Cegah Radikalisme, Polda Kaltim Edukasi Warga dan Pelajar Lewat Spanduk di Tiga Titik Strategis

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dalam rangka menangkal berkembangnya paham radikalisme, terorisme, dan intoleransi di tengah masyarakat, Polda Kalimantan Timur melalui Subbid Penmas Bid Humas kembali menggencarkan kampanye anti radikalisme. 

Kegiatan dilakukan dengan memasang baliho dan spanduk edukatif di sejumlah titik strategis di wilayah Kecamatan Balikpapan Utara, Kamis (7/8/2025).

Aksi sosialisasi ini dilaksanakan sejak pukul 10.00 Wita dengan menyasar tiga lokasi penting, yakni Kampus Politeknik Negeri Balikpapan (Poltekba) Kilometer 8, SMK Negeri 6 Balikpapan, serta lingkungan Perumahan Bumi Nirwana Indah Km.5.

Tim pelaksana dari Subbid Penmas Polda Kaltim yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain Aipda Gantang, Bripda M. Rozikin, dan Bripda Elangga Mahardinanta.

Mereka secara aktif memasang materi visual berupa baliho dan spanduk yang berisi pesan-pesan kebangsaan serta ajakan untuk menolak segala bentuk radikalisme dan intoleransi.

Baca juga: Warga Apresiasi Kehadiran UMKM Polresta Balikpapan di Bazar Beras Murah SPHP

Di lingkungan Kampus Poltekba, pesan utama yang disampaikan mengajak para mahasiswa dan civitas akademika untuk menjunjung tinggi nilai keberagaman, menjaga perdamaian, dan berpegang teguh pada ideologi Pancasila.

Akademisi diharapkan menjadi garda terdepan dalam membendung penyebaran paham radikal.

Sementara di kawasan Perumahan Bumi Nirwana Indah Km.5, masyarakat diimbau agar tidak mudah terprovokasi oleh paham-paham yang mengarah pada tindakan radikalisme dan terorisme.

Polda Kaltim mengajak warga untuk terus memperkuat nilai-nilai kebhinekaan dan toleransi dalam kehidupan sehari-hari.

Tak kalah penting, di SMK Negeri 6 Balikpapan, spanduk yang dipasang mengandung pesan bagi para pelajar untuk selalu menjunjung semangat persatuan, menghargai perbedaan, serta menolak ideologi yang bertentangan dengan semangat Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yuliyanto, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi komunikasi publik yang bertujuan meningkatkan ketahanan ideologi masyarakat, khususnya generasi muda.

“Kami ingin masyarakat, terutama generasi muda, memiliki pemahaman yang kuat tentang bahaya laten radikalisme dan pentingnya menjaga persatuan bangsa. Penolakan terhadap radikalisme harus dimulai dari lingkungan terkecil, baik di sekolah, kampus, maupun di permukiman,” tegasnya. (*)