Aplikasi

Setelah 10 Tahun Fitur Trending di YouTube Bakal Dihapus dan Diganti jadi Charts, Ini Perbedaannya

Setelah hadir lebih dari satu dekade, fitur trending  di YouTube dinilai sudah tidak lagi relevan dengan cara pengguna menemukan konten saat ini.

YouTube
TRENDING YOUTUBE DIHAPUS - Tampilan fitur Trending di YouTube. Trending bakal segera dihapus dan akan digantikan fitur Chart, apa bedanya? (YouTube) 

TRIBUNKALTIM.CO - Setelah 10 tahun, YouTube mengumumkan bahwa mereka akan menghapus fitur trending, yang selama ini menjadi jendela utama untuk melihat video paling populer di platform tersebut.

Setelah hadir lebih dari satu dekade, fitur trending  di YouTube dinilai sudah tidak lagi relevan dengan cara pengguna menemukan konten saat ini.

 Sebagai gantinya, YouTube menghadirkan sistem baru bernama YouTube Charts.

Perubahan di YouTube ini akan mulai diterapkan dalam beberapa minggu ke depan.

Saat berita ini ditulis, halaman Trending di YouTube masih bisa diakses melalui youtube.com/feed/trending. Sementara, YouTube Charts juga sudah tersedia publik di charts.youtube.com.

Baca juga: Klarifikasi YouTube soal Kebijakan Tidak Mau Monetisasi Konten yang Dibuat AI Mulai 15 Juli 2025

Trending tidak relevan

Fitur Trending sendiri pertama kali diperkenalkan pada tahun 2015. Saat itu, halaman ini dirancang untuk menampilkan daftar video viral yang sedang ramai dibicarakan di YouTube secara global maupun lokal.

Lewat halaman ini, pengguna bisa melihat video mana yang sedang naik daun tanpa harus mencarinya secara manual.

Daftar Trending kerap diisi oleh musik, vlog, video lucu, konten selebritas, hingga berita terbaru.

Namun, dalam pengumuman terbarunya, YouTube menyatakan bahwa halaman trending tidak lagi relevan dengan cara pengguna menemukan konten populer saat ini.

“Dulu, saat kami pertama kali meluncurkan halaman Trending, jawaban atas ‘apa yang sedang tren?’ masih bisa ditangkap lewat satu daftar video viral yang dibicarakan semua orang,” tulis YouTube dalam pengumuman resminya.

“Hari ini, tren terdiri dari banyak video yang dibuat oleh banyak komunitas, dan lebih banyak mikro-tren yang dinikmati oleh komunitas yang sangat beragam,” lanjutnya.

Selama lima tahun terakhir, YouTube juga mencatat bahwa jumlah kunjungan ke halaman Trending menurun cukup signifikan.

Hal ini dinilai karena pengguna kini lebih sering menemukan konten tren melalui rekomendasi algoritma, pencarian, kolom komentar, Shorts, dan komunitas kreator di platform.

Sebagai respons terhadap perubahan perilaku pengguna tersebut, YouTube mengganti halaman trending dengan YouTube charts.

Tampilan YouTube Charts

Saat mengunjungi halaman YouTube Charts yang baru, kami melihat tampilan yang segar dan berbeda dari YouTube Trending. Di laman utama YouTube Charts, kami bisa melihat daftar video terpopuler berdasarkan kategori.

Pantauan KompasTekno, beberapa kategori yang sudah tersedia di antaranya:

* Video Musik Trending

* Lagu Teratas Mingguan

* Lagu Teratas Harian di Shorts

* Video Musik Teratas Harian

* Artis Teratas Mingguan

Pengguna diberikan beberapa opsi untuk mengurutkan daftar video trending, misalnya dengan opsi "terpopuler", "debut tertinggi", hingga "lompatan terbesar". Ada juga opsi histori mingguan.

Di halaman YouTube Charts, pengguna juga bisa melihat daftar trending berdasarkan wilayah, seperti Indonesia, global, Amerika Serikat, atau negara lain. Semua daftar ini menampilkan thumbnail dan judul yang dibuat "clickable".

Dengan sekali klik, pengguna akan dialihkan ke YouTube dan bisa langsung menonton video asli yang sedang trending tersebut.

Di laman YouTube Charts juga ada card untuk highlight beberapa konten yang sedang banyak dilihat. Pengguna bisa melihat dan membagikan card ini ke media sosial.

Untuk saat ini, kategori yang ditawarkan masih cukup terbatas. Namun, ke depannya, YouTube berjanji bakal menambah lebih banyak kategori agar pengguna bisa menemukan tren yang lebih sesuai dengan minat mereka.

Sementara itu, untuk konten gaming, YouTube memastikan bahwa halaman Gaming Explore masih akan menjadi tempat utama menemukan video game yang sedang naik daun.

Walau ada YouTube Charts, YouTube menekankan, rekomendasi video yang muncul di home page dan feed pengguna akan tetap menjadi jalur utama untuk menemukan video tren. Ini dilakukan dengan bantuan algoritma yang sudah disesuaikan dengan preferensi tiap pengguna.

“Dengan menyoroti konten populer lewat chart, kami tetap akan menampilkan video-video yang kami yakini akan disukai penonton melalui rekomendasi personal,” kata YouTube.

“Dengan cara ini, kami bisa menunjukkan lebih banyak konten populer yang relevan dan terasa lebih natural, sesuai kebiasaan pengguna dalam menemukan video baru," lanjutnya.

YouTube juga meluncurkan sejumlah fitur baru untuk mendukung kreator agar tetap bisa memantau tren dan mengembangkan kanal mereka. Salah satunya adalah Inspiration Tab di YouTube Studio, yang memberikan ide konten berdasarkan data penonton dan performa kanal.

Fitur Hype juga akan diperluas untuk membantu penonton mendukung video baru dari kreator favorit mereka, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari TechCrunch, Sabtu (12/7/2025).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "YouTube Hapus Halaman 'Trending' setelah 10 Tahun, Ini Gantinya"

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved