"Yang benar kata Pak Indra (pelatihnya yang di Jatim) bahwa atlet tersebut indisiplin dan kurang fokus dan berdampak prestasi menurun, sehingga diputuskan pelatihnya tidak disertakan di SEA Games."
"Dan digantikan oleh atlet lain yang peringkatnya jauh lebih tinggi." jelasnya menambahkan.
Pihak Kemenpora juga turut prihatin pada kejadian tersebut.
Zainudin Amali menambahkan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Persani dan isu yang beredar masalah keperawanan tersebut tidak benar dan murni masalah prestasi.
Zainudin Amali juga menjelaskan tentang masalah pemulangan atau pemilihan atlet adalah hak dari cabang olahraga masing-masing
"Sesuai dengan Perpres 95 tahun 2017, hak promosi dan degradasi atlet memang ada di cabor ( cabang olahraga ), bukan di Kemenpora maupun KONI," ujar Zainudin Amali.
Namun dirinya tetap akan menindak tegas jika dugaan masalah keperawanan itu benar-benar terjadi.
"Tetapi jika benar bahwa pemulangan atlet itu karena dugaan masalah keperawanan yang dikatakan pelatihnya, kami akan tindak tegas, karena ini selain masalah privasi dan kehormatan seseorang.
Juga itu tidak ada hubungannya dengan soal prestasi," tegasnya.
Terakhir, ia mengingatkan cabang olahraga agar tidak menimbulkan kehebohan, dan jika terjadi masasalah bisa berkonsultasi dengan induk cabang olahraga dan bisa terselesaikan dengan baik.
• Fakta Lain Pembunuhan Sadis Janda Muda, Pelakunya Remaja 17 Tahun, Masih SMA, Ini Kronologinya