Berita Viral

Terjawab Apa Itu Aura Farming, Istilah yang Viral di TikTok Gegara Tarian Pacu Jalur Kuansing

Apa itu Aura Farming? Istilah yang lagi viral di TikTok, dikenal gegara tarian Pacu Jalur Kuansing.

Dok. Kemenparekraf
AURA FARMING VIRAL - Festival Pacu Jalur masuk menjadi salah satu bagian dari 110 event dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2023. Pacu Jalur viral hingga ada istilah Aura Farming apa artinya?(Dok. Kemenparekraf) 

TRIBUNKALTIM.CO - Apa itu Aura Farming? Istilah yang lagi viral di TikTok, dikenal gegara tarian Pacu Jalur Kuansing.

Fenomena ini meledak berkat video viral seorang bocah yang menari lincah di ujung perahu dalam tradisi Pacu Jalur, lomba dayung tradisional dari Kuantan Singingi, Riau.

Dijuluki "Aura Farming 100/10" oleh netizen, istilah ini kini merambah ke kancah global, bahkan ditiru oleh tokoh dunia seperti Neymar, Travis Kelce, hingga klub sepak bola seperti PSG dan AC Milan.

Apa Itu Aura Farming?

Secara harfiah, "Aura Farming" berasal dari kata aura dan farming. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), aura merujuk pada energi atau karisma yang memancar dari seseorang atau benda.

Baca juga: Pacu Jalur Kuansing Diklaim Milik Malaysia, Ini Sejarah Warisan Budaya Riau yang Viral Mendunia

Sementara farming, yang berarti bertani, diambil dari dunia game, mengacu pada tindakan berulang untuk memperoleh poin, pengalaman, atau item.

Dalam konteks bahasa gaul Gen Z dan Gen Alpha, Aura Farming adalah tindakan seseorang melakukan sesuatu yang terlihat keren, karismatik, atau penuh percaya diri secara alami, tanpa kesan berusaha berlebihan, untuk membangun "momen aura" yang memikat perhatian.

Kaitan dengan Pacu Jalur

Tren Aura Farming meledak di TikTok berkat video viral seorang bocah yang dikenal sebagai "Anak Coki" atau "Tukang Tari" dalam tradisi Pacu Jalur, sebuah lomba perahu tradisional dari Riau.

Dalam video yang viral di media sosial, tampak seorang bocah menari dengan gerakan khas Melayu, memutar tangan dan mengayun tubuh di ujung perahu panjang (jalur) yang melaju kencang di sungai, diiringi lagu Young Black & Rich karya Melly Mike.

Gerakan ini, yang disebut meonjai, bukan sekadar tarian, melainkan memiliki fungsi teknis untuk membantu perahu membelah arus sungai, sekaligus menyemangati pendayung (anak pacu).

Aksi bocah ini dianggap sebagai representasi sempurna dari Aura Farming karena:

Ia menari dengan fokus dan percaya diri tanpa berusaha memikat kamera, menciptakan kesan otentik.
Daya Tarik Visual: Edit video dengan filter dan musik yang tepat memperkuat kesan "keren", membuatnya viral hingga ditiru oleh klub seperti PSG dan AC Milan.

Asal-Usul dan Perkembangan Tren

Aura Farming awalnya muncul di kalangan komunitas game dan anime, seperti pemain Elden Ring atau Fortnite, yang melakukan aksi spektakuler untuk mendapatkan "aura points" di streaming atau media sosial.

Istilah ini kemudian merambah budaya pop, dipopulerkan oleh Gen Z dan Gen Alpha melalui TikTok. Jurnalis Guardian, Bertin Huynh dan Luca Ittimani, mengaitkannya dengan aktor Timothee Chalamet, khususnya perannya sebagai Paul Atreides dalam Dune, yang memancarkan karisma "tokoh utama".

Dampak Fenomena Aura Farming

Promosi Budaya Lokal:

Pacu Jalur kini dikenal dunia sebagai simbol budaya Indonesia yang dinamis. Keterlibatan tokoh global seperti Neymar dan klub seperti PSG meningkatkan visibilitas tradisi ini, mendorong kunjungan wisata ke Riau.

Haji Roni dari Media Center Pemprov Riau menyatakan, “Ini membuktikan kearifan lokal kita memiliki daya tarik universal.”

Transformasi Komunikasi Budaya:

Aura Farming menjadi jembatan antara budaya tradisional dan digital. Video 15 detik dengan gerakan dan musik yang tepat mampu menyampaikan narasi budaya lebih efektif daripada promosi konvensional.

Peningkatan Engagement Digital:

Tren ini mendorong Gen Z dan Gen Alpha untuk berpartisipasi, baik dengan meniru gerakan Pacu Jalur atau menciptakan konten serupa. Akun seperti @psg mencatat 3 juta penonton untuk konten Aura Farming mereka.

Tantangan Pelestarian Budaya:

Meski viral, ada kekhawatiran bahwa Pacu Jalur hanya akan dianggap sebagai “estetika” untuk konten media sosial, bukan tradisi bermakna. Pemerintah dan budayawan diharapkan memanfaatkan tren ini untuk edukasi, bukan sekadar mengejar likes.

Tips Mengikuti Tren Aura Farming

Bagi yang ingin ikut tren Aura Farming di TikTok, berikut beberapa tips:

Buat Konten Otentik: Lakukan aksi keren secara alami, seperti bottle flip atau gerakan tarian spontan, tanpa terlihat berusaha berlebihan.
Gunakan Musik yang Tepat: Lagu seperti Young Black & Rich dari Melly Mike atau musik dengan vibe energik dapat meningkatkan daya tarik video.
Manfaatkan Tradisi Lokal: Ambil inspirasi dari budaya lokal, seperti tarian tradisional, untuk menambah nilai autentisitas.

Kesimpulan

Ya, Aura Farming adalah istilah gaul Gen Z dan Gen Alpha yang menggambarkan tindakan keren dan karismatik untuk membangun “momen aura” secara alami, viral di TikTok sejak September 2024.

Fenomena ini meledak berkat aksi bocah Pacu Jalur dari Riau, yang menari lincah di ujung perahu, memadukan budaya tradisional dengan estetika digital modern.

Dengan dukungan lagu Young Black & Rich dan partisipasi tokoh global, tren ini tidak hanya menghibur, tetapi juga membawa Pacu Jalur ke panggung dunia, meningkatkan kebanggaan budaya Indonesia.

Namun, tantangan ke depan adalah memastikan tradisi ini tetap bermakna, bukan hanya menjadi konten viral.

Aura Farming membuktikan bahwa budaya lokal dapat bersinar di era digital, asalkan dikemas dengan kreativitas dan keaslian.

Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Apa Arti Aura Farming Istilah Viral di TikTok? Bahasa Gaul Gen Z Dikenal Lewat Tarian Pacu Jalur

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved