MotoGP
Manajer Tim dalam Sorotan, Siapa yang Paling Tertekan Selama Paruh Pertama MotoGP 2025?
Performa masing-masing tim di MotoGP 2025, tidak terlepas dari peran seorang manajer, lantas siapa yang paling dalam tekanan?
TRIBUNKALTIM.CO - Performa masing-masing tim di MotoGP 2025, tidak terlepas dari peran seorang manajer.
Dalam MotoGP, peran manajer cukup luas dan krusial, karena dia bukan hanya “pengurus jadwal” pembalap, tapi juga strategi, negosiator, dan public relations officer.
Pada jeda paruh musim MotoGP 2025, semua tim melakukan evaluasi.
Manajer yang belum mampu membawa timnya ke persaingan tangga juara, dinilai perlu was-was dan harus segera menemukan cara untuk bangkit.
Baca juga: Toprak Razgatlioglu, Harapan Baru Pecahnya Kutukan 37 Tahun di MotoGP
Dalam kerasnya persaingan MotoGP 2025, setiap tim dari papan atas hingga posisi terbawah, memikul tantangan unik masing-masing.
Manajer tim menjadi tumpuan harapan, kegagalan, dan strategi.
Antara mengelola pembalap, kontrak yang belum pasti, pengembangan motor, hingga intrik politik kejuaraan, pekerjaan mereka adalah lintasan penuh rintangan.
Lantas, siapa bos yang paling jadi sorotan?
Baca juga: 5 Momen Paling Emosional di Paruh Pertama MotoGP 2025, Hari Patah Hatinya Fabio Quartararo
Menurut jajak pendapat crash.net, jawabannya jatuh pada Paolo Pavesio, nahkoda baru proyek Yamaha.
Namun, ia bukan satu-satunya yang merasakan tekanan.
Berikut ulasan selengkapnya:
Pavesio dan Tantangan Besar Yamaha
Alex Whitworth menilai Mayo Meregalli adalah sosok yang sedang berada di bawah tekanan, karena Fabio Quartararo belum juga puas dengan performa Yamaha.
Baca juga: 4 Sosok Legenda MotoGP yang Disindir Valentino Rossi Karena Penamaan Tikungan di Sirkuit Balap
Sementara Derry Munikartono lebih tegas menunjuk langsung pada Pavesio.
“Tantangannya bukan sekadar memperbaiki motor. Dia juga harus mempertahankan Quartararo,” ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.