WhatsApp

Waspada! Inilah Daftar Penipuan yang Sering Muncul di WhatsApp

Tetap waspada, inilah sejumlah penipuan yang sering terjadi di WhatsApp. Kenali ciri-ciri dan pencegahannya!

Canva
PENIPUAN DI WHATSAPP - Ilustrasi. Tetap waspada, inilah sejumlah penipuan yang sering terjadi di WhatsApp. Kenali ciri-ciri dan pencegahannya! (Canva) 

TRIBUNKALTIM.CO - Meskipun WhatsApp merupakan salah satu platform paling populer yang digunakan masyarakat hampir setiap hari, perannya tak jarang disalahgunakan oleh para pelaku kejahatan digital.

Saat ini, praktik penipuan yang dilakukan melalui WhatsApp semakin rapi, canggih dan sulit dibedakan dari pesan biasa.

Dari modus hadiah palsu, pesan verifikasi bodong hingga penyamaran sebagai teman atau keluarga, penipuan ini telah banyak menelan korban dari pengguna yang lengah.

Untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan terjadi, kami ingin memberikan beberapa ciri-ciri umum yang bisa dikenali dari berbagai modus yang sering digunakan para penjahat siber.

Simak rangkuman selengkapnya berikut ini.

Baca juga: Cara Ubah Foto Jadi Gambar Kartun untuk Stiker WhatsApp, Mudah dan tak Perlu Keahlian Desain

Ciri-ciri penipuan di WhatsApp 

Penipuan donasi atau amal palsu

Biasanya, pelaku penipuan meminta sumbangan untuk bencana atau bantuan kemanusiaan melalui pesan pribadi.

Namun, rekening tujuan ternyata milik pribadi dan bukan lembaga resmi.

Pengguna WhatsApp yang tersentuh secara emosional bisa saja mentransfer sejumlah uang tanpa melakukan pengecekan lebih lanjut. 

Jika Anda memang berniat untuk donasi, maka berikan sumbang hanya melalui organisasi yang sudah terpercaya dan jangan lupa untuk mencari tahu latar belakang dari pihak yang menggalang dana.

Penipuan grup WhatsApp mengatasnamakan Shopee

Dalam hal ini, penipu membuat grup WhatsApp palsu dengan mencatut nama Shopee dan mengundang penguna secara acak. 

Mereka berpura-pura sebagai admin Shopee dan menawarkan pekerjaan palsu dengan iming-iming hadiah dan komisi. Korban lalu diminta mengisi formulir data pribadi dan mengirim screenshot tugas yang diberikan. 

Penipuan kode verifikasi akun

Hati-hati terhadap hal ini, sebab penipu akan mencoba mengambil alih akun WhatsApp Anda dengan meminta kode verifikasi 6 digit.

Mereka dapat dengan mudah menyamar sebagai teman atau pihak resmi WhatsApp

Karena itu, jangan pernah membagikan kode OTP kepada siapa pun.

Penipuan tagihan BPJS Kesehatan palsu

Modus serupa juga digunakan dengan mencatut nama BPJS Kesehatan.

Korban dikirimi pesan tagihan palsu disertai link yang seolah resmi. Padahal, tautan tersebut bisa saja berisi file APK bervirus yang jika diinstal dapat mencuri kredensial akun dan memungkinkan pelaku membobol rekening bank korban.

Penipuan link undangan pernikahan palsu

Penipuan yang satu ini sempat populer di media sosial karena terkesan "unik tapi jahat". Pasalnya, undangan pernikahan merupakan sesuatu yang seharusnya bermakna bagi mempelai maupun yang menerima.

Cara kerjanya, pelaku menyebar link undangan pernikahan melalui WA yang sebenarnya berisi file APK berbahaya.

Baca juga: Cara Ganti Nada Dering WhatsApp dengan Lagu atau Suara Sendiri, Mudah dan Gratis

Jika diinstal, aplikasi ini bisa mengakses data penting di ponsel, termasuk SMS dan kode OTP dari bank. 

Bagaimana cara mengatasi pesan-pesan penipuan di WhatsApp?

Jangan klik link atau tautan sembarangan

Tautan (link) yang dikirim lewat pesan WhatsApp bisa mengandung malware atau aplikasi berbahaya.

Banyak modus penipuan menggunakan tautan palsu yang menyerupai situs resmi. Jika Anda mengklik dan mengunduh file dari link tersebut, data pribadi seperti kontak, SMS bahkan kode OTP bisa diakses oleh pelaku.

Selalu waspada dan pastikan tautan berasal dari sumber terpercaya sebelum membukanya.

Jangan bagikan kode OTP

Kode OTP (One Time Password) adalah kunci untuk mengakses akun Anda, termasuk WhatsApp.

Penipu sering berpura-pura menjadi teman atau pihak resmi untuk meminta kode ini.

Begitu Anda memberikannya, akun dapat diambil alih dan digunakan untuk menipu orang lain.

Ingat, WhatsApp dan lembaga resmi tidak pernah meminta kode OTP lewat chat.

Segera blokir dan laporkan pengirim mencurigakan

Jika menerima pesan mencurigakan, gunakan fitur “Blokir” dan “Laporkan” langsung dari aplikasi WhatsApp. Ini membantu WhatsApp mendeteksi dan menindak akun penyebar spam atau penipuan.

Dengan melaporkan, Anda ikut mencegah orang lain menjadi korban. Jangan ragu untuk mengambil tindakan jika merasa tidak nyaman dengan isi pesan.

Aktifkan verifikasi dua langkah

Fitur verifikasi dua langkah memberikan lapisan keamanan tambahan dengan PIN 6 digit yang hanya Anda ketahui. Jika ada yang mencoba mengakses akun WhatsApp Anda, mereka akan diminta memasukkan PIN tersebut.

Ini amat membantu dalam mencegah pengambilalihan akun meskipun pelaku tahu kode OTP Anda.

Aktifkan fitur ini melalui menu Pengaturan > Akun > Verifikasi dua langkah.

Cek kebenaran informasi

Penipuan sering memanfaatkan pesan emosional atau kabar mengejutkan, seperti undian berhadiah atau donasi bencana.

Jangan mudah percaya sebelum mengecek langsung ke situs resmi atau akun media sosial lembaga terkait.

Informasi palsu seringkali disebarkan masif untuk menjaring lebih banyak korban. Biasakan mencari tahu lebih dulu sebelum bertindak.

Hati-hati dengan grup tak dikenal

Penipu bisa menambahkan Anda ke grup WhatsApp tanpa izin dan menyamar sebagai perwakilan dari perusahaan atau lembaga.

Mereka kemudian menyebarkan informasi palsu atau menawarkan pekerjaan dan hadiah palsu.

Jika grup terasa mencurigakan, segera keluar dan laporkan admin grupnya. Jangan pernah mengisi data pribadi dalam grup seperti ini.

Baca juga: WhatsApp Siapkan Fitur Quick Chat Recaps, Solusi Buat Kamu yang Mumet Baca Pesan Panjang!

Demikian informasi mengenai penipuan yang marak terjadi di platform WhatsApp. Kenali ciri-ciri umumnya dan segera lakukan pencegahan.

Tetap waspada dalam beraktivitas menggunakan gawai Anda. Semoga informasi ini dapat membantu.

(*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waspada, Ini 7 Penipuan WhatsApp yang Sering Muncul di Chat"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved