para buruh.

Insiden mengerikan terjadi, seperti kecelakaan kerja hingga kematian tragis di sumur belakang pabrik. 

Rahasia kelam pun terungkap, pabrik gula tersebut berdampingan dengan kerajaan demit yang marah karena suatu hal. 

Para makhluk halus ini mulai menuntut nyawa buruh sebagai balasan atas kemarahan mereka.

Dengan atmosfer horor yang mencekam dan ketegangan yang terus meningkat, Pabrik Gula membawa penonton menyusuri misteri dan bahaya yang mengintai para tokohnya.

 Siapkah mereka menghadapi kengerian yang tak terhindarkan?

Dua Versi Film Pabrik Gula

MD Pictures melakukan strategi pemasaran berbeda dalam film Pabrik Gula.

Mengikuti cerita dalam filmnya, Pabrik Gula dibagi menjadi dua versi yakni Jam Kuning dan Jam Merah.

Jam Kuning merupakan film versi cut yang mendapatkan kategori sensor 17+.

Sementara itu Jam Merah menawarkan tayangan yang lebih vulgar dengan sensor 21+.

Meski terbilang hal sederhana, strategi pemasaran ini cukup jitu dalam membuat penonton penasaran terhadap konten dalam Pabrik Gula.

Baca juga: Terjawab Film Pabrik Gula Apakah Kisah Nyata, Info Review, Sinopsis, Beda Versi Uncut dan Jam Kuning

Lokasi Syuting Pabrik Gula

Film Pabrik Gula mengambil lokasi syuting di dua tempat, salah satunya adalah Pabrik Gula Gondang Winangoen di Klaten, Jawa Tengah.

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, lokasi syuting film Pabrik Gula ini pernah menjadi saksi majunya industri gula tanah air di masa lalu.

Dikutip dari Kompas.com (17/7/2023), Pabrik Gula Gondang Winangoen adalah pabrik gula yang telah berhenti beroperasi sejak 2017.

Menurut sejarah, Pabrik Gula Gondang Winangoen didirikan pada tahun 1860, di masa penjajahan Belanda.

Pabrik ini merupakan bagian dari industri gula yang berada di bawah Perusahaan Klattensche Cultuur Maatschappij, sebuah anak perusahaan swasta dari Den Haag, Belanda, yang bergerak di bidang industri serta eksploitasi budidaya tanaman ekspor.

Pabrik ini mengelola tebu yang berasal dari perkebunan-perkebunan di desa-desa sekitar, dan perkebunan tebu yang lokasinya berada tidak jauh dari Stasiun Kereta Api Srowot, Klaten.

Perusahaan tersebut juga mengelola delapan pabrik gula terkenal di Jawa, di antaranya adalah Sugar Estate Poendoeng di Yogyakarta, Sugar Estate Gondang Winangoen di Surakarta, Sugar Estates Delanggoe di Surakarta, Sugar Estate Mojo di Sragen, Sugar Estate Kedung Banteng di Surakarta, serta Sugar Estates Tanjong Modjo di Kudus.

Pada pertengahan abad ke-18, Jawa menjadi salah satu pemasok gula terbesar di dunia.

Oleh karena itu, pada masa kejayaannya, pabrik ini memberikan penghidupan yang baik bagi para pekerjanya dengan gaji dan fasilitas yang memadai.

Petani tebu juga menikmati penghasilan yang baik dari hasil penjualan tebu mereka ke pabrik gula.

Fasilitas Pabrik Gula Gondang Winangoen

Pada masa kejayaannya, pabrik gula ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung. Selain bangunan pabrik, terdapat garasi, kantor pabrik, rumah administratur dan pimpinan pabrik, perumahan pegawai, gedung societet, tempat penimbunan ampas gilingan, timbangan tebu, bengkel angkutan, balai kesehatan, sarana ibadah, hingga sekolah.

Fasilitas transportasi juga dibangun dengan lengkap, mulai dari rel, lori, lokomotif, hingga bengkel untuk memperbaiki fasilitas angkutan yang rusak, agar tidak menghambat kelancaran aktivitas pabrik.

Pabrik ini kemudian dinasionalisasi pada tanggal 28 Desember 1957.

Hasil manis dari Pabrik Gula Gondang Winangoen bahkan masih bisa dirasakan hingga tahun 1970-an.

Pada tahun 1960-an, pabrik ini berganti nama menjadi Pabrik Gula Gondang Baru.

Namun, seiring dengan meredupnya kejayaan industri gula, pada 11 September 1982 didirikan Museum Gula Jawa Tengah di kompleks pabrik ini.

Museum itu memanfaatkan salah satu bangunan bekas rumah kolonial sebagai tempatnya.

Pada tahun 2017, Pabrik Gula Gondang Baru akhirnya berhenti beroperasi karena kalah bersaing dengan pabrik gula milik swasta.

Pabrik tersebut kini menjadi kawasan agrowisata yang berbasis edukasi dan rekreasi.

Sebelum operasionalnya dihentikan, pengunjung masih bisa menyaksikan proses pembuatan gula secara langsung menggunakan mesin yang masih berfungsi.

Meskipun demikian, masyarakat tetap dapat mengunjungi Agrowisata Gondang Winangoen, yang tidak hanya menceritakan sejarah kejayaan gula di Indonesia, tetapi juga menawarkan berbagai fasilitas rekreasi yang menyenangkan.

Pada arus mudik Lebaran, lokasi ini juga sering dijadikan rest area bagi para pengguna jalan yang ingin beristirahat sejenak di tengah perjalanan.

Baca juga: Tayang Hari Ini! Film Pabrik Gula, Komang hingga Norma Siap Menemani Libur Lebaran 2025

(*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Artikel ini telah tayang di Kompas.com, sonora.id dan SerambiNews.com dengan judul Sudah Ditonton oleh 2 Juta Penonton, 5 Fakta Menarik Film Pabrik Gula 
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved