Toprak Razgatlioglu, Harapan Baru Pecahnya Kutukan 37 Tahun di MotoGP

TRIBUNKALTIM.CO - Sudah 37 tahun lamanya penantian di MotoGP berlangsung.

Ada momen-momen yang terlihat seperti fajar baru, kilatan harapan dari sejumlah pembalap berbakat, namun halaman sejarah itu tetap kosong.

Kini, pertanyaan pun muncul, mampukah Toprak Razgatlioglu mulai menulis bab baru dalam sejarah MotoGP?

Fakta di atas kertas memang terlihat suram.

Baca juga: 5 Momen Paling Emosional di Paruh Pertama MotoGP 2025, Hari Patah Hatinya Fabio Quartararo

Dalam 37 tahun sejarah Kejuaraan Dunia Superbike (WorldSBK), tercatat ada 19 juara dunia.

Hanya dua di antaranya yang belum pernah turun di ajang Grand Prix MotoGP, yakni juara bertahan sekaligus pemimpin klasemen musim ini, Toprak Razgatlioglu, dan juara dunia 2013, Tom Sykes.

Tahun depan, Razgatlioglu akan meninggalkan WorldSBK dan memulai petualangannya di MotoGP bersama Prima Pramac Yamaha, sebuah perjalanan yang belum pernah berhasil dituntaskan para pendahulunya.

Banyak yang mencoba, namun tak ada yang kembali membawa kejayaan.

Baca juga: Klasemen dan Statistik Podium Pabrikan di MotoGP 2025, Marc Marquez Gendong Ducati

Cedera, nasib buruk, atau keputusan untuk tak pernah memulai langkah menjadi penghalang.

Sepanjang sejarah, hanya dua juara dunia WorldSBK yang berhasil memenangi balapan di MotoGP.

Ben Spies, juara dunia 2009, mencatat 55 start MotoGP dengan satu kemenangan di Assen dua tahun kemudian.

Troy Bayliss, juara dunia 2001 dan 2006, meraih kemenangan fenomenal di Valencia 2006 saat menggantikan Sete Gibernau yang cedera, mengantarkan Ducati meraih finis satu-dua pertama mereka di kelas utama.

Baca juga: KTM di MotoGP: dari Nyaris Bangkrut, Penantang Ducati, Kini Berpotensi Angkat Kaki di Musim 2027

Harapan besar juga sempat disematkan pada Colin Edwards, James Toseland, Neil Hodgson, hingga Scott Russell.

Edwards, yang punya karier panjang di MotoGP dengan 196 start dan 12 podium, nyaris mencatat kemenangan di Assen 2006 sebelum terjatuh di tikungan terakhir.

Toseland, juara dunia ganda, memulai debut MotoGP 2008 dengan menjanjikan namun terhambat cedera pergelangan tangan.

Hodgson pun mengalami nasib serupa dengan motor yang kurang kompetitif.

Baca juga: Jam Tayang dan Jadwal MotoGP Austria 2025 Live Streaming Trans7, Lengkap Klasemen Terbaru Hari Ini

Ada pula juara dunia yang memilih setia pada WorldSBK.

Carl Fogarty, ikon Inggris, menolak pindah kecuali mendapat tawaran dari tim papan atas, sesuatu yang tak pernah terwujud sebelum cedera mengakhiri kariernya.

Jonathan Rea, juara enam kali beruntun, sempat tampil impresif sebagai pembalap pengganti di Repsol Honda pada 2012, namun tawaran penuh waktu di MotoGP tak pernah datang.

Menariknya, perpindahan dari MotoGP ke WorldSBK justru lebih sering berbuah manis.

Baca juga: Kalender Balap MotoGP 2025 di Paruh Kedua, Tersisa 10 Seri Terakhir

Max Biaggi, Alvaro Bautista, John Kocinski, hingga Carlos Checa sukses menambah koleksi gelar dunia setelah berkarier di kelas utama MotoGP.

Kini giliran Toprak Razgatlioglu.

Berbeda dengan banyak pendahulu yang pindah terlalu cepat atau terlalu lambat, pembalap Turki berusia 28 tahun ini menunggu hingga momen tepat.

Dengan dua gelar dunia (dan berpotensi tiga) di tangan, ia menerima tawaran motor pabrikan Yamaha di MotoGP.

Baca juga: KTM di MotoGP: dari Nyaris Bangkrut, Penantang Ducati, Kini Berpotensi Angkat Kaki di Musim 2027

Kebetulan, mulai 2027 MotoGP akan menggunakan ban Pirelli, produsen yang sudah mengantarnya ke semua sukses di WorldSBK.

Pertanyaannya: bisakah “anak ajaib” Turki ini mematahkan kutukan 37 tahun, mengalahkan nama-nama besar seperti Marc Marquez, dan membawa gelar MotoGP pertama bagi seorang juara dunia WorldSBK?

Satu hal pasti: duel Razgatlioglu versus Marquez akan menjadi tontonan yang tak boleh dilewatkan. (*)