Berita Viral

3 Fakta Film Merah Putih One For All, hanya Ditonton 3 Orang di Hari Perdana Tayang

Film animasi Merah Putih One For All resmi tayang di bioskop Indonesia pada Kamis, 14 Agustus 2025.

Editor: Heriani AM
DOK 21cineplex.com
FILM MERAH PUTIH - Film animasi Merah Putih One For All. Film animasi Merah Putih One For All resmi tayang di bioskop Indonesia pada Kamis, 14 Agustus 2025, namun penayangannya justru sepi peminat. (DOK 21cineplex.com) 

TRIBUNKALTIM.CO - Film animasi Merah Putih One For All resmi tayang di bioskop Indonesia pada Kamis, 14 Agustus 2025, namun penayangannya justru sepi peminat.

Meski sempat viral di media sosial karena mengangkat tema nasionalisme menjelang HUT ke-80 RI, film ini hanya ditonton tiga orang di salah satu bioskop saat pemutaran perdananya.

Film berdurasi 1 jam 10 menit ini diproduksi dengan dana besar mencapai Rp 6,7 miliar, namun menuai kritik karena kualitas animasinya dinilai kurang memadai.

Baca juga: Film Animasi Merah Putih One for All Tayang 16 Layar Hari Ini di Bioskop Milik Raffi Ahmad dan XXI

Sejumlah penonton, terutama dari kalangan Gen Z, mengaku penasaran karena film ini ramai diperbincangkan di TikTok dan media sosial, namun kecewa dengan hasil akhir yang terlihat terburu-buru.

Salah satu bioskop yang menayangkan film tersebut ada di XXI Mal Mega Bekasi, Jawa Barat.

Pantauan Tribun jumlah penonton yang menyaksikan film tersebut​ pada pukul 13.50 WIB hanya ada tiga orang. 

Salah satu penonton adalah Hilmi (20). 

Ia datang seorang diri guna menyaksikan film animasi bertema nasionalisme tersebut.

"Sebenarnya datang untuk nonton karena penasaran saja, viral di mana-mana Tik Tok di medsos, karena dikritik jadi penasaran," kata dia saat berbincang Tribunnews.com di Mega Bekasi XXI.

Setelah menonton film ini, Hilmi mengatakan, film besutan sutradara Endiarto ini memang perlu banyak perbaikan, terutama dari segi animasi yang masih terlihat kasar.

"Dari segi cerita lumayan saja, namun untuk animasi masih kurang untuk film yang kata orang pembuatanya menghabiskan dana miliaran," ungkap Hilmi.

Baca juga: Pelajar SMA Kartika Balikpapan Ditempa Disiplin Militer, Siap Kibarkan Merah Putih di HUT ke-80 RI

Meski demikian, ia mengapresiasi film ini karena masih jarang tontonan yang mengangkat tema kemerdekaan.

"Mungkin kalau dipersiapkan lebih baik lagi, tidak terburu-buru film ini bisa menjadi bagus. Contoh saja Jumbo yang persiapannya panjang sampai benar-benar bisa dirilis di bioskop," harap dia.

Sepi Penonton

Dari pantauan Tribunnews.com di bioskop yang sama, belum banyak penonton yang menyaksikan film tersebut.

Film berdurasi 1 jam 10 menit ini masuk kategori SU atau Semua Umur.

Dari penelusuran di jejaring bioskop besar Indonesia atau XXI, di Jabodetabek ada sekitar 7 bioskop yang menayangkan film ini di hari pertama.

Tiket film Merah Putih One For All ini dibanderol bervariasi tergantung lokasi bioskop. Mulai dari yang termahal di Kelapa Gading XXI sebesar Rp 50.000 hingga yang termurah di Mega Bekasi XXI Rp 30.000.

Sutradara Film, Endiarto menegaskan film animasi besutannya bukan untuk tujuan komersil namun untuk memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Hal itu disampaikan Endiarto saat dikonfirmasi Tribun sebelum acara siniar 'Si Paling Seleb' di kantor Tribun, Jakarta, Rabu(13/8/2025). 

Endiarto juga menyebut sasaran audiens film animasi tersebut adalah pelajar Sekolah Dasar(SD) dan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Endiarto juga menegaskan bahwa pihaknya hanya mendapatkan izin tayang di 16 layar bioskop. 

"Kita hanya mampu tayang di 16 layar, XXI dan Sams studio," ujarnya.

Tayang di Bioskop Raffi Ahmad

Jaringan bioskop Sams Studio yang dikabarkan bakal menayangkan film animasi Merah Putih One For All adalah adalah perusahaan pengelola jaringan bioskop di Indonesia. 

Didirikan pada tahun 2024. Sam's Studio didirikan oleh Sonu Samtani dan Raffi Ahmad. 

Baca juga: Film Animasi Merah Putih One for All Tayang 16 Layar Hari Ini di Bioskop Milik Raffi Ahmad dan XXI

Bioskop ini menargetkan daerah-daerah di Pulau Jawa yang bukan kota besar dan tidak terletak di dalam mall, tetapi memiliki gedung sendiri. 

Sams Studio juga bertujuan menjadi pusat kebudayaan dan mendukung UMKM. Bioskop ini berkonsep standalone, artinya tidak menyatu dengan pusat perbelanjaan, dan memiliki gedung sendiri. Sams Studio membidik daerah-daerah di Pulau Jawa, khususnya yang bukan kota besar, seperti Cibadak, Cianjur, Garut, dan lainnya. 

Raffi Ahmad terlibat dalam proyek ini, termasuk dalam penyediaan makanan dan minuman di bioskop melalui RANS Entertainment. 

Merah Putih One For All  adalah film animasi Indonesia bertema nasionalisme yang dijadwalkan tayang di bioskop mulai 14 Agustus 2025, menjelang peringatan HUT ke-80 RI.

Film ini diproduksi oleh Perfiki Kreasindo di bawah Yayasan Pusat Perfilman H Usmar Ismail, dengan Toto Soegriwo sebagai produser utama dan Endiarto serta Bintang Takari sebagai sutradara dan penulis naskah.

Film ini menjadi sorotan karena anggaran besar Rp 6,7 miliar namun kualitas animasi dinilai buruk dan kaku. Waktu produksi sangat singkat hanya sekitar dua bulan.

Dugaan penggunaan aset visual stok dari situs animasi seperti Reallusion. Respons publik negatif: trailer yang dirilis di YouTube dibanjiri kritik dan meme.

Tanggapan Gen Z

Di hari pertama penayangannya, Hilmi (20) sengaja menonton film yang bercerita tentang sekelompok anak yang terpilih menjadi Tim Merah Putih ini.

Ia yang datang seorang diri ini mengaku, penasaran dengan film Merah Putih One for All.

Film ini ujar dia, jadi perbincangan  hangat di media sosial dan viral karena animasinya.

"Sebenarnya datang untuk nonton karena penasaran saja, viral di mana-mana Tik Tok di medsos, karena dikritik jadi penasaran," kata dia saat berbincang Tribunnews.com di Mega Bekasi XXI.

Setelah menonton film ini, Hilmi mengatakan, film besutan sutradara Endiarto ini memang perlu banyak perbaikan, terutama dari segi animasi yang masih terlihat kasar.

"Dari segi cerita lumayan saja, namun untuk animasi masih kurang untuk film yang kata orang pembuatanya menghabiskan dana miliaran," ungkap Hilmi.

Baca juga: Film Animasi Merah Putih One For All Dipastikan Tayang 14 Agustus, tak Ada Revisi Meski Panen Kritik

Meski demikin, ia mengapreasi film ini karena masih jarang tontonan yang mengangkat tema kemerdekaan.

"Mungkin kalau dipersiapkan lebih baik lagi, tidak terburu-buru film ini bisa menjadi bagus. Contoh saja Jumbo yang persiapannya panjang sampai benar-benar bisa dirilis di bioskop," harap dia.

Dari pantauan Tribunnews.com di bioskop yang sama, belum banyak penonton yang menyaksikan film tersebut.

Film berdurasi 1 jam 10 menit ini masuk kategori SU atau Semua Umur.

Dari penelusuran di jejaring bioskop besar Indonesia atau XXI, di Jabodetabek ada sekitar 7 bioskop yang menayangkan film ini di hari pertama.

Tiket film Merah Putih One For All ini dibandrol bervariasi tergantung lokasi bioskop.

Mulai dari yang termahal di Kelapa Gading XXI sebesar Rp 50.000 hingga yang termurah di Mega Bekasi XXI Rp 30.000.

Sutradara Film, Endiarto menegaskan film animasi besutannya bukan untuk tujuan komersil namun untuk memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Hal itu disampaikan Endiarto saat dikonfirmasi Tribun sebelum acara siniar 'Si Paling Seleb' di kantor Tribun, Jakarta, Rabu(13/8/202

Endiarto juga menyebut sasaran audiens film animasi tersebut adalah pelajar Sekolah Dasar(SD) dan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP). (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kesan Gen Z Tonton Film 'Merah Putih One for All' di Bioskop: Ceritanya Lumayan dan Film Animasi Merah Putih One For All Hanya Ditonton Tiga Orang Saat Tayang Perdana di Bioskop.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved