Berita Nasional Terkini

Prabowo Ingin Evakuasi Ribuan Warga Gaza ke Indonesia, Ini Kata Muhammadiyah, MUI, PKS, dan PDIP

Presiden Prabowo Subianto berencana untuk menampung 1.000 warga Gaza di Indonesia.

Editor: Heriani AM
Tangkapan layar dari YouTube Harian Kompas
EVAKUASI WARGA GAZA - Presiden Prabowo Subianto saat bertemu enam pemimpin redaksi (pemred) media nasional di Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Minggu (6/4/2025) lalu. Prabowo berencana untuk menampung 1.000 warga Gaza di Indonesia. (Tangkapan layar dari YouTube Harian Kompas) 

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Prabowo Subianto berencana untuk menampung 1.000 warga Gaza di Indonesia.

Hal ini membuat ide Prabowo tersebut menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan. Ada yang setuju dan adapula yang menolak.

Prabowo menyampaikan hal itu di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum bertolak ke Abu Dhabi dalam rangkaian lawatan lima negara, Rabu (9/4/2025) lalu.

"Kami siap mengirim pesawat untuk mengangkut mereka. Kami memperkirakan jumlahnya mungkin 1.000 orang untuk gelombang pertama," kata Prabowo dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Dampak Pertemuan Prabowo dengan Megawati, Jangka Pendek PDIP dapat Kekuasaan?

Rencana memindahkan sebagian warga Gaza yang dilanda konflik ke Indonesia pernah mengemuka Februari 2025 lalu.

Saat menjamu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih pada hari Selasa (4/2/2025), Presiden Amerika Serikat  Donald Trump mengumumkan rencana memindahkan warga Gaza ke negara lain, termasuk ke Indonesia.

Berikut pihak yang setuju dan menolak dengan rencana Prabowo. Subianto.

Ditolak MUI

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mempertanyakan sikap Presiden Prabowo Subianto itu.

 Padahal dukungan terhadap upaya evakuasi tersebut justru membantu Israel dan Amerika Serikat (AS) mencapai tujuannya yang sedari awal berencana mengosongkan Gaza.

“Pertanyaannya untuk apa Indonesia ikut-ikutan mendukung rencana Israel dan Amerika tersebut? Bukankah Israel dan Donald Trump sudah menyampaikan keinginannya untuk mengosongkan Gaza?" kata Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas, Rabu (9/4/2025).

Baca juga: Beda Pandangan NU dan Muhammadiyah Soal Rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia

Muhammadiyah Mendukung

Muhammadiyah mendukung rencana Prabowo Subianto untuk mengevakuasi warga Gaza, Palestina, ke Indonesia.

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Syafiq Mughni, mengatakan evakuasi tersebut direncanakan hanya sementara atau seperti relokasi saja untuk keperluan pengobatan dan perawatan.

Maka dari itu, kata Syafiq, pihaknya mendukung rencana Prabowo karena merupakan tindakan yang baik.

"Kalau itu sifatnya sementara untuk kepentingan treatment, perawatan kesehatan, pendidikan pelajar dan mahasiswa untuk waktu yang terbatas tentunya bagus," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/4/2025).

PDIP: Harus Dipertimbangkan Ulang

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin apresiasi sikap Prabowo namun mengingatkan agar hal tersebut dilakukan dengan perhitungan yang sangat matang.

“Mengevakuasi mereka itu niat baik yang harus diapresiasi. Tapi harus dipertimbangkan secara matang. Apakah mereka yang dievakuasi itu warga Palestina yang sakit, terluka, dan bisa dipulihkan, lalu dengan mudah kembali ke tanah airnya?” ujar dia kepada wartawan, Jumat (11/4/2025).

 TB Hasanuddin menyoroti kemungkinan bahwa Israel akan menghalangi warga Palestina yang telah dirawat di Indonesia untuk kembali ke tanah airnya, yang justru bisa berujung pada pelemahan eksistensi warga Palestina di wilayahnya sendiri.

“Kalau mereka tidak bisa kembali, justru ini bisa sejalan dengan upaya penghapusan etnis (genosida) yang dilakukan Israel. Karena tujuan Israel adalah merebut wilayah dan mengusir warga Palestina,” ujarnya.

