MotoGP

Bikin Valentino Rossi Menyesal, Ini Pembalap MotoGP yang Sulit Dikalahkannya, Bukan Marc Marquez

Valentino Rossi makin membuat panas tensi jelang MotoGP Italia 2025, menyebut Marc Marquez bukanlah pesaing utamanya.

instagram/valeyellow46
MOTOGP 2025 - Legenda MotoGP, Valentino Rossi, membeber siapa sesungguhnya pembalap yang sulit dikalahkannya, bahkan hingga timbul penyesalan. (IG/valeyellow46) 

TRIBUNKALTIM.CO - Valentino Rossi makin membuat panas tensi jelang MotoGP Italia 2025, menyebut Marc Marquez bukanlah pesaing utamanya.

Tidak hanya Marc Marquez yang disenggol Valentino Rossi, namun juga legenda MotoGP Lainnya, yakni Jorge Lorenzo.

Lantas, siapa pembalap yang menurut Valentino Rossi, sulit untuk dikalahkannya?

Dalam wawancara eksklusif dengan Sport Week untuk memperingati 25 tahun kariernya, legenda asal Tavullia itu mengulas berbagai momen penting yang membentuk perjalanan luar biasanya.

Baca juga: Jadwal MotoGP Italia 2025, Valentino Rossi Siap Beri Bonus untuk Bagnaia Jika Taklukkan Marc Marquez

Baca juga: Valentino Rossi Janjikan Bagnaia Bonus Besar Jika Kalahkan Marc Marquez di MotoGP Italia 2025

Rossi memulai dengan mengenang masa awal kariernya di tahun 2000.

 “Itu masa yang indah. Saya masih 21 tahun, muda, dan sedang balapan di kelas 500cc,” ujarnya.

“Itu adalah tahun pertama saya di kategori tersebut."

"Saya punya kenangan luar biasa bersama Uccio [Salucci], berkeliling Eropa dengan motorhome."

Baca juga: Bursa Pembalap MotoGP, Ducati Bajak Pedro Acosta dari KTM?

"Di antara balapan, kami sangat menikmati hidup. Itu masa yang benar-benar menyenangkan.”

The Doctor juga mengenang masa kecilnya yang dipenuhi motor dan pantai.

“Saya naik motor ke pantai di Cattolica, bersama teman-teman. Motor dan pantai, itu kebahagiaan masa muda.”

Salah satu momen paling berkesan dalam dua dekade terakhir bagi Rossi adalah bertemu Michael Jordan.

Baca juga: Joan Mir Puas dengan Motor Honda di MotoGP Aragon 2025, Finish P7 dan Berhasil Asapi Ducati

“Bisa bertemu dengannya sangat spesial. Mungkin dia adalah atlet paling kuat dan paling berpengaruh sepanjang sejarah.”

Jika diberi kesempatan mengulang satu balapan, Rossi tak ragu memilih MotoGP Valencia 2006, momen pahit ketika ia jatuh dan kehilangan gelar juara dunia dari Nicky Hayden.

“Saya ingin mengulang balapan itu."

"Saya jatuh dan kehilangan kejuaraan dunia."

Baca juga: Alex Marquez Akui Keunggulan Marc di MotoGP Aragon 2025, Amankan Posisi Kedua dari Francesco Bagnaia

"Mungkin kalau saya bisa mengulanginya, hasilnya akan berbeda,” ujarnya penuh penyesalan.

Soal rival paling berat dalam kariernya, Rossi menyebut satu nama.

Ya, Valentino Rossi tak sama sekali menyebut nama Marc Marquez atau Jorge Lorenzo.

“Saya punya banyak rival, tapi saya akan bilang Casey Stoner.”

Baca juga: Update Klasemen MotoGP 2025, Usai Marc Marquez Juara di MotoGP Aragon 2025

Ia juga menyebut bahwa balapan-balapan terakhir tahun 2015 merupakan penyesalan terbesarnya.

“Saya seharusnya bisa memenangkan gelar dunia tahun itu.”

Saat diminta memilih “Champion of all time” versi pribadinya, Rossi menunjuk Kevin Schwantz sebagai idola sejatinya.

Untuk atlet Italia favorit, ia menyebut Alberto Tomba (ski), Jannik Sinner (tenis), dan Federica Brignone (ski) sebagai sosok inspiratif.

Baca juga: Sedang Berlangsung! Live Streaming Balapan Utama MotoGP Aragon 2025, Siapa Juara?

Rossi menyebut kemenangan perdananya bersama Yamaha di MotoGP Afrika Selatan 2004 sebagai puncak kariernya.

“Itulah momen tertinggi dalam karier saya.”

Melihat ke depan, ia berharap popularitas MotoGP dapat meningkat sebagaimana yang terjadi pada Formula 1 dalam beberapa tahun terakhir.

“Saya ingin MotoGP bisa meraih peningkatan popularitas seperti yang dialami Formula 1 dalam dua atau tiga tahun terakhir,” tutup Rossi. (*)

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved