Bahagia Orangtua Murid Balikpapan, Program Seragam Sekolah Gratis Kurangi Beban Ekonomi

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Senyum lega dan rasa syukur terpancar dari wajah para orangtua murid di Kota Balikpapan.

Program seragam sekolah gratis yang digagas Pemerintah Kota Balikpapan bukan sekadar kain dan jahitan, melainkan napas harapan yang mampu meringankan beban ekonomi, terutama bagi keluarga yang baru memasukkan anaknya ke sekolah.

Dengan wajah sumringah ibu Dasti, warga Balikpapan Kota, adalah satu di antara sekian banyak orang tua yang merasakan manfaat program ini.

Anak pertamanya baru saja masuk sekolah dasar di SDN 003 Balikpapan Kota.

“Sangat membantu sekali pembagian seragam gratis ini, karena mengurangi pengeluaran saya. Kebetulan anak saya baru masuk SD, saya sangat bersyukur sekali,” ujar Dasti ditemui Tribun Kaltim di SMP N 27 Balikpapan pada acara simbolis penyerahan seragam gratis oleh Walikota Balikpapan. 

Baca juga: Walikota Balikpapan Rahmad Masud Serahkan 92 Ribu Seragam Gratis, Komitmen Dukung Pendidikan

Bantuan yang diberikan tidak tanggung-tanggung. Setiap siswa baru menerima tiga jenis seragam lengkap, yaitu seragam merah putih, batik Pemkot, dan seragam pramuka.

 “Ini pertama kali anak saya sekolah, dan program ini sangat membantu. Harapan saya ke depan program ini lebih baik lagi,” tambahnya.

Cerita serupa datang dari Nani, warga Telagasari. Dengan nada bahagia, ibu empat anak ini merasa terbantu karena anak bungsunya kini duduk di bangku SMP Negeri 27 Balikpapan.

 “Alhamdulillah, anak saya yang empat sudah lulus, tinggal satu yang masih sekolah. Senang sekali, ini meringankan beban kami. Terima kasih Pak Wali,” ungkapnya penuh rasa syukur.

Bagi para orang tua, seragam gratis ini bukan sekadar pakaian. Ia adalah simbol perhatian pemerintah terhadap warganya, sekaligus dorongan agar pendidikan di Balikpapan lebih merata.

Baca juga: Sudah Iming-imingi Antar Jemput dan Seragam Gratis tapi SDN 1 Patalan Tetap Tidak Dapat Siswa Baru

Melalui program ini, Pemkot Balikpapan berharap tidak ada lagi anak yang terkendala sekolah hanya karena biaya seragam. (*)