TB Hasanuddin juga mempertanyakan, apakah evakuasi besar-besaran ini merupakan kebutuhan mendesak dari warga Palestina, atau justru agenda terselubung pihak luar.

Baca juga: Presiden Prabowo Beber Jadi Politisi Indonesia yang Paling Sering ke Turkiye

Sikap PKS: Mendukung

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS, Sukamta  sepakat warga Gaza dievakuasi ke Indonesia.

Apalagi, kata Sukamta, Israel kini sudah melanggar secara sepihak perjanjian gencatan senjata.

Zionis pun terus melakukan pengeboman ke tenda-tenda pengungsian, petugas kemanusiaan dan wartawan. 

"Kondisi di Gaza yang dapat kita saksikan melalui foto dan video yang beredar sangat mengerikan. Korban kembali berjatuhan, sementara sebagian besar rumah sakit hancur. Maka sangat penting untuk bisa dilakukan segera evakuasi terutama korban luka dan juga anak-anak yatim piatu,” ujar Sukamta kepada wartawan, Kamis (10/4/2025).

Menurutnya, evakuasi korban luka dan anak-anak yatim Palestina ini perlu diupayakan oleh banyak negara termasuk Indonesia. Dia mencatat ada ratusan ribu orang yang mengalami luka-luka.

Penjelasan Kementerian Luar Negeri RI

Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Sugiono mengatakan mengevakuasi warga sipil Gaza ke Indonesia jadi bagian dari komitmen RI untuk membantu perjuangan Palestina.

Kata Sugiono, solidaritas Indonesia selama ini ditunjukkan lewat berbagai bantuan mulai dari peningkatan kapasitas, pembangunan infrastruktur, kiriman bantuan kemanusiaan, dan kini dalam hal perawatan dan penyembuhan warga sipil Gaza yang jadi korban luka-luka akibat agresi militer Israel.

"Melalui pernyataannya, Presiden ingin menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk membantu perjuangan Palestina," kata Sugiono dalam keterangan resminya, Kamis (10/4/2025).

Selain itu Indonesia juga konsisten mendorong penuntasan konflik Palestina dan Israel berdasarkan prinsip solusi dua negara atau two-state solution.

Jika diminta berbagai pihak dalam hal ini negara - negara di kawasan, Sugiono menyatakan Indonesia akan siap memainkan peran lebih banyak atas tujuan membantu perjuangan rakyat Palestina.   

"Indonesia siap akan memainkan peran yang lebih luas apabila diminta oleh semua pihak yang terkait," katanya.

Perihal rencana evakuasi warga sipil Palestina yang terluka maupun anak-anak yatim piatu, Indonesia saat ini sedang menggencarkan konsultasi dengan berbagai negara khususnya pemerintah Palestina.

Konsultasi dilakukan karena Kemlu RI menyadari bahwa setiap upaya mengubah demografi Gaza adalah bentuk pelanggaran terhadap hukum internasional.

Baca juga: Hashim Djojohadikusumo Adik Presiden Prabowo dan Walikota Rahmad Masud Bahas Air di Balikpapan

Sehingga upaya konsultasi dimaksudkan agar semua langkah yang ditempuh sesuai koridor hukum internasional, dan rencana evakuasi selaras dengan kepentingan rakyat Palestina, serta didukung negara-negara kawasan.

Sugiono menjelaskan sejauh ini ada beberapa negara yang telah menerima warga Palestina korban perang Gaza. Negara itu adalah Mesir, Turki, Qatar, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Pada tingkat dalam negeri Kemlu RI akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga perihal aspek teknis pelaksanaan keberangkatan warga Palestina dan kepulangan mereka kembali ke tanah airnya.

Mengingat berdasarkan arahan Presiden Prabowo Subianto, rencana evakuasi korban luka perang Gaza dari Palestina ke Indonesia sifatnya hanya sementara. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sikap Muhammadiyah, MUI, PKS, dan PDIP soal Rencana Prabowo Evakuasi Ribuan Warga Gaza ke Indonesia

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved