Pemilihan Wawali Samarinda

Isu Dugaan Money Politic dalam Voting DPRD, Barkati Wawali Samarinda Terpilih Membantah

Ada 2 calon, dari Partai Demokrat partai politik berlambang bintang mercy dan satunya dari Partai Keadilan Sejahterah. Tapi Partai Demokrat yang jadi.

Penulis: Ilo | Editor: Samir Paturusi
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi - Mata uang rupiah. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Secara resmi pemilihan wakil wali kota atau Wawali Samarinda sudah berlangsung telah menghasilkan keputusan, menentukan sosok yang menjabat sebagai Wawali Kota Samarinda dampingi Syaharie Jaang sebagai Walikota Samarinda, Kalimantan Timur.

Proses pemilihan Wawali Samarinda tidak dilakukan secara pemilihan langsung oleh masyarakat tetapi dipilih melalui anggota parlemen atau DPRD Samarinda. Proses penentuan sudah dilakukan pada Kamis (25/7/2019) siang di gedung DPRD Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.

Pemilihan Wawali Samarinda melalui DPRD Samarinda bukan proses Pilkada serentak tetapi ini karena kondisi adanya kosongan kursi Wawali Samarinda semenjak ditinggal meninggal dunia.

Penentuan Wawali Samarinda di gedung DPRD Samarinda, dipilih oleh anggota dewan sebanyak 45 orang dilakukan secara voting, menentukan suara terbanyak memilih dua pasang kandidat yang disodorkan.

Kali ini ada dua kandidat, dari Partai Demokrat partai politik berlambang bintang mercy dan satunya dari Partai Keadilan Sejahterah atau PKS.

Mereka yang bertarung ini adalah Barkati yang dijagokan Partai Demokrat dan lawannya nomor dua, Arif Kurniawan dari PKS.

Dalam perjalanan politiknya, ternyata para anggota DPRD Samarinda lebih memilih kandidat yang berasal dari Partai Demokrat bernama Barkati.

Hal ini dihasilkan dari proses voting para anggota DPRD Samarinda. Barkati raup suara dominan, sukses gaet 35 orang, sementara Arif Kurniawan, pesaingnya, hanya mampu 10 orang saja.

Pascapenetapan pemenang voting pemilihan Wawali Samarinda di gedung DPRD Samarinda tersiar kabar soal adanya dugaan money politic. Mengambil hati para anggota DPRD Samarinda, Barkati diisukan melakukan manuver money politic.

Hal tersebut jelas langsung ditanggapi Barkati sendiri. Pria yang aktif di organisasi masyarakat Gepak ini menegaskan, tidak benar jika dalam proses voting di DPRD Samarinda, Barkati lakukan money politic.

Mendekati para pemilih melalui cara money politic tidak dilakukan sama sekali oleh Barkati. Ini disampaikan Barkati kepada Tribunkaltim.co usai keluar hasil voting pemilihan Wawali Samarinda di gedung DPRD Samarinda, Kalimantan Timur.

Pastinya, tegas Barkati, para anggota DPRD Samarinda yang memilihnya jadi Wawali Samarinda bukan dinilai dari tolak ukur money politic namun bentuk dari kepercayaan anggota DPRD Samarinda memilih dirinya, Barkati merasa dipilih karena kemauan masing-masing para anggota DPRD Samarinda, jadi bukan karena uang.

“Itukan hanya kabar saja, tapi apa iya saya benar-benar memberikan kucuran dana ke 35 dewan yang memilih? Kan butuh berapa banyak dana kalau begitu, iya kan. Tidak lah. Saya tidak sedikit pun melakukan money politic di pemilihan Wawali Samarinda ini," tegasnya kepada Tribunkaltim.co

Kala itu, Barkati pun membocorkan alasan dirinya muncul jadi Wawali Samarinda dan sebagian besar anggota DPRD Samarinda memilih Barkati jadi Wawali Samarinda.

Menurut Barkati, kunci suksesnya ada di pendekatan yang mendalam. Barkati merasa komunikasi yang dilakukan begitu intensif, hampir seluruh anggota DPRD Samarinda didekati dan diajak berbincang.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved