Hari Pramuka 2025

20 Template CapCut Hari Pramuka 2025 dan Cara Pakainya, Lengkap Sejarah Gerakan Pramuka

Hari Pramuka ke-64 tahun 2025 menjadi momen istimewa bagi jutaan anggota Pramuka di seluruh Indonesia.

capcut
HARI PRAMUKA 2025 - Ilustrasi template CapCut Hari Pramuka 2025. Ramaikan Hari Pramuka pakai twibbon gratis (capcut) 

TRIBUNKALTIM.CO - Hari Pramuka ke-64 tahun 2025 menjadi momen istimewa bagi jutaan anggota Pramuka di seluruh Indonesia.

Hari ini, 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka Indonesia.

Tak hanya dirayakan lewat upacara dan kegiatan lapangan, semangat kepramukaan kini juga hadir dalam bentuk digital yang kreatif dan menginspirasi.

Salah satu cara populer untuk mengekspresikan semangat Hari Pramuka adalah melalui video pendek dan visual menarik yang dibuat menggunakan aplikasi edit video CapCut

Dengan bantuan template CapCut bertema Hari Pramuka, siapa pun bisa membuat konten yang keren, cepat, dan penuh makna.

CapCut adalah aplikasi edit video yang sangat digemari oleh pengguna media sosial, terutama TikTok dan Instagram.

Aplikasi ini menyediakan berbagai fitur seperti pemotongan video, efek transisi, musik latar, hingga template otomatis yang bisa langsung digunakan.

Baca juga: 15 Template CapCut HUT ke-80 RI, Ramaikan 17 Agustus Bikin Konten Pakai Twibbon Video Gratis!

Template CapCut adalah format video siap pakai yang sudah dilengkapi dengan desain, musik, dan animasi—pengguna hanya perlu mengganti foto atau teks sesuai kebutuhan.

Untuk Hari Pramuka, banyak kreator telah membuat template khusus yang menampilkan elemen khas Pramuka seperti seragam cokelat, lambang tunas kelapa, dan kutipan Dasa Dharma.

Twibbon juga menjadi bagian penting dari perayaan digital Hari Pramuka. Twibbon adalah bingkai foto digital yang bisa dipasang di profil media sosial sebagai bentuk dukungan atau partisipasi dalam sebuah kampanye.

Biasanya, twibbon Hari Pramuka berisi logo resmi, tema tahun berjalan, dan desain khas kepanduan.

Kombinasi antara twibbon dan template CapCut memungkinkan generasi muda untuk merayakan Hari Pramuka dengan cara yang modern, kreatif, dan tetap bermakna.

Sejarah Gerakan Pramuka

Dilansir dari pramuka.or.id, gerakan pendidikan kepanduan di Indonesia telah ada sejak zaman kolonial Hindia-Belanda. 

Pada tahun 1912, kelompok pandu di Batavia (nama Jakarta pada masa penjajahan Belanda) mulai terbentuk dan berlatih.

Kelompok ini yang kemudian menjadi cabang dari Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO). 

Dua tahun kemudian, cabang ini resmi berdiri sendiri dengan nama Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) atau Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda.

Awalnya, mayoritas anggota NIPV adalah pandu keturunan Belanda. Namun, pada tahun 1916, organisasi kepanduan yang sepenuhnya terdiri dari pandu-pandu bumiputra juga didirikan. 

Mangkunegara VII, pemimpin Keraton Solo, membentuk Javaansche Padvinders Organisatie.

Setelah itu, muncul organisasi kepanduan berdasarkan agama, etnis, dan lainnya. 

Beberapa di antaranya adalah Padvinder Muhammadiyah (Hizbul Wathan), Nationale Padvinderij, Syarikat Islam Afdeling Pandu, Kepanduan Bangsa Indonesia, Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie, Pandu Indonesia.

Ada pula Padvinders Organisatie Pasundan, Pandu Kesultanan, El-Hilaal, Pandu Ansor, Al Wathoni, Tri Darma (Kristen), Kepanduan Asas Katolik Indonesia, dan Kepanduan Masehi Indonesia.

Kepanduan di Hindia-Belanda kemudian mengalami perkembangan yang positif.

Bahkan, Bapak Pandu Sedunia, Lord Baden-Powell bersama istrinya dan anak-anak mereka, mengunjungi organisasi kepanduan di Batavia, Semarang, dan Surabaya pada Desember 1934.

Pandu-pandu di Hindia-Belanda juga ikut serta dalam Jambore Kepanduan Sedunia.

Setelah mengirim delegasi kecil untuk mengamati Jambore Sedunia 1933 di Hungaria, Pandu Hindia-Belanda kemudian berpartisipasi dalam Jambore Sedunia 1937 di Belanda.

