Berita Pemkab Penajam Paser Utara

Tabligh Akbar di Sesulu, Ustadz Dasad Latief: Jangan Lagi Percaya Manusia Punya Kembaran Buaya

Sebagian dari mereka bahkan rela jauh-jauh datang untuk bisa menyaksikan langsung tausiah dari ustadz yang terkenal dengan joke-jokenya itu.

HUMASKAB PPU
Ustadz kondang asal Sulsel, Dr. Das’ad Latief mengisi tabligh akbar dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1441 Hijriah yang dilaksanakan Pemerintah Desa Sesulu, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Rabu, (11/9/2019) malam. 

PENAJAM - Ustadz kondang asal Sulawesi Selatan (Sulsel), Dr. Das’ad Latief mengisi Tabligh Akbar, dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1441 Hijriah yang dilaksanakan Pemerintah Desa Sesulu, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Rabu, (11/9/2019) malam.

Ribuan umat muslim dari berbagai penjuru memadati lapangan Desa Sesulu usai shalat Isya. Sebagian dari mereka bahkan rela jauh-jauh datang untuk bisa menyaksikan langsung tausiah dari ustadz yang terkenal dengan joke-jokenya itu.

Hadir juga Sekretaris Daerah PPU, Tohar, anggota DPRD PPU yakni Andi Iskandar Hamala dan Syamsuddin Ali, Kades Sesulu, Khariansyah dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab PPU.

Tohar mengatakan , bahwa semua patut bersyukur dapat ikut dalam pengajian bersama dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1441 Hijriyah di Desa Sesulu kecamatan Waru Kabupaten PPU tersebut. Terlebih dalam momentum itu panitia mampu mendatangkan Ustadz Das’ad Latief.

“Alhamdulillah kami sangat bersyukur sekali kegiatan Tablik Akbar ini dapat terlaksana, karena memang tidaklah gampang untuk mendatangkan sekelas Ustad Das’ad Latief ke pelosok desa seperti Desa Sesulu ini. Melalui Tabligh Akbar ini kita harapkan Kabupaten PPU bersama masyarakat serta pemerintah selalu dalam lindungan Allah SWT,” tambahnya.

Sementara itu, dalam tausiahnya Ustadz Das’ad Latief mengajak momentum pergantian tahun baru Hijriyah ini sebagai sebuah kesempatan yang baik untuk mempererat tali persaudaraan sesama muslim, meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjalankan syariat dan syiar Islam dalam kehidupan sehari–hari.

Ustadz Das’ad Latief menyebutkan, banyak hikmah yang dapat diambil dari peristiwa hijrahnya Rasulullah bersama sahabat dari Mekkah ke Madinah yakni hijrah iman, hijrah taubat dan Hijrah sabar. Maknanya, semua umat muslim baru dapat hijrah dari buruk kepada hal yang baik dan terus berupaya menjadi yang lebih baik, meskipun ada yang dikorbankan dalam proses itu.

Menurutnya,saat ini masih banyak masyarakat beragama Islam, namun percaya dengan hal-hal yang tidak diajarkan oleh Islam. Termasuk mereka ada beranggapan bahwa bulam Muharram merupakan bulan yang yang tidak baik untuk pelaksanaan sesuatu kegiatan seperti pernikahan dan sebagainya.

”Tinggalkan sekecil apapun bentuk kemusrikan dalam kehidupan kita sehari-hari, karena sebesar apapun amalan, jika kita masih melakukan hal-hal kemusrikan maka amalan tersebut tidak akan diterima oleh Allah SWT. Misalnya, mereka percaya bahwa seseorang memiliki kembaran buaya, kepuhunan jika ditawari makan menolak dan sebagainya. Itu merupakan contoh-contoh bentuk kemusrikan yang masih sering tidak disadari,“ kata Das’ad.

Dalam kesempatan ini, Ustadz yang juga merupakan salah satu Dosen di Unhas Makassar ini banyak bercerita tentang perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam menyiarkan agama Islam di tanah suci ketika itu, serta tauladan -tauladan beliau yang patut terus menjadi panutan bagi semua hingga akhir zaman. (Advertorial/Humas6/Kominfo)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved