Timnas Indonesia
Cerita Anak Penjual Kerupuk Asal Balikpapan Sukses Tembus Timnas U17 hingga Lolos ke Piala Dunia
Prestasi membanggakan datang dari seorang remaja asal Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Prestasi membanggakan datang dari seorang remaja asal Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Dafa Zaidan Elfikri, anak dari pasangan Kristianto dan Eppy Ariani yang sehari-hari berjualan kerupuk, berhasil menembus skuad Tim Nasional Indonesia U-17 dan kini tengah bersiap tampil di ajang bergengsi Piala Dunia U-17 yang akan digelar di Qatar.
Remaja kelahiran Balikpapan, 27 Oktober 2008 itu kini mengisi posisi sebagai bek kanan di Timnas U-17.
Meski berposisi sebagai pemain bertahan, Dafa tampil memukau dengan mencetak gol saat menghadapi Vietnam di laga perebutan tempat ketiga Piala AFF U-17, melalui skema serangan balik dari sisi kanan.
Baca juga: Cetak Sejarah! Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Evandra Florasta Beri Pengakuan
Dalam kunjungan eksklusif TribunKaltim.co ke kediamannya di RT 23, Gunung 4, Balikpapan Barat, Selasa (8/4/2025) sore, orangtua Dafa tak bisa menyembunyikan rasa bangganya.
Kristianto, sang ayah yang juga merupakan mantan pemain profesional Mitra Kukar dan Persiba Balikpapan, mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian putra sulungnya.
"Alhamdulillah sangat senang sekaligus bangga juga karena sudah mewakili dari kota Balikpapan juga untuk Timnas U-17 kan untuk masuk ke piala dunia," ujar Kristianto.
Eppy Ariani, ibu Dafa, juga mengaku awalnya tak menyangka anaknya bisa melangkah sejauh ini.
"Ya, alhamdulillah saya bangga sekali anak saya itu bisa masuk piala dunia karena gak nyangka dia bisa gitu," tambah Eppy Ariani.
Menurut Kristianto, sejak usia lima tahun, Dafa sudah menunjukkan ketertarikan pada dunia sepak bola.
Melihat potensi itu, Kristianto langsung mengarahkan anaknya ke Sekolah Sepak Bola (SSB).
Saat Dafa duduk di bangku kelas 3 SD, ia bergabung di akademi sepak bola di Sukoharjo untuk mengasah kemampuannya.
Baca juga: Hasil Timnas Indonesia vs Yaman Malam Ini, Ini Link untuk Tahu Skor Akhir AFC U 17 Asian Cup 2025
"Dari umur 5 tahun sudah kelihatan semua bakat bolanya karena dia sering ikut latihan, saya ikut latihan gitu jadi begitu sudah kelas 3 SD keta mulai arahkan ke sekolah bola," ungkapnya.
Dia menceritakan bahwa perjalanan menuju timnas tidak mudah, Dafa mengikuti berbagai turnamen sejak di tingkat SD, hingga akhirnya ia terpantau oleh tim pemandu bakat saat bermain di salah satu kompetisi elite.
Setelah lolos seleksi ketat di Jakarta dari ratusan peserta, Dafa akhirnya bergabung ke skuad AFF U-16 sebelum akhirnya menembus Timnas U-17.
Setiap kali Timnas U-17 bertanding, warga sekitar rumah Dafa rutin menggelar nonton bareng (nobar).
Kristianto sendiri menyiapkan tempat khusus untuk keluarga dan teman-teman dari SSB agar bisa menyaksikan bersama perjuangan Dafa.
"Kalau Timnas main, pasti rame di sini. Semua nonton bareng, mendukung Dafa. Bahkan teman-teman lamanya sering datang kalau dia pulang, sekadar ngobrol atau minta foto bareng," ucap Kristianto.
Meski aktif di dunia sepak bola, Dafa tetap mampu menjaga prestasi akademiknya. Menurut orang tuanya, ia bisa membagi waktu dengan baik antara latihan dan belajar.
"Alhamdulillah tidak mengganggu sekolah. Nilainya juga bagus. Dia bisa seimbang antara bola dan akademik," kata Eppy.
Menurutnya, Dafa dikenal sebagai remaja sederhana, saat kembali ke Balikpapan, ia menyempatkan waktu berkumpul bersama teman-temannya.
Ia juga rajin berlatih di SSB tempat dulu ia menimba ilmu sepak bola.Idolanya di dunia sepak bola adalah Kevin Diks, bek Timnas Indonesia.
Sementara itu, untuk makanan, Dafa sangat menyukai seafood, terutama kepiting.
Dalam kesehariannya, ia terbiasa makan dengan lauk bergizi seperti ikan, telur, daging, serta sayur dan buah.
"Makanan paling favorit dia tuh kepiting, seafood gitu. Kalau untuk kesehariannya pasti itu harus ada ikan, telur atau daging ditambah sayur sama buah, itu harus ada porsi nasinya itu lebih sedikit," tutur Eppy Ariani.
Dafa adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Ia memiliki dua adik, Alekha Khanza El Mira dan Muhammad Aimar El Fatih.
Saat ini, Dafa sedang menjalani pemusatan latihan di Jeddah, Arab Saudi, sebagai bagian dari persiapan menuju Piala Dunia U-17 di Qatar.
Kisah perjuangan Dafa Zaidan Elfikri menjadi inspirasi besar, tidak hanya bagi anak-anak Balikpapan, tetapi juga bagi seluruh anak Indonesia.
Ia membuktikan bahwa mimpi besar bisa dicapai oleh siapa saja, asal dibarengi dengan kerja keras, dukungan keluarga, dan semangat pantang menyerah. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.