Liga 1
Rizdjar Nurviat, Bek Muda Borneo FC yang Konsisten Berjuang Demi Menit Bermain Membela Pesut Etam
Bek muda Borneo FC Samarinda, Rizdjar Nurviat, mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya bisa menjadi bagian dari skuad Pesut Etam
Penulis: Nevrianto | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Bek muda Borneo FC Samarinda, Rizdjar Nurviat, mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya bisa menjadi bagian dari skuad Pesut Etam.
Pemain yang sempat merintis karier dari tim junior hingga menembus tim senior ini menyampaikan komitmen dan semangatnya untuk terus berkembang sebagai pesepakbola profesional.
Dalam wawancara eksklusif bersama TribunKaltim.co melalui sambungan telepon pada Sabtu (7/6/2025), Rizdjar menyampaikan bahwa meski sempat mengalami sedikit kendala pada bagian hamstring, secara umum ia dalam kondisi baik dan siap menghadapi musim kompetisi bersama Borneo FC.
"Saya pasti senang, ada kebanggaan tersendiri bisa membela Borneo FC. Ini adalah cita-cita saya sejak kecil untuk menjadi pemain sepak bola profesional. Alhamdulillah bisa terwujud," ujarnya penuh syukur.
Rizdjar mengisahkan bagaimana ia menapaki karier dari level junior menuju level senior. Menurutnya, perbedaan utama antara dua level ini terletak pada intensitas permainan, terutama mengingat kerasnya persaingan di kompetisi Liga 1.
"Kalau dari segi permainan, junior dan senior sebenarnya hampir sama. Tapi di senior, intensitasnya jauh lebih tinggi karena banyak pemain berpengalaman yang tahu cara bermain lebih efektif," paparnya.
Baca juga: Tebak Skor Timnas Indonesia vs China, Manajer Borneo FC Samarinda Prediksi 2-0
Bek yang akrab disapa Ijar ini juga menjelaskan bahwa dirinya terbiasa bermain di berbagai posisi di lini belakang, baik sebagai bek kanan maupun bek tengah. Ia menekankan pentingnya kemampuan adaptasi dalam mengikuti skema permainan pelatih.
"Saya sudah terbiasa main di dua posisi itu. Kuncinya adalah adaptasi dengan strategi dari pelatih dan menjaga komunikasi yang baik dengan rekan-rekan di lapangan," jelas Rizdjar.

Salah satu pengalaman berharga dalam karier Rizdjar adalah dilatih oleh Joaquin Gomez, pelatih Borneo FC yang dikenal sarat pengalaman internasional.
Awalnya, Rizdjar mengira sang pelatih akan sangat keras, namun ternyata ia justru merasa nyaman di bawah arahannya.
"Waktu pertama kali lihat videonya, saya pikir Coach Joaquin sangat galak dan tegas. Tapi ternyata dia juga bisa mengayomi. Bahkan dia bilang ke saya, kalau ada hal baru yang ingin ditanyakan, jangan pernah ragu untuk bertanya," tuturnya.
Baca juga: Update Transfer Liga 1: Bek Sayap Borneo FC dalam Bidikan Persija Jakarta
Menurut Rizdjar, pendekatan pelatih yang terbuka dan komunikatif sangat membantu dalam proses adaptasi, terutama bagi pemain muda yang tengah berkembang.
Tak hanya fokus pada karier pribadinya, Rizdjar juga menyampaikan pesan khusus kepada generasi muda yang bermimpi menjadi pesepakbola profesional.
Ia menekankan pentingnya latihan disiplin, dukungan keluarga, dan tidak melupakan kekuatan doa.
"Harus giat latihan, minta dukungan orang tua, percaya pada diri sendiri, dan jangan lupa selalu berdoa," ujarnya memberi semangat.
Menanggapi performa tim Borneo FC selama musim berjalan, Rizdjar menyebut bahwa sempat terjadi penurunan performa di pertengahan musim. Namun, menurutnya hal tersebut menjadi pelajaran berharga yang membuat tim bangkit kembali.
Baca juga: Leo Gaucho Kembali ke Liga 1, Bukan ke Borneo FC, Tapi ke Persib Bandung?
"Awal musim kami sempat berada di papan atas, lalu di tengah musim ada masa-masa sulit. Tapi kami melakukan evaluasi internal dan hasilnya sekarang jauh lebih baik," ucapnya optimis.
Ia juga menyatakan bahwa target pribadinya tetap sama: berjuang untuk mendapatkan menit bermain sebanyak mungkin, dan membuktikan bahwa dirinya layak mendapat kepercayaan.
"Musim ini belum sepenuhnya terwujud, tapi saya yakin akan ada kesempatan musim depan. Saya selalu berusaha dan ingin membuktikan ke pelatih bahwa saya bisa," tegasnya.
Dalam dunia sepak bola, Rizdjar mengaku memiliki beberapa sosok panutan yang menginspirasi perjalanan kariernya. Salah satunya adalah bintang asal Argentina, Paulo Dybala.
"Saya mulai suka Dybala waktu Ronaldo pindah ke Juventus. Saya cari videonya di YouTube dan dapat CD kompilasi skill-nya. Saya pikir, dia keren banget," kenangnya.
Baca juga: Bintang Borneo FC Ngaku Lama tak Dipanggil Timnas Indonesia, Lilipaly: Pelatih Baru, Kesempatan Baru
Namun, di samping pemain luar negeri, Rizdjar juga sangat mengidolakan legenda sepak bola Indonesia, Firman Utina.
"Firman Utina jadi sosok penting karena dia punya banyak pengalaman di Liga Indonesia. Dari beliau saya belajar apa yang harus dan tidak boleh dilakukan di dunia sepak bola," imbuhnya.
Ia juga menegaskan bahwa dukungan dari orang tua adalah faktor utama yang membuatnya bisa terus bertahan dan berkembang dalam dunia olahraga.
Sebagai penutup, Rizdjar menyampaikan apresiasi dan harapan kepada para suporter Borneo FC, agar tetap setia mendukung tim dalam kondisi apapun.
"Jangan lupa terus dukung Borneo FC, di saat kondisi apapun. Karena dukungan kalian sangat berarti buat kami semua. Terima kasih fans Borneo. Manyala!" pungkasnya penuh semangat. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
Bungkam Persijap 3-1, 2 Gol Joel Vinicius Bawa Borneo FC ke Puncak Klasemen Sementara Liga 1 |
![]() |
---|
Borneo FC Siap Tempur Hadapi PSBS Biak, Dandri Dauri Targetkan Kejutan di Yogyakarta |
![]() |
---|
Kei Hirose Bertekad Bawa Borneo FC di Papan Atas di Super League Musim 2025/2026 |
![]() |
---|
Diego Michiels Sebut Karakter Borneo FC Seperti Keluarga |
![]() |
---|
Pasca Kalahkan Bhayangkara Presisi di Super League, Borneo FC Fokus Sempurnakan Fisik Pemain |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.