Mereka terdiri dari pandu keturunan Belanda, bumiputra dari Batavia dan Bandung, pandu Mangkunegaran, pandu dari Ambon, serta beberapa pandu keturunan Tionghoa dan Arab.

Di dalam negeri, perkemahan dan jambore kepanduan juga diadakan di berbagai tempat.

Pada Juli 1941, misalnya, diselenggarakan Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem di Yogyakarta.

Kemudian, pada Desember 1945, Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia diadakan di Surakarta.

Kongres ini menciptakan Pandu Rakyat Indonesia sebagai satu-satunya organisasi kepanduan di Indonesia. 

Namun, ketika Belanda melancarkan agresi militer pada 1948, Pandu Rakyat dilarang beroperasi di wilayah yang dikuasai Belanda.

Hal ini memicu munculnya organisasi lain, seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), dan Kepanduan Indonesia Muda (KIM).

Sejarah Hari Pramuka 14 Agustus

Seiring berjalannya waktu, gerakan kepanduan di Indonesia kemudian terpecah menjadi 100 organisasi yang bergabung dalam Persatuan Kepanduan Indonesia (Perkindo). 

Namun, jumlah perkumpulan kepanduan di Indonesia jauh lebih banyak daripada jumlah anggota yang ada dalam perkumpulan tersebut. 

Selain itu, masih terdapat perpecahan yang kuat di antara kelompok-kelompok, yang menyebabkan Perkindo menjadi lemah. 

Untuk mengatasi hal ini, Presiden Soekarno dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX, yang saat itu menjabat sebagai Pandu Agung, mengusulkan untuk menggabungkan berbagai organisasi kepanduan dalam satu wadah.

Konsep ini pertama kali diutarakan oleh Presiden Soekarno saat mengunjungi Perkemahan Besar Persatuan Kepanduan Putri Indonesia di Desa Semanggi, Ciputat, Tangerang, pada awal Oktober 1959. 

Presiden kemudian mengumpulkan tokoh dan pemimpin gerakan kepanduan di Indonesia. Semua organisasi kepanduan yang ada akan digabung menjadi satu dengan nama Pramuka.

Untuk melaksanakan hal ini, Presiden menunjuk sebuah panitia yang terdiri dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prijono, Azis Saleh, Achmadi, dan Muljadi Djojo Martono.

Gerakan Pramuka dimulai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan. Pada 9 Maret 1961, nama Pramuka secara resmi diperkenalkan dan tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Tunas Gerakan Pramuka.

Pada 20 Mei 1961, Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka dikeluarkan, yang kemudian menjadi Hari Permulaan Tahun Kerja Pramuka

Pada 20 Juli 1961, para perwakilan organisasi kepanduan di Indonesia mengumumkan di Istana Olahraga Senayan untuk bergabung ke dalam Gerakan Pramuka, dan tanggal ini dikenal sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka.

Setelah itu, pada tanggal 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada masyarakat dalam sebuah upacara di halaman Istana Negara. 

Upacara ini ditandai dengan penyerahan Panji Gerakan Pramuka dari Presiden Soekarno kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX, yang juga menjadi Ketua pertama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka

Panji tersebut kemudian diteruskan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX kepada barisan Pramuka di Jakarta, dan diarak keliling kota.

Sejak saat itu, tanggal 14 Agustus ditetapkan sebagai Hari Pramuka Nasional dan dirayakan oleh seluruh Pramuka setiap tahunnya. 

Berikut ini adalah 20 template CapCut Hari Pramuka 2025 terbaik yang bisa kamu gunakan secara gratis.

LINK 1

LINK 2

LINK 3

LINK 4

LINK 5

LINK 6

LINK 7

LINK 8

LINK 9

LINK 10

LINK 11

LINK 12

LINK 13

LINK 14

LINK 15

LINK 16

LINK 17

LINK 18

LINK 19

LINK 20

Cara Cari Template dan Cara Pakainya

1. Pertama, buka aplikasi edit video CapCut di ponsel android atau iOS

2. Pada halaman utama aplikasi, klik icon Templates lalu Search Column

3. Ketik kata kunci yang ingin dicari, misalnya "Hari Pramuka 2025" lalu klik icon Cari

Maka akan muncul kumpulan template

Pilih salah satunya untuk digunakan

Kemudian klik Gunakan Template

4. Pilih foto atau video yang akan dilampirkan ke template. Jika mengklik Pratinjau

5. Jika sudah, klik Ekspor untuk menyimpan video

6. Selanjutnya klik Ekspor tanpa watermark untuk menyimpan video twibbon tanpa watermark.

Tunggu beberapa saat hingga video selesai disimpan. Pengguna bisa melihatnya di galeri HP Anda.

Selamat mencoba!

Artikel ini telah tayang di Kompas TV dengan judul Tanggal 14 Agustus 2025 Hari Apa? Ini Sejarah Hari Pramuka dan Tema Perayaan ke-64

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved