Berita Balikpapan Terkini
Kena Semprot DPRD, Pertamina Walk Out saat Rapat Dengar Pendapat Soal Kelangkaan BBM di Balikpapan
Kelangkaan BBM di Kota Balikpapan dalam beberapa hari terakhir membuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Balikpapan) meradang.
Di SPBU Tumaritis, antrean kendaraan sudah tampak sejak sore hari, memanjang dari persimpangan menuju Batu Ampar hingga sebelum tanjakan Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD). Sementara di SPBU depan Bank Mandiri MT Haryono, antrean kendaraan bahkan mengular hingga kawasan Living Plaza Balikpapan.
Kemacetan juga terjadi di SPBU DAM MT Haryono, di tempat ini antrean terbagi di dua sisi, dari arah Perumahan Citraland hingga ke depan Jalan Siaga. Situasi serupa terjadi di SPBU Stalkuda, di mana antrean mengular dari arah Komplek Balikpapan Superblock.
Baca juga: Antrean BBM di Sejumlah SPBU di Balikpapan Mengular hingga Malam Hari
Kepadatan juga terlihat di SPBU depan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, dengan antrean kendaraan memanjang di dua sisi jalan, dari depan Hotel Hai hingga mendekati kantor BMKG.
Meski aparat kepolisian telah dikerahkan untuk membantu pengamanan dan pengaturan lalu lintas, antrean panjang tetap terjadi akibat tingginya permintaan dan pasokan BBM yang belum sepenuhnya normal.
Hingga malam hari, antrean di beberapa titik masih berlangsung dan menjadi perhatian masyarakat yang berharap pasokan BBM segera stabil.
Siap Mengundurkan Diri
Rapat dengar pendapat (RDP) antara Pertamina Patra Niaga dan DPRD serta Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menghasilkan tujuh poin kesepakatan penting.
RDP yang digelar pada Selasa, (20/5) sore itu merupkan kelanjutan RDP sebelumnya yang tak menghasilkan keputusan.
Dalam RDP ini PT Pertamina Patra Niaga, diwakili oleh Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Alexander Susilo
Dalam RDP ini anggota DPRD Balikpapan kembali meluapkan amarahnya soal kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax di Kota Minyak.
Ketua DPRD Balikpapan Alwi Al Qadri mengaku resah dengan fenomena kelangkaan BBM yang hampir melumpuhkan semua kegiatan yang ada di kota Balikpapan.
"Saya ingin GM memastikan tidak ada lagi kelangkaan BBM yang terjadi di Kota Balikpapan, kasihan loh, masyarakat ini jadi terdampak akibat ulah pertamina," ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Balikpapan Muhammad Taqwa menekankan bahwa Pertamina selaku perusahaan BUMN yang menjadi kepanjangan tangan pemerintah telah berbuat dzalim terhadap masyarakat.
"Saya ingatkan kepada Bapak, agar jangan merasa aman dan jangan merasa hebat karena berbuat kurang ajar menyalurkan pelayanan yang tidak maksimal kepada warga," ucapnya.
Dalam hal ini, Taqwa menanyakan kejelasan terkait pasokan BBM yang diasumsikan bisa bertahan hingga 4-5 hari ke depan.
Pasalnya, Alexander Susilo menjanjikan pasokan BBM yang masuk ke Balikpapan akan bertahan hingga 15 hari ke depan.
"Jangan main-main dalam menyampaikan statement, apa buktinya? Pertamina dalam hal ini selalu menyampaikan informasi yang tidak benar, membuat harapan palsu kepada masyarakat," ujarnya.
Alexander menerangkan, pihaknya akan mengupayakan pasokan BBM di Balikpapan bisa bertahan lebih lama dari apa yang diharapkan.
"Pasokan yang datang 8.000 KL dengan harapan itu bisa bertahan hingga 12-15 hari," ucapnya.
Dalam pertemuan itu akhirnya dihasilkan 7 kesepakatan, yakni Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan bertanggung jawab dan menyampaikan permohonan maaf secara resmi kepada seluruh masyarakat Kota Balikpapan melalui media massa, baik cetak maupun online, serta melalui akun media sosial resmi PT Pertamina Patra Niaga untuk dapat diunggah kembali pada akun media sosial resmi Pemerintah Kota Balikpapan.
Kemudian PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan memenuhi kuota kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kota Balikpapan sesuai penugasan dari pemerintah pusat, dan dipastikan permasalahan ini tidak terulang kembali.
Ketiga Pemerintah Kota Balikpapan agar mengusulkan penambahan kuota solar, pertalite, dan gas LPG 3kg sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kota Balikpapan.
Baca juga: Sebutan Kota Minyak Viral Imbas Kelangkaan BBM, Warga Balikpapan Anggap Sudah Tak Relevan Lagi
Kesepakatan keempat menambah sarana dan prasarana pendistribusian Pertalite di Kota Balikpapan minimal sebanyak 80 persen.
Kemudian meminta agar SPBU dibuka 24 jam sampai situasi normal kembali.
Keenam mengevaluasi kinerja Public Relation/Humas, Sales Executive, dan Sales Area Manager Kaltimut PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan.
Dan yang terakhir dalam hal pihak PT Pertamina Patra Niaga tidak dapat memenuhi poin nomor 1 s.d. 6, maka pihak manajemen PT Pertamina Patra Niaga Area Kalimantan khususnya Balikpapan, siap mengundurkan diri dari jabatannya.
Ke tujuh poin tersebut dituangkan melalui berita acara (BA) yang ditandatangani oleh Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Al Qadri, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Alexander Susilo dan pihak terkait yang hadir dalam rapat. (*)
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250521_hl-tribun-kaltim.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.