Liga Italia
Jersey Ketiga Lazio Musim 2025/26 Akhirnya Dirilis, Terungkap Alasan tak Dipakai Lawan Burnley
Peluncuran jersey ketiga Lazio ini sempat mengalami beberapa penundaan dan sekarang tersedia di situs web resmi klub.
TRIBUNKALTIM.CO - Jersey ketiga Lazio untuk musim 2025/2026 akhirnya resmi dirilis.
Peluncuran jersey ketiga Lazio ini sempat mengalami beberapa penundaan dan sekarang tersedia di situs web resmi klub.
Lazio telah lama merilis jersey pertama (kandang) mereka untuk musim 2025/26 dengan warna tradisional Biancocelesti, biru langit dan putih.
Tak lama kemudian Lazio merilis jersey kedua (tandang) dengan atasan putih dan celana pendek gelap.
Sedangkan untuk jersey ketiga awalnya diperkirakan akan dirilis sebelum pertandingan persahabatan pramusim melawan Burnley.
Bahkan media-media di Italia telah membocorkan jika jersey ketiga itu akan dipakai pada laga melawan Burnley.
Baca juga: Reaksi Penggemar Lihat Jersey Baru Lazio Musim 2025/26
Akan tetapi rencana itu gagal, karena ternyata Burnley memilih warna yang serupa.
Meski demikian, peluncurannya akhirnya dilakukan pada hari Senin (11/8/2025), dengan situs web resmi Lazio menerbitkan catatan untuk menandai acara tersebut.
Jersey ketiga Lazio ini memadukan masa lalu dan masa depan, gaya dan tekad.

Dengan semangat inilah Lazio dan apparel asal Jepang, Mizuno, memperkenalkan jersey ketiga yang dirancang untuk mengekspresikan nilai-nilai yang selalu memandu klub: identitas, inovasi, dan rasa memiliki.
"Dengan ciri khas warna biru tua (navy), seragam ini menonjol karena adanya lambang bersejarah dari akhir tahun 1970-an, yaitu elang bergaya dengan gaya grafis yang sangat futuristik, yang diaplikasikan secara relief di atas jantung dan diusulkan kembali sebagai elemen dekoratif di bagian depan menggunakan teknik sublimasi," demikian pernyataan resmi klub.
Baca juga: Burnley vs Lazio, Pasukan Sarri Siap Kenakan Jersey Ketiga, Bagaimana Penampakannya?
Pernyataan tersebut juga mengungkapkan bahwa jersey ketiga tersebut sepenuhnya diproduksi dari bahan daur ulang, yang menunjukkan keinginan Lazio dan Mizuno untuk lebih condong ke arah "produksi yang lebih berkelanjutan".
Klub juga merilis foto-foto Mattia Zaccagni dkk yang mengenakan seragam baru tersebut.
Lazio masih memiliki satu pertandingan persahabatan terakhir untuk dimainkan di pramusim ini melawan klub Yunani, Atromitos.
Pertandingan tersebut dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (16/8/2025) di Stadion Manlio Scopigno di Rieti, Italia.
Jadi masih harus dilihat apakah jersey ketiga terbaru ini akan muncul untuk pertama kalinya di lapangan pada hari akhir pekan ini.
Sejarah Singkat Lazio
Mengutip dari berbagai sumber, klub sepak bola SS Lazio didirikan pada 9 Januari 1900 di Distrik Prati, Roma, oleh sekelompok pemuda yang dipimpin oleh Luigi Bigiarelli.
Nama "Lazio" diambil dari nama wilayah tempat kota Roma berada, yaitu Lazio.
Ini menjadi pembeda dengan klub-klub lain di Italia yang umumnya menggunakan nama kota.
Simbol klub ini adalah burung elang (Le Aquile) yang melambangkan kekuatan dan kebesaran, terinspirasi dari lambang Kekaisaran Romawi.
Perjalanan di Liga Italia
Lazio bergabung dengan Federasi Sepak Bola Italia pada 1912 dan mulai berkompetisi di liga.
Klub ini berhasil menghindari rencana fasis untuk menggabungkan semua tim sepak bola Roma menjadi satu klub, yang kemudian dikenal sebagai AS Roma.
Hal ini menjadi cikal bakal rivalitas abadi yang dikenal sebagai Derby della Capitale.
Baca juga: Kilas Balik Liga Italia Roma vs Lazio: Saat Mancini, Casiraghi, dan Nedved Berpesta di Derby Roma
Setelah bermain di musim perdana Serie A pada tahun 1929, Lazio meraih Scudetto (gelar juara Serie A) pertamanya pada musim 1973–74 di bawah kepelatihan Tommaso Maestrelli dan diperkuat striker legendaris Giorgio Chinaglia.
Ini menjadi momen bersejarah setelah sebelumnya tim ini mengalami pasang surut, termasuk sempat terdegradasi ke Serie B.
Era Keemasan dan Prestasi
Periode emas Lazio datang pada akhir 1990-an dan awal 2000-an.
Di bawah asuhan pelatih Sven-Goran Eriksson, Lazio menjuarai Piala Winners UEFA pada 1999 dan meraih Scudetto kedua pada musim 1999–2000, mengalahkan Juventus dengan selisih hanya satu poin.
Pada era ini, Lazio memiliki banyak pemain bintang kelas dunia, seperti Roberto Mancini, Diego Simeone, Alessandro Nesta, Juan Sebastian Veron, dan Pavel Nedved.
Selain dua Scudetto, Lazio juga berhasil mengoleksi trofi lain seperti Coppa Italia (7 kali), Piala Super Italia (5 kali), dan Piala Super UEFA (1 kali).
Kandang Klub
Lazio berbagi stadion ikonik mereka, Stadio Olimpico, dengan rival sekota AS Roma.
Stadion ini memiliki sejarah panjang dan menjadi tempat upacara pembukaan dan penutupan Olimpiade Musim Panas 1960.
Stadion ini menjadi saksi bisu rivalitas kedua tim dalam Derby della Capitale, salah satu derbi terpanas di dunia.
Sampai saat ini, Lazio terus menjadi salah satu klub yang diperhitungkan di kasta tertinggi Liga Italia Serie A, dan selalu bersaing untuk tempat di kompetisi Eropa.
Beberapa Kali Alami Perubahan Logo
Sejak didirikan pada tahun 1900, SS Lazio telah mengalami beberapa kali perubahan logo.
Perubahan ini umumnya menyesuaikan dengan perkembangan zaman, namun elemen-elemen kunci, seperti burung elang dan warna putih-biru langit, tetap dipertahankan.
Secara singkat, ada beberapa fase utama dalam sejarah logo Lazio:
Pada awal 1900-an, logo yang diperkenalkan sangat sederhana, seringkali hanya berupa lambang yang menempel di kaus, kadang-kadang dengan inisial klub "S.P. Lazio" (Societa Podistica Lazio) yang menunjukkan bahwa klub ini didirikan sebagai perkumpulan olahraga yang lebih luas.
Baca juga: Kisah Jersey Lazio Tahun 1974 yang Menginspirasi Mizuno Ciptakan Ulang untuk Musim 2023/24
Simbol burung elang mulai muncul dalam logo-logo selanjutnya.
Elang ini adalah lambang dari kekuasaan dan kebesaran Romawi, yang dipilih untuk menghormati sejarah kota Roma.

