Ada Apa dengan Motor Yamaha? Alex Rins Alami Hal Serupa dengan Quartararo di MotoGP Inggris 2025

TRIBUNKALTIM.CO - Yamaha menjadi sorotan pada MotoGP Inggris 2025, Minggu (25/5/2025) lalu.

Hal itu tidak terlepas dari kegagalan Fabio Quartararo meraih kemenangan di MotoGP Inggris 2025 akibat kesalahan teknis pada motor.

Ternyata, hal itu juga dialami oleh rekan setim Fabio Quartararo, Alex Rins.

Alex Rins mengalami balapan yang penuh tantangan di Sirkuit Silverstone.

Baca juga: Jadwal MotoGP Aragon 2025 dan Update Klasemen MotoGP, Marc Marquez Nyaman di Puncak!

Baca juga: Hasil MotoGP Inggris 2025: Diwarnai Tumpahan Oli, Marquez Naik Podium, Quartararo Nangis

Pembalap Yamaha tersebut kesulitan sejak awal lomba karena masalah klasik motor mereka, tidak bisa mencapai suhu optimal pada ban.

Menjelang akhir lomba, Rins juga mengalami masalah teknis yang sama dengan yang menimpa rekan setimnya, Fabio Quartararo, yang membuat sang juara dunia itu kehilangan peluang kemenangan.

Rins pun tak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya dan menekankan bahwa tim harus memahami perilaku motor Yamaha lebih dalam lagi.

Jalannya Balapan

Baca juga: Sedang Berlangsung Live Streaming MotoGP Inggris 2025, Link Nonton Trans7 dan SPOTV

“Kurang lebih seperti yang sudah kami prediksi. Kami sangat kesulitan untuk memanaskan ban. Di restart kedua, saya sebenarnya start cukup bagus, bisa bertahan di posisi ketujuh atau kedelapan."

"Tapi kemudian ada beberapa insiden. Yang pertama, saya hampir menabrak Bagnaia ketika dia terjatuh tepat di depan saya. Dari situ saya kehilangan beberapa posisi."

"Setelah itu, saya berada di belakang pembalap lain, dan di tikungan sembilan saya hampir terpelanting. Di situ saya kehilangan banyak posisi lagi," ucap Alex Rins.

Masalah Besar Pada Yamaha

Baca juga: Live Streaming MotoGP Inggris 2025 Trans7 Hari Ini, Akses Nonton via Link TV Online SPOTV

“Kami tidak bisa memanaskan ban, dan kami harus memahami alasannya. Jack dan Fabio, yang pakai motor sama, bisa melaju sangat cepat di awal lomba."

"Saya justru tidak bisa, dan saya tidak mengerti kenapa. Entah kami gagal memasukkan cukup panas ke ban belakang atau masalah lain, tapi kami harus cari tahu.”

“Di akhir lomba, tepat saat saya berhasil menyalip Binder dan Raul, motor saya rusak. Sama seperti Fabio, rear device saya rusak di tikungan 15," jelas Rins.

Kerusakan Rear Device dan Dampaknya

Baca juga: Live Streaming MotoGP Inggris 2025 Trans7 Hari Ini, Akses Nonton via Link TV Online SPOTV

“Setelah restart pertama dan kami masuk pit, saya sudah bilang ke teknisi: ‘Sangat sulit mengembalikan posisi rear device di tikungan 15."

"Saya harus mengerem dengan sangat keras.’ Mereka ubah sesuatu, dan awal balapan terasa oke. Tapi dari pertengahan ke akhir, saya harus menghasilkan tekanan ekstra di tikungan 15 untuk membuat alat itu kembali berfungsi 100 persen."

"Dan di lap terakhir, secara harfiah, alat itu rusak total. Saya pikir bisa saya perbaiki di tikungan 16 dengan pengereman keras, tapi ternyata tidak bisa, alat itu hanya naik turun tanpa stabil.”

Masalah Teknis yang Serius

Baca juga: Live Hasil Race MotoGP Inggris 2025 Hari Ini, Kans Quartararo Patahkan Dominasi Marquez Bersaudara

“Sulit sekali mengendarai motor dalam kondisi seperti itu, karena kamu tidak tahu apakah ada oli yang bocor ke ban."

"Itu yang paling mengkhawatirkan. Kalau alat itu rusak, oli bisa keluar dan membuat semuanya licin. Lalu sayap-sayap aerodinamika juga mulai menyentuh bagian lain."

"Untungnya, ini terjadi di tiga tikungan terakhir. Saya kehilangan posisi dari Raul dan Binder. Memang tidak separah Fabio, dia memimpin lomba dan hampir menang, jadi rasa kecewa saya mungkin tidak sebesar dia."

"Tapi tetap saja, kami harus mengerti kenapa ini terjadi.”

Baca juga: Update Hasil MotoGP Hari Ini Live Trans7 Lewat Link Hasil Latihan Bebas/FP2, Siapa Pole Position?

Masalah Performa Yamaha yang Berulang

“Dalam beberapa balapan terakhir, seperti di Le Mans, dari pertengahan hingga akhir lomba, kami punya ritme seperti para pembalap terdepan."

"Di balapan sebelum Le Mans juga begitu, kami sangat kuat di akhir."

"Tapi kami harus pahami kenapa di awal balapan kami bisa melaju lambat sekali, sampai di waktu 2:01 atau 2:02, terutama ketika saya membuat kesalahan-kesalahan kecil.” (*)