Liga 1
Erick Thohir Kaget Yuran Fernandes Dihukum Larangan Bermain 12 Bulan oleh PSSI
Pemilik PSM Makassar, Sadikin Aksa, menyebut bahwa Ketua Umum PSSI Erick Thohir terkejut dengan hukuman yang diberikan kepada Yuran Fernandes.
TRIBUNKALTIM.CO - Pemilik PSM Makassar, Sadikin Aksa, menyebut bahwa Ketua Umum PSSI Erick Thohir terkejut dengan hukuman yang diberikan kepada Yuran Fernandes.
Sebelumnya, Yuran Fernandes dihukum lantaran menyampaikan kritik terhadap kompetisi sepak bola Indonesia melalui media sosial pribadinya pada Sabtu (3/5/2025).
Meskipun telah meminta maaf, Yuran Fernandes dihukum larangan bermain selama 12 bulan alias satu tahun.
Hukuman larangan bermain bek PSM Makassar asal Tanjung Verde itu oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
Adapun alasan Yuran Fernandes menyampaikan kritik perihal sepak bola Indonesia ini setelah PSM kalah 1-3 dari PSS Sleman dalam laga Liga 1 2024-2025 pada Sabtu (3/5/2025) lalu.
Selang enam hari setelah kritik disampaikan, Yuran Fernandes menerima sanksi berupa larangan bermain satu tahun plus denda Rp 25 juta.
Kronologi Yuran Fernandes Disanksi PSSI
- 3 Mei 2025: Yuran Fernandes Sampaikan Kritik Lewat Sosmed
Pertandingan pekan ke-31 Liga 1 2024-2025 yang mempertemukan PSS Sleman vs PSM Makassar berakhir dengan kekalahan 1-3 untuk tim tamu beralias Juku Eja.
Usai laga yang berlangsung pada Sabtu (3/5/2025) malam di Stadion Maguwoharjo tersebut, kapten PSM, Yuran Fernandes, menyampaikan kekecewaannya secara terbuka.
"Saya kira semua tahu apa yang terjadi dan apa yang dilakukan wasit,” ujar Yuran.
“Wasit datang ke sini dengan satu tujuan, yaitu membantu PSS,” tambahnya.
Ia bahkan menilai sang pengadil tak layak memimpin pertandingan Liga 1.
"Wasit tidak layak bekerja di Liga 1, saya harap dia keluar dari liga 1 dan selesai kariernya,” tegasnya.
Pelatih PSM, Bernardo Tavares, juga menyuarakan hal senada.
Ia mempertanyakan keputusan wasit yang menganulir gol Yuran di babak pertama, serta tidak memberi penalti ketika Fahrul Aditia didorong di kotak terlarang.
“Saya kira wasit sangat berpengaruh dalam pertandingan ini,” kata Tavares.
- 5 Mei 2025: Yuran Fernandes Minta Maaf
Unggahan Yuran yang memuat kritik terhadap sepak bola Indonesia tidak bertahan lama.
Yuran menghapusnya sehari berselang.
Ia langsung mengklarifikasi dan meminta maaf via sebuah unggahan di Instagram pada Senin (5/5/2025).
“Ungkapan tersebut sama sekali tidak dimaksudkan untuk menyinggung Indonesia sebagai sebuah negara,” ujar pemain bernomor punggung 4 itu.
"Saya ingin menyampaikan permohonan maaf dan meminta untuk tidak menyalahartikan unggahan saya ke dalam konteks yang lebih luas,” imbuhnya.
- 7 Mei 2025: Sidang Komite Disiplin
Meski Yuran Fernandes telah meminta maaf, proses hukum tetap berjalan.
Ia harus menjalani sidang Komite Disiplin PSSI yang digelar secara daring pada Rabu (7/5/2025) malam.
Media Officer PSM, Sulaiman Abdul Karim, menyampaikan bahwa Yuran telah menjelaskan maksud unggahannya dalam sidang tersebut.
"Beberapa anggota Komdis PSSI mengapresiasi sikap Yuran telah menghapus unggahan dan meminta maaf," kata pria yang biasa disapa Sule itu.
- 9 Mei 2025: Komdis PSSI Jatuhkan Sanksi
Enam hari setelah komentar kontroversial Yuran, Komite Disiplin PSSI bertindak.
Mereka menjatuhkan sanksi tegas kepada Yuran Fernandes.
Bek PSM Makassar itu dilarang beraktivitas dalam sepak bola Indonesia selama 12 bulan dan dikenai denda Rp 25 juta.
“Merujuk kepada Pasal 59 ayat 2 jo Pasal 141 Kode Disiplin PSSI Tahun 2013, Saudara Yuran Fernandes Rocha Lopes dikenakan sanksi larangan beraktivitas dalam kegiatan sepak bola selama 12 bulan sejak keputusan ini diterbitkan,” demikian bunyi surat keputusan yang diunggah akun resmi PSM Makassar.
Sanksi ini mulai berlaku saat PSM menghadapi Malut United pada Sabtu, 10 Mei 2025.
- 10 Mei 2025: PSM Makassar Siap Banding
Manajemen PSM Makassar menyatakan akan menempuh jalur banding terhadap keputusan Komdis PSSI terkait hukuman kepada Yuran Fernandes.
Pemilik PSM Makassar, Sadikin Aksa, menyebut bahwa Ketua Umum PSSI Erick Thohir juga terkejut dengan hukuman berat tersebut.
“Pak Erick juga cukup terkejut dengan keputusan tersebut. Namun beliau menjelaskan bahwa Komdis adalah badan independen yang tidak bisa diintervensi oleh pengurus PSSI,” ujar Sadikin Aksa.
Ia juga mengungkapkan bahwa Yuran Fernandes sudah menyampaikan permintaan maaf dan menerima teguran dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) operator kompetisi Liga 1.
Namun, Komdis PSSI tetap menjatuhkan sanksi terhadap sang bek andalan PSM Makassar.
"Saat itu Pak Erick menyampaikan bahwa karena Yuran sudah menyampaikan permintaan maaf dan juga sudah mendapat teguran dari PT LIB, maka beliau pribadi tidak mempermasalahkan lagi,” ujar Sadikin.
Manajemen PSM tetap berkomitmen untuk menempuh jalur formal dalam proses banding yang mereka ajukan.
“Kami akan menempuh jalur banding secara formal sesuai mekanisme yang berlaku. PSM akan terus menjunjung tinggi semangat fair play dan profesionalisme, sembari memperjuangkan keadilan bagi pemain kami,” ucap Sadikin Aksa. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Yuran Fernandes Dihukum 1 Tahun: Kritik Berujung Sanksi dari PSSI"
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
Bungkam Persijap 3-1, 2 Gol Joel Vinicius Bawa Borneo FC ke Puncak Klasemen Sementara Liga 1 |
![]() |
---|
Borneo FC Siap Tempur Hadapi PSBS Biak, Dandri Dauri Targetkan Kejutan di Yogyakarta |
![]() |
---|
Kei Hirose Bertekad Bawa Borneo FC di Papan Atas di Super League Musim 2025/2026 |
![]() |
---|
Diego Michiels Sebut Karakter Borneo FC Seperti Keluarga |
![]() |
---|
Pasca Kalahkan Bhayangkara Presisi di Super League, Borneo FC Fokus Sempurnakan Fisik Pemain |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.