Pemkot Balikpapan Punya Sisa Anggaran Rp615 Miliar Lebih, Dananya untuk Empat Sektor

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan masih memiliki sisa anggaran sebesar Rp615 miliar lebih dari tahun anggaran 2024.

Hal itu diketahui berdasarkan realisasi pendapatan belanja dan pembiayaan daerah tahun anggaran 2024 setelah perubahan, maka terdapat sisa lebih pembiayaan anggaran yang nilainya sebesar Rp 615,31 miliar lebih.

Anggaran ini direncanakan akan digunakan untuk mendanai berbagai program prioritas yang menjadi pekerjaan rumah utama kota, terutama di bidang infrastruktur.

Wakil Walikota Balikpapan, Bagus Susetyo, menegaskan bahwa pengelolaan anggaran saat ini dilakukan secara transparan dan sudah dapat diakses oleh masyarakat melalui sistem daring.

Baca juga: Waspada Longsor dan Banjir di Kaltim, BMKG Samarinda: Hujan Diprediksi hingga 20 April

Hal ini bertujuan agar publik dapat turut serta mengawasi penggunaan anggaran secara terbuka dan akuntabel.

"Sisa anggaran Rp 615 miliar ini akan kita manfaatkan sebaik mungkin. Kita masih punya pekerjaan rumah besar, terutama penanggulangan banjir, pelayanan air bersih, pembangunan sekolah, dan pengelolaan sampah,” ujar Bagus usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Balikpapan di Hotel Grand Senyiur, Senin (14/4/2025).

Menurut Bagus, dana tersebut akan diarahkan untuk memperkuat implementasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026 dengan fokus pada empat sektor utama, yaitu:

1. Penanggulangan Banjir

Masalah banjir masih menjadi tantangan serius di sejumlah wilayah Balikpapan. Pemkot akan menggunakan sebagian anggaran untuk memperkuat infrastruktur pengendalian banjir, seperti pembangunan dan rehabilitasi drainase, pembangunan embung, serta normalisasi sungai.

“Penanganan banjir butuh waktu, tapi kami optimistis bisa diselesaikan secara bertahap,” ucap Bagus.

2. Pelayanan Air Bersih

Ketersediaan air bersih menjadi prioritas utama bagi pemkot. Program peningkatan layanan air minum akan difokuskan pada pengembangan jaringan distribusi serta optimalisasi sistem penyediaan air bersih agar lebih merata dan berkualitas.

3. Pembangunan dan Rehabilitasi Sekolah

Pemkot juga akan mengalokasikan anggaran untuk mendukung sektor pendidikan, termasuk pembangunan ruang kelas baru, perbaikan gedung sekolah, dan penyediaan sarana penunjang pendidikan.

4. Pengelolaan Sampah

Guna mewujudkan Balikpapan sebagai kota bersih dan ramah lingkungan, anggaran juga akan dialokasikan untuk memperkuat sistem pengelolaan sampah. Ini mencakup pengembangan tempat pembuangan akhir (TPA) serta program edukasi dan daur ulang.

Terkait status sisa anggaran ini, Bagus menjelaskan bahwa tidak seluruhnya akan menjadi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa).

Proses pergeseran anggaran masih dimungkinkan, asalkan melalui persetujuan dinas terkait dan DPRD.

“Kalau sudah masuk rekening pemerintah kota, tinggal hitungan plus minusnya. Biasanya Silpa terjadi karena keterlambatan transfer dana dari pusat pada dua hingga tiga bulan terakhir, sehingga program tak sempat dijalankan tepat waktu,” terang Bagus.

Selain itu, sisa anggaran juga bisa berasal dari efisiensi hasil lelang atau tender proyek yang nilainya lebih kecil dari perkiraan awal.

Baca juga: Rahmad Masud Soroti APBD Balikpapan Rp4 Triliun Lebih tapi untuk Pembangunan Butuh Rp10 Triliun

Dana yang tidak terserap itu tidak bisa langsung dialihkan ke kegiatan lain, melainkan akan dimanfaatkan dalam tahun anggaran berikutnya, yaitu 2025.

Bagus juga menambahkan bahwa sejumlah program akan dievaluasi dan diukur ketahanannya melalui proses “stress test” sebelum dieksekusi, untuk memastikan kesesuaiannya dengan kebutuhan masyarakat.

“Kami akan pastikan anggaran ini digunakan secara efektif, terutama untuk menjawab tantangan utama seperti banjir, air bersih, pendidikan, dan sampah,” pungkasnya. (*)