Usai Pelantikan Presiden 2019, Hari Ini Pengumuman Menteri Kabinet Jokowi Jilid 2, Ada Nama Prabowo?
Usai Pelantikan Presiden 2019, Hari Ini Pengumuman Menteri Kabinet Jokowi Jili 2, Ada Nama Prabowo Subianto?
TRIBUNKALTIM.CO - Usai Pelantikan Presiden 2019, Hari Ini Pengumuman Menteri Kabinet Jokowi Jili 2, Ada Nama Prabowo Subianto?
Rangkaian acara pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wapres Maruf Amin telah selesai sejak Minggu (20/10/2019) kemarin.
Rencananya, persis setelah pelantikan Presiden dan Wapres, Jokowi akan mengumumkan nama-nama Menteri yang duduk di Kursi Kabinet Kerja Jilid II.
• Calon Menteri Jokowi Maruf Amin, Najwa Shihab, Effendi Ghazali, dan Aktivis PMII Jadi Jubir Presiden
• Partainya Surya Paloh Nasdem Munculkan Victor Laiskodat Calon Menteri Jokowi, Ini Profil & Posisinya
Namun belakangan Jokowi menunda pengumuman nama Menteri dalam Kabinet Kerja Jilid II.
Sebab, Jokowi dan Maruf Amin masih harus menyambut undangan negara-negara sahabat yang menghadiri pelantikan Presiden dan Wapres RI 2019.
Rival Jokowi di Pilpres 2019, Prabowo Subianto santer disebut bakal mengisi kursi Menteri Kabinet Kerja Jilid II.
Terkait kemungkinan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi menteri pada Kabinet Kerja Jilid II, mendatangkan reaksi dari berbagai pihak.
Salah satunya Politikus Partai Gerindra Fadli Zon yang angkat bicara terkait hal tersebut.
"Nanti, kita lihat saja," ujar Fadli Zon saat dijumpai di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019) melansir Kompas.com.
Wartawan kemudian bertanya lagi soal cerita yang pernah diungkapkan Prabowo Subianto, yaitu tentang mantan Presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln memberi jabatan pada lawan politiknya William Seward.
Cerita itu diketahui disampaikan Prabowo Subianto di kediamannya, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Menurut Fadli Zon, pernyataan Prabowo Subianto itu hanyalah perumpamaan.
Perumpamaan yang diucapkan Prabowo Subianto menyiratkan bahwa di dalam politik, ada kepentingan yang lebih besar daripada kepentingan kelompok.
"Itu perumpamaan bahwa di dalam politik ada kepentingan yang lebih besar, yaitu kepentingan nasional.
Kadang-kadang kita harus mengorbankan kepentingan kelompok, kepentingan partai untuk kepentingan yang lebih besar, itu maknanya," ungkap Fadli Zon.
Fadli Zon juga menambahkan, jabatan Menteri merupakan hak Presiden terpilih Jokowi.