Bentuk elang ini berubah-ubah seiring waktu, mulai dari yang sangat sederhana hingga yang lebih detail dan realistis. Termasuk yang dipasang di jersey ketiga untuk musim 2025/26, merefleksikan logo elang lama era 1970-an.
Logo modern Lazio menampilkan elang emas di atas perisai dengan garis-garis putih dan biru.
Di dalam perisai tersebut, tertulis nama klub, "S.S. Lazio", dengan font yang khas.
Logo ini digunakan sejak akhir 1970-an dan telah mengalami beberapa penyempurnaan kecil, namun desain utamanya tetap sama dan menjadi identitas klub yang sangat kuat hingga saat ini.
Alasan Jersey Kandang Mengusung Warna Biru Langit
Ketika klub didirikan pada tahun 1900, para pendiri Lazio ingin memilih warna yang merepresentasikan semangat olahraga dan Olimpiade kuno.
Yunani, sebagai tempat lahirnya Olimpiade, dianggap sebagai simbol kebanggaan dan sportivitas.
Oleh karena itu, warna biru langit dan putih, yang merupakan warna bendera nasional Yunani, dipilih sebagai warna utama klub, baik pada logo maupun jersey utama mereka.

Keputusan ini juga membedakan Lazio dari klub lain di Italia yang seringkali menggunakan warna-warna yang lebih umum.
Dengan memilih warna yang terinspirasi dari Yunani, Lazio sejak awal menunjukkan identitasnya sebagai klub olahraga yang lebih luas, bukan hanya sepak bola, dengan filosofi yang menghargai sejarah dan nilai-nilai Olimpiade kuno.
Hal ini juga yang menjadi inspirasi bagi simbol klub, yaitu elang, yang melambangkan kebesaran Romawi Kuno. (*)
Sandro Tonali Buka Peluang Pulang ke Liga Italia, Seberapa Realistis Kembali ke AC Milan? |
![]() |
---|
Rafael Leao Disindir Adrien Rabiot, Internal AC Milan Tegang? |
![]() |
---|
Rafael Leao Masalah Buat AC Milan, Adrien Rabiot: Dia Tidak Muda Lagi, Jangan Buang-buang Waktu |
![]() |
---|
Lazio Kesal dengan Keputusan Nicolo Rovella |
![]() |
---|
Nasib Samuele Ricci di AC Milan, Kalah Saing dengan Modric Membuatnya tak Dipanggil Timnas Italia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.