Pertamax Tersedia di Balikpapan

Asal Usul Balikpapan Disebut Kota Minyak, Viral Disorot Usai BBM Langka

Begini sejarah atau asal usul Kota Balikpapan dijuluki sebagai Kota Minyak, viral disorot imbas terjadi BBM langka.

Kompas/Eri Wijaya Kusuma
BALIKPAPAN KOTA MINYAK - Penampakan Kota Balikpapan di Kalimantan Timur, dari udara. Kenapa Balikpapan dijuluki Kota Minyak? Ini sejarahnya (Kompas/Eri Wijaya Kusuma) 

TRIBUNKALTIM.CO - Begini sejarah atau asal usul Kota Balikpapan dijuluki sebagai Kota Minyak, viral disorot imbas terjadi BBM langka.

Warga Balikpapan menyebut julukan Kota Minyak itu tidak lagi relevan dengan kondisi sekarang.

Bagaimana tidak, sebagai kota pengolah minyak, warga Balikpapan justru harus mengalami krisis BBM.

Di berbagai media sosial warga banyak yang mengungkap kekecewaannya karena BBM non-subsidi jenis Pertamax dan Pertamax turbo langka di Balikpapan.

Selain itu, tampak juga antrean panjang mengular di tiap SPBU hingga Selasa (20/5/2025), di mana Pertamina janji pasokan BBM akan normal.

Baca juga: Kapolresta Balikpapan Turun ke Jalan, Atur Lalu Lintas Demi Warga Nyaman Isi BBM di SPBU

Lalu kenapa Kota Minyak menjadi julukan Kota Balikpapan?

BALIKPAPAN KOTA MINYAK - Penampakan Kota Balikpapan di Kalimantan Timur, dari udara. Kenapa Balikpapan dijuluki Kota Minyak? Ini sejarahnya (Kompas/Eri Wijaya Kusuma)
BALIKPAPAN KOTA MINYAK - Penampakan Kota Balikpapan di Kalimantan Timur, dari udara. Kenapa Balikpapan dijuluki Kota Minyak? Ini sejarahnya (Kompas/Eri Wijaya Kusuma) (Kompas/Eri Wijaya Kusuma)

Ini karena tak terlepaskan dari sejarah Kota Balikpapan dari minyak itu sendiri.

Simak rangkuman sejarah mengapa Kota Balikpapan disebut Kota Minyak yang dikutip dari laman resmi Balikpapan.go.id berikut.

Sejarah Kota Balikpapan tidak bisa dipisahkan dengan Minyak yaitu lebih tepatnya dengan sumur minyak Mathilda, sumur pengeboran perdana pada tanggal 10 Februari 1897 di kaki gunung Komendur di sisi timur Teluk Balikpapan.

Ya, 10 Februari 1987 tersebut juga menjadi hari jadi Kota Balikpapan.

Penamaan sumur minyak ini berasal dari nama anak JH Menten dari JH Menten dan Firma Samuel & Co sebagai pemenang hak konsesi pengeboran di yang ditunjuk pemerintah Hindia Belanda yang telah mengontrak Balikpapan dari Kesultanan Kutai.

 Di awal tahun 1900-an bertambahnya jumlah penemuan dan pengeboran minyak di Balikpapan telah membawa pendatang dalam jumlah besar ke Balikpapan.

Pendatang ini kebanyakan adalah orang Cina dan para pekerja pengeboran yang rata-rata berasal dari jawa dan berbagai daerah lainnya seperti India.

Pekerja dari Cina dan India inilah yang menjadi cikal bakal penghuni desa di Tukung (Klandasan) dan Jumpi (Kampung Baru) yang merupakan asal usul sebagian besar warga Balikpapan.

Selain itu keberadaan minyak, yaitu minyak tanah atau "lantung", juga mengundang semakin besarnya jumlah pedagang yang datang dari daerah Kerajaan Banjar di Banjarmasin dan Bone di Sulawesi Selatan untuk berdagang dan singgah di Balikpapan.

Seiring dengan berkembangnya waktu Balikpapan telah berkembang menjadi "Kota Minyak" dengan besarnya produksi minyak yang dihasilkan yang mencapai 86 juta barrel per tahun.

Perkembangan industri minyak inilah yang telah membangun Balikpapan menjadi kota industri.

Namun Saat ini Balikpapan tidak lagi menjadi Kota Minyak yang berorientasi pada pengeboran melainkan pada jasa pengolahan minyak yang telah mengolah minyak mentah dari sekitar Balikpapan, yaitu Sepinggan, Handil, Bekapai, Sanga-sanga, Tarakan, Bunyu dan Tanjung serta minyak mentah yang diimpor dari negara lain.

Baca juga: 13 SPBU di Balikpapan Kaltim Beroperasi Nonstop, Percepat Distribusi BBM

Berikut juga ulasan asal-usul nama Balikpapan:

Menilik dari susunannya, kata “Balikpapan” dapat dimasukkan ke dalam asal kata bahasa Melayu.

Menurut buku karya F. Valenijn pada tahun 1724, menyebut suatu daerah di hulu sebuah sungai yang berada di Teluk sekitar tiga mil dari pantai, desa itu bernama BILIPAPAN, dan nama tersebut dikaitkan dengan sebuah komunitas pedesaan di teluk yang sekarang dikenal dengan nama Teluk Balikpapan.

Ada beberapa versi mengenai asal usul nama Balikpapan, antara lain:

Versi Pertama ( Sumber : Buku 90 Tahun Kota Balikpapan yang mengutip buku karya F. Valenijn tahun 1724 )

Menurut legenda, asal nama Balikpapan adalah karena sebuah kejadian yang terjadi pada tahun 1739, sewaktu dibawah Pemerintahan Sultan Muhammad Idris dari Kerajaan Kutai, yang memerintahkan kepada pemukim-pemukim di sepanjang Teluk Balikpapan untuk menyumbang bahan bangunan guna pembangunan istana baru di Kutai lama.

Sumbangan tersebut ditentukan berupa penyerahan sebanyak 1000 lembar papan yang diikat menjadi sebuah rakit yang dibawa ke Kutai Lama melalui sepanjang pantai.

Setibanya di Kutai lama, ternyata ada 10 keping papan yang kurang (terlepas selama dalam perjalanan) dan hasil dari pencarian menemukan bahwa 10 keping papan tersebut terhanyut dan timbul disuatu tempat yang sekarang bernama "Jenebora".

Dari peristiwa inilah nama Balikpapan itu diberikan (dalam istilah bahasa Kutai "Baliklah - papan itu" atau papan yang kembali yang tidak mau ikut disumbangkan).

Versi Kedua ( Sumber : Legenda rakyat yang dimuat dalam buku 90 Tahun Kota Balikpapan )

Menurut legenda dari orang-orang suku Pasir Balik atau lazim disebut Suku Pasir Kuleng, maka secara turun menurun telah dihikayatkan tentang asal mula nama "Negeri Balikpapan".

Orang-orang suku Pasir Balik yang bermukim di sepanjang pantai teluk Balikpapan adalah berasal dari keturunan kakek dan nenek yang bernama " KAYUN KULENG dan PAPAN AYUN ".

Oleh keturunannya kampung nelayan yang terletak di Teluk Balikpapan itu diberi nama "KULENG - PAPAN" atau artinya "BALIK - PAPAN" (Dalam bahasa Pasir, Kuleng artinya Balik dan Papan artinya Papan) dan diperkirakan nama negeri Balikpapan itu adalah sekitar tahun 1527.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved