Berita Nasional Terkini

Keluarga Korban Ledakan di Garut tak Terima Disebut Pemulung, 10 Tahun Kerja untuk TNI

Keluarga korban ledakan amunisi TNI membantah bahwa para korban merupakan pemulung.

HO/TribunJabar.id
LEDAKAN AMUNISI GARUT - Foto diduga sumur tempat pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (12/5/2025). Kanan: sejumlah mobil ambulans disiapkan pada saat keiadian. Keluarga korban ledakan amunisi TNI membantah bahwa para korban merupakan pemulung. (HO/TribunJabar.id) 

"Lokasi pemusnahan merupakan lahan milik BKSDA yang secara rutin digunakan untuk kegiatan serupa sesuai prosedur keamanan yang berlaku," tutur Kristomei.

Baca juga: Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Tinjau Lokasi Banjir di Markas Yonif 611/Awang Long 

TNI juga memastikan lokasi kejadian sudah diamankan dan disterilkan untuk menjamin keselamatan warga sekitar.

Sebanyak 13 orang dilaporkan tewas dalam insiden tersebut, terdiri dari empat prajurit TNI AD dan sembilan warga sipil.

Mereka adalah Kolonel Cpl Antonius Hermawan, Mayor Cpl Anda Rohanda, Kopda Eri Dwi Priambodo, Pratu Aprio Setiawan.

Sementara itu, korban dari warga sipil adalah Agus bin Kasmin, Ipan bin Obur, Anwar, Iyus bin Inon, Iyus Rizal bin Saepuloh, Totok, Dadang, Rustiawan, dan Endang. (*)

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sipil Jadi Korban Ledakan Garut: TNI-Dudung Bilang Pemulung, Warga Bantah"

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "TNI Perketat Pengawasan Pemusnahan Amunisi Imbas Ledakan di Garut"

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved