Aplikasi
8 Tips Amankan Akun WhatsApp untuk Privasi yang Lebih Baik, Tak Takut Lagi Disadap!
Inilah 8 tips amankan akun WhatsApp untuk privasi yang lebih baik, tak takut lagi disadap.
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah 8 tips amankan akun WhatsApp untuk privasi yang lebih baik, tak takut lagi disadap.
Pada Maret 2025, WhatsApp memiliki hampir 3 miliar pengguna aktif di seluruh dunia.
Aplikasi WhatsApp merupakan salah satu platform perpesanan yang paling banyak digunakan di dunia, tetapi dengan meningkatnya ancaman digital, menjaga keamanan akun Anda menjadi lebih penting dari sebelumnya.
Mulai dari mengaktifkan verifikasi dua langkah hingga menghindari tautan yang tidak dikenal, ada beberapa cara sederhana namun ampuh untuk membuat akun WhatsApp Anda lebih aman.
Baik Anda pengguna biasa atau seseorang yang menggunakan WhatsApp untuk bisnis, mengikuti kiat-kiat ini dapat membantu memastikan informasi pribadi Anda tetap pribadi dan percakapan Anda tetap aman.
Baca juga: Cara Dapat Uang Pakai Fitur Baru WhatsApp, Mirip Fitur di Instagram Stories!
1. Aktifkan Verifikasi Dua Langkah
Salah satu langkah paling efektif untuk mengamankan akun WhatsApp Anda adalah mengaktifkan verifikasi dua langkah. Fitur ini menambahkan lapisan perlindungan ekstra selain nomor telepon Anda.
Saat Anda mengaktifkannya, WhatsApp terkadang akan meminta PIN enam digit yang hanya Anda yang tahu. Ini membantu mencegah akses tidak sah jika seseorang mencoba mendaftarkan nomor Anda di perangkat lain.
Untuk mengaktifkannya, buka Setelan > Privasi > Verifikasi Dua Langkah dan atur PIN Anda. Anda juga dapat menambahkan alamat email sebagai opsi pemulihan jika Anda lupa PIN.
2. Periksa Enkripsi
Aplikasi WhatsApp menggunakan enkripsi ujung ke ujung, yang berarti hanya Anda dan orang yang Anda ajak mengobrol yang dapat membaca apa yang terkirim.
Fitur ini aktif secara default, tetapi Anda dapat memeriksa status enkripsi percakapan apa pun untuk mengonfirmasi keamanannya.
Buka obrolan, ketuk nama kontak di bagian atas, lalu pilih " Enkripsi ." Anda akan melihat kode keamanan unik yang memverifikasi bahwa pesan Anda terlindungi.
Anda bahkan dapat memindai kode tersebut dengan perangkat kontak Anda untuk jaminan tambahan. Ini sangat berguna untuk percakapan sensitif dan memastikan bahwa obrolan pribadi Anda tetap pribadi.
3. Kontrol Siapa yang Dapat Melihat Info Anda
Foto profil, terakhir dilihat, dan status Anda mungkin mengungkap lebih dari yang Anda kira. WhatsApp memungkinkan Anda mengontrol siapa yang dapat melihat informasi ini, jadi sebaiknya tinjau pengaturan ini.
Buka Pengaturan > Privasi , dan sesuaikan opsi untuk Terakhir Dilihat & Online, Foto Profil, Tentang, dan Status . Anda dapat memilih dari "Semua Orang," "Kontak Saya," "Kontak Saya Kecuali…", atau "Tidak Seorang pun."
Menyesuaikan pengaturan ini membantu melindungi identitas dan aktivitas Anda, terutama dari nomor yang tidak dikenal.
4. Blokir Kontak yang Mencurigakan
Jika seseorang di WhatsApp membuat Anda tidak nyaman, membanjiri Anda dengan spam, atau mengirim tautan atau file yang mencurigakan, jangan ragu untuk memblokirnya.
Caranya cepat dan mudah. Buka obrolan, ketuk nama atau nomor orang tersebut, gulir ke bawah, dan ketuk Blokir Kontak .
Pemblokiran mencegah orang tersebut mengirimi Anda pesan, menelepon Anda, atau melihat pembaruan status Anda. Mereka tidak akan diberi tahu, dan Anda dapat membuka blokirnya kapan saja jika diperlukan.
Ini adalah salah satu cara paling efektif untuk segera menghentikan interaksi yang tidak diinginkan dan mengurangi risiko tertipu oleh penipuan atau upaya pelecehan di platform tersebut.
5. Gunakan Sidik Jari atau Kunci Wajah
Meskipun ponsel Anda tidak terkunci, Anda dapat menambahkan tingkat perlindungan lain dengan mengaktifkan kunci biometrik di WhatsApp. Ini memastikan bahwa hanya Anda yang dapat membuka aplikasi—meskipun orang lain memegang ponsel Anda. Untuk Android, buka Setelan > Privasi > Kunci Sidik Jari , dan untuk iPhone, buka Kunci Layar .
Pilih seberapa cepat WhatsApp akan terkunci setelah Anda berhenti menggunakannya. Ini sangat berguna jika Anda berbagi ponsel dengan orang lain atau jika ponsel hilang atau dicuri.
6. Hati-hati dengan Link yang Tidak Dikenal
Penipuan phishing dan malware dapat muncul dalam bentuk tautan yang tampak tidak berbahaya. Itulah sebabnya Anda tidak boleh mengeklik tautan dari kontak yang tidak dikenal atau tidak terverifikasi.
Jika Anda menerima pesan berisi tautan yang menjanjikan hadiah, peringatan mendesak, atau berita yang tidak dapat dipercaya, luangkan waktu untuk memverifikasinya. Cari kesalahan ejaan, nama domain yang aneh, atau nada yang terdengar "aneh".
Anda juga dapat menyalin tautan dan memeriksanya menggunakan pemindai daring. WhatsApp sendiri menandai tautan yang mencurigakan dalam banyak kasus. Selalu pikir dua kali sebelum mengeklik, dan jika ragu, hapus pesan atau blokir pengirimnya.
7. Hindari Membagikan Informasi Sensitif
Mudah untuk mengirim pesan tanpa berpikir dua kali—tetapi WhatsApp tidak boleh digunakan untuk membagikan informasi pribadi yang sensitif seperti kata sandi, detail bank, PIN, atau OTP.
Meskipun aplikasi ini menggunakan enkripsi, hal itu tetap berisiko, terutama jika ponsel Anda disusupi atau jika pesan diteruskan secara tidak sengaja.
Berhati-hatilah terutama dalam obrolan grup, di mana pesan dapat menjangkau banyak orang. Jika Anda harus membagikan data sensitif, gunakan saluran yang lebih aman dan selalu periksa kembali kepada siapa Anda mengirimkannya.
8. Selalu perbarui WhatsApp
WhatsApp secara berkala merilis pembaruan yang memperbaiki bug dan menambal kerentanan keamanan.
Menggunakan versi aplikasi yang lama dapat membahayakan data Anda, meskipun Anda mengikuti semua kiat keamanan lainnya.
Selalu perbarui WhatsApp ke versi terbaru dengan mengunjungi Google Play Store atau Apple App Store.
Anda juga dapat mengaktifkan pembaruan otomatis di pengaturan perangkat Anda. Selain perbaikan keamanan, pembaruan sering kali disertai dengan fitur baru yang bermanfaat yang meningkatkan pengalaman Anda secara keseluruhan.
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.