Berita Samarinda Terkini
Jembatan JPO Juanda Samarinda Dibongkar, Dishub Ajukan Zebra Cross dan Pemangkasan Median Jalan
JPO di Jalan Juanda telah dibongkar karena kondisinya yang sudah lama dan tidak lagi aman untuk digunakan.
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA — Pembongkaran Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Ir. H. Juanda, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur menyisakan kekosongan fasilitas penyeberangan bagi ribuan pelajar dari empat sekolah di sekitarnya.
Demikian dibeberkan oleh Kepala Dishub Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu pada Kamis (31/7/2025) di Samarinda, Kalimantan Timur.
Dia membenarkan bahwa JPO di Jalan Juanda telah dibongkar karena kondisinya yang sudah lama dan tidak lagi aman untuk digunakan.
"Iya, dibongkar. Jalan Juanda itu kan jalan nasional, ada median jalan yang tinggi," beber Hotmarulitua Manalu.
Baca juga: Dishub Kaltim tak Tahu Pembongkaran JPO, Irhamsyah: Itu Kewenangan Pemkot Samarinda
"Kami sudah usulkan ke PUPR Kota untuk pembongkaran median, dan fasilitas keselamatan jalan berupa marka zebra cross serta rambu-rambu juga sudah kami koordinasikan ke BPTD," tutur Hotmarulitua Manalu.
Dishub Kota Samarinda kini tengah mengupayakan solusi pengganti berupa zebra cross dan pemangkasan median jalan, menyusul kekhawatiran soal keselamatan pengguna jalan.
Kadisub Samarinda, Hotmarulitua Manalu menyebut pihaknya telah melayangkan dua surat resmi.
Surat pertama, tertanggal 17 Juli 2025, ditujukan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda untuk memangkas median jalan di depan SMPN 4 Samarinda agar bisa digunakan sebagai area penyeberangan.
Surat kedua, tertanggal 23 Juli 2025, diajukan kepada Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Kalimantan Timur untuk meminta izin pembangunan zebra cross selebar 3 meter.
“Dari PUPR Kota sudah siap, kami tinggal menunggu BPTD untuk menentukan posisi tepat lokasi penyeberangan. Rencananya besok kami akan tinjau langsung ke lokasi sekitar pukul 10.00 Wita,” kata Hotmarulitua Manalu.
Dishub Samarinda juga menyarankan agar pada jalur penyeberangan yang akan dibuat, dipasang bahan lantai kasar atau tidak licin, seperti keramik antiselip, demi menjamin keamanan pelajar yang setiap harinya melintasi kawasan tersebut.
Baca juga: Reaksi Warga Atas Pembongkaran Jembatan Penyeberangan JPO di Samarinda, Buat Menyeberang ke Masjid
Menurut Hotmarulitua Manalu, alasan pembongkaran JPO bukan hanya karena struktur bangunan yang menua dan berbahaya, tetapi juga karena fungsinya yang dianggap sudah tidak efektif.
Perubahan pola transportasi masyarakat, termasuk berkurangnya angkutan umum seperti angkot, menjadi faktor yang membuat JPO kurang dimanfaatkan.
“Yang paling efektif sebenarnya JPO di Juanda, tapi karena sudah lama makanya dibongkar. Dulu kan banyak angkot, sekarang kan tinggal sedikit yang beroperasi,” ungkapnya.
Tak hanya di Jalan Juanda, Dishub Samarinda juga telah membongkar beberapa JPO lain di kota Samarinda, termasuk yang berada di depan Masjid Darun Ni’mah Jalan Slamet Riyadi, kawasan Pasar Pagi, dan di kawasan Mall Lembuswana.
Baca juga: JPO di Samarinda Keropos Bahayakan Pengguna, Dishub Minta Fasilitas Penyeberangan Dibongkar
Selain itu, ia menyebut adanya penyalahgunaan fasilitas JPO oleh oknum tertentu menjadi pertimbangan lain dalam pembongkaran.
“Kadang juga selama ini sering disalahgunakan juga, termasuk buang sampah sembarangan,” pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.