Berita Samarinda Terkini

Temuan Beras Premium Tak Sesuai SNI, Pedagang dan Konsumen di Samarinda Tetap Rasional dan Waspada

Isu beras tak sesuai SNI belum berdampak besar di Samarinda. Pedagang tetap tenang, konsumen lebih selektif saat memilih

TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
BERAS SAMARINDA - Toko beras di kawasan Jalan Sultan Hasanuddin, Kelurahan Baqa, Samarinda Seberang, yang masih melayani pembeli seperti biasa meski isu beras premium tak sesuai SNI ramai diperbincangkan, Rabu (6/8). (TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI) 

“Orang tuh juga kadang-kadang kan ganti merek beras. Kadang sekali beli merk A, nanti pas balik beli merek lain lagi,” katanya.

Dari sisi konsumen, keluhan terhadap kenaikan harga mulai bermunculan. Sutini, seorang pedagang gado-gado yang rutin membeli beras dalam jumlah besar, mengaku cukup terdampak oleh kenaikan harga beras medium.

“Sekarang jelas naik. Dulu Rp 300, sekarang malah mau Rp 400 ribu yang medium,” keluhnya.

Sementara itu, pembeli lain bernama Titah, mengaku sempat terkejut saat mengetahui bahwa merek Berlian Baru Mulia yang baru saja ia beli seminggu yang lalu, termasuk dalam daftar merek yang disebut tidak sesuai standar SNI.

“Kaget karena baru tahu itu beras udah lama beredar, kenapa baru diuji sekarang. Terlanjur beli, meski cuma yang 10 kilo, harganya Rp 170-an ribu. Tapi kan lumayan, mubazir kalau dibuang,” ujarnya.

Titah menambahkan bahwa ia sebenarnya lebih sering membeli merek Kura-Kura, namun karena stok kosong di toko terdekat, ia akhirnya memilih merek Berlian.

“Biasanya pakai Kura-Kura, cuma karena gak dapat di toko terdekat, alhasil ambil Berlian. Untuk rasa, syukurnya aman aja sejauh ini, asal bukan plastik,” tutupnya. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved