Bupati PPU Angkat Bicara Soal Viral Perseteruannya dengan Walikota Balikpapan Rizal, Ini Kata AGM
Bupati PPU Angkat Bicara Soal Viral Perseteruannya dengan Walikota Balikpapan Rizal, Ini Kata AGM,
Penulis: Aris Joni | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM -Bupati PPU Angkat Bicara Soal Viral Perseteruannya dengan Walikota Balikpapan Rizal, Ini Kata AGM.
Bupati Penajam Paser Utara ( PPU ) Abdul Gafur Masud atau yang akrab disapa AGM akhirnya angkat bicara soal cuitannya di akun Instagram yang mengkritisi statement Walikota Balikpapan Rizal Effendi terkait pemberitaan yang mengatakan Kerjasama Pengelolaan Air Baku Dibatalkan AGM.
Usai melakukan pertemuan dengan Kapolda Kaltim di PPU, AGM langsung mengklarifikasi cuitannya yang sempat viral beberapa hari lalu.
Dikatakan AGM, dalam berita tersebut Walikota Balikpapan menyebutkan bahwa AGM membatalkan, oleh karena itu dirinya mempertanyakan bahwa yang dibatalkan itu yang mana.
Baca Juga; Video & Identitas Korban Ledakan di Monas, Sempat Tergeletak, Langsung Bangkit Usai Dengar Teriakan
Baca Juga; Inilah 9 Kandidat Caketum yang Bertarung di Munas Golkar, Akbar Tandjung Ungkap Sosok yang Didukung
Baca Juga; Live Streaming TV Online Timnas U20 Indonesia vs Real Madrid, Siaran Langsung Hari Ini di SCTV
Baca Juga; Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Selasa 3 Desember 2019, Kehidupan Cinta Capricorn Memburuk
Baca Juga; Resmi, Winger Real Madrid & Top Skor Sementara Liga Spanyol Terlempar dari 10 Besar Balon d Or 2019
Bahkan ucap dia, dirinya tidak pernah membatalkan suatu kerjasama, malah tahun 2018 dan 2019 dari pihak kota Balikpapan itu sendiri yang tidak memperpanjang kerjasama-kerjasamanya sebelum IKN diumumkan.
"Kemudian Sungai Telake, Sungai Telake itu di mana? bukan wilayah administrasi saya. Makanya saya spontan membaca dan dikatakan di media cetak, sehingga sangat mengganggu saya," ujarnya kepada awak media. Selasa, (3/12/2019).
Menurut dia, air yang disebutkan Walikota Balikpapan tersebut kemungkinan air yang berada di wilayah Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku.
"Kalau airnya itu hanya diambil untuk masyarakat Balikpapan, buatnya juga di Balikpapan dan airnya ambil di Penajam. Saya sebagai kepala daerah tidak akan melakukan itu, karena tidak menguntungkan daerah saya," ungkapnya.
Ia menjelaskan, jika pembuatannya di PPU dan airnya dijual ke Balikpapan AGM akan setuju. Namun, jika FSnya dari Balikpapan kemudian PPU tidak dilibatkan dan ingin mengambil air di Penajam, dinilai tidak masuk akal.
"Itu lah yang saya sebut aneh-aneh," singkatnya.