Berita Bontang Terkini

Wakil Ketua DPRD Soroti Banjir Rob yang Ganggu Aktivitas Belajar Mengajar 3 Sekolah di Bontang Kuala

Wakil Ketua DPRD Bontang Sitti Yara angkat bicara. Ia menyoroti dampak serius banjir rob yang sering mengganggu kegiatan belajar mengajar

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
BANJIR ROB - Dua pelajar Madrasah Aliyah Negeri berjalan ditengah halaman sekolah yang tergenang banjir. (TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN). 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Banjir rob di Kelurahan Bontang Kuala bukan cerita baru.

Yang teredam tidak hanya jalan tapi juga sekolah, Dampaknya aktivitas belajar mengajar terhambat.

Melihat kondisi itu, Wakil Ketua DPRD Bontang Sitti Yara angkat bicara. Ia menyoroti dampak serius banjir rob yang sering mengganggu kegiatan belajar mengajar di kawasan Bontang Kuala. 

Baca juga: 4 RT di Gunung Telihan Bontang Terendam Banjir, Janji Pemerintah Bangun Folder Ditagih Warga

Terlebih banjir rob ini terjadi hampir setiap bulan dari informasi yang dihimpun Tribunkaltim untuk Mei kenaikan air laut diprediksi terjadi selama 5 hari, sejak Senin (12/5/2025) dengan kedalaman udara lebih dari 2 meter dan diperkirakan berlangsung hingga Jumat (16/5/2025).

Ia menyebut kondisi tersebut bukan sekadar persoalan infrastruktur, tetapi sudah mengancam hak dasar anak untuk memperoleh pendidikan yang layak.

“Ini menyangkut hak anak-anak kita. Mereka berhak mendapatkan lingkungan belajar yang aman dan nyaman,” ungkap politisi PKB ini, Rabu (14/5/2025).

Setidaknya ada tiga sekolah yang rutin terdampak saat air laut pasang, yakni MTs Al-Ikhlas, MAN Bontang, dan SDN 001 Bontang Utara. 

Saat banjir datang, ruang kelas terendam, aktivitas belajar terhenti, dan siswa terpaksa ditarik lebih awal.

Menurut Sitti, pemerintah harus segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi permasalahan ini.

Ia mendorong adanya kolaborasi lintas instansi, seperti Dinas Pendidikan, Dinas PUPR, dan BPBD, untuk merumuskan solusi jangka panjang.

“Bisa dimulai dari peninggian bangunan, perbaikan sistem drainase, bahkan relokasi sementara. Semua opsi harus dikaji secara serius,” ujarnya.

“Ini tentang masa depan generasi kita. Jangan biarkan anak-anak kehilangan kesempatan belajar hanya karena banjir rob yang tak kunjung ditangani.” (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved