Berita Balikpapan Terkini

Kepala Perwakilan BI Sebut Harga Hunian di Balikpapan Meningkat 1,31 Persen di Triwulan I Tahun 2025

Harga hunian atau properti residensial di kota Balikpapan mengalami peningkatan pada triwulan I tahun 2025

Penulis: Ardiana | Editor: Nur Pratama
TribunKaltim.co/Ardiana Kinan
HUNIAN DI BALIKPAPAN - Kepala Perwakilan BI Balikpapan, Robi Ariadi Dalam Bincang Santai Bersama Awak Media di Rumah Makan De Bandar Balikpapan, Kamis (8/5/2025). (TribunKaltim.co/Ardiana Kinan) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Harga hunian atau properti residensial di kota Balikpapan mengalami peningkatan pada triwulan I tahun 2025. 

Hal ini berdasarkan hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia yang telah mengindikasikan harga properti residensial untuk pasar primer di Kota Balikpapan

Kepala Perwakilan BI Balikpapan, Robi Ariadi mengatakan, pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) Balikpapan pada triwulan I 2025 tumbuh sebesar 1,31 persen (yoy). 

Baca juga: Rekomendasi Tempat Makan Nasi Goreng di Balikpapan dengan Rating Google Tertinggi, Wajib Kunjungi!

"Meskipun memang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan IHPR pada triwulan IV 2024 yang sebesar 1,55 persen (yoy)," ungkapnya, Kamis (8/5/2025).

Ia membeberkan, peningkatan harga properti residensial di pasar primer tersebut disebabkan oleh kenaikan harga bahan bangunan dan jasa tukang. 

Selain itu, peningkatan IHPR pada Triwulan I 2025 juga didorong oleh kenaikan harga properti tipe besar dengan luas bangunan lebih dari 70 m2 yang tumbuh sebesar 1,34 persen (yoy). 

Angka ini lebih tinggi dibanding Triwulan IV 2024 yanga tumbuh sebesar 1,28 persen (yoy).

Sementara itu, perkembangan harga properti tipe kecil dengan luas bangunan kurang dari 36 m2 yang tumbuh sebesar 1,59 persen. Termasuk juga, hunian tipe menengah dengan luas bangunan 36-70 m2 yang tumbuh sebesar 1 persen pada Triwulan I 2025. 

"Ini mengalami sedikit perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya pada harga properti kecil yang tumbuh sebesar 2.01 persen dan harga properti menengah  yang tumbuh sebesar 1.35 persen, namun masih dalam koridor pertumbuhan yang positif," jelasnya. 

Dari sisi permintaan, jumlah unit properti yang terjual mengalami penurunan sebesar 22 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.

Pada triwulan IV tahun 2024, jumlah unit yang terjual sebanyak 208 unit. Sementara itu, terdapat 162 unit yang terjual pada triwulan sebelumnya. 

Sedangkan dari sisi pangsa penjualan, seperti pada periode triwulan sebelumnya, tipe rumah yang paling banyak terjual masih terkonsentrasi pada rumah tipe kecil.

"Data hanya berdasarkan dari data responden yang terhimpun. Hal ini menunjukkan minat masyarakat terhadap hunian tipe kecil dan bersubsidi masih sangat besar," jelasnya. 

Lebih lanjut, Robi menambahkan, Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk terus mendukung program pemerintah dalam program Asta Cita di bidang perumahan. 

Dukungan ini dilakukan melalui kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM), yang salah satunya ditujukan untuk mendorong penyaluran pembiayaan di sektor perumahan rakyat, real estate, hingga konstruksi.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved