Wacana Sekolah Hanya 3 Hari, Kadis Dikbud Samarinda Nilai Tak Ideal, Begini Penjelasannya

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA --Wacana Sekolah Hanya 3 Hari, Kadis Dikbud Samarinda Nilai Tak Ideal, Begini Penjelasannya.

Usulan Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto agar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud ) Nadiem Makarim memberlakukan sekolah hanya 3 hari saja dianggap tak ideal.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ( Disdikbud ) Samarinda, Asli Nuriadin menilai wacana sekolah hanya 3 hari tak ideal jika dipraktikan di Kota Samarinda.

Baca Juga;

Bukan Cuma Osvaldo Haay yang Ditakuti Myanmar Jelang Hadapi Timnas U23 Indonesia di Semifinal

4 Hari Lagi Promo Indomaret Hingga 10 Desember 2019, Beli 1 Gratis 1, Beli 2 Lebih Hemat Ayo Belanja

Jelang Laga Timnas U23 Indonesia vs Myanmar, Perhatian PSSI Dipertanyakan, Dituding Pilih Kasih!

Diskon Sampai 50 Persen, Produk yang Dijual ACE Hardware Living Plaza, Catat Sampai 25 Desember

Asli sependapat kurikulum pendidikan memang perlu disederhanakan. Namun, intensistas sekolah terlalu rendah jika hanya 3 hari saja.

 "Gak lah kalau 3 hari, yah kalau 5 hari (sekolah) masih bisa (diterima) lah," ujar Kadisdibud Asli kepada wartawan saat ditemui di agenda penutupan sertifikasi guru di SMP Negeri 1 Samarinda, Sabtu (7/12/2019).

Menurutnya, semangat Mendikbud Nadiem Makariem menyederhanakan kurikulum sudah tepat. Pelajar tak mungkin dibebankan materi ajar terlalu gemuk.

Konsekuensi dari sistem pendidikan saat ini memang cenderung menjadi beban bagi pelajar dan guru. "Harapannya memang ada penyerderhanaan kurirkulum biar tidak gemuk (padat)," katanya.

Dia berharap kepemimpinan Menteri Nadiem bisa membawa perubahan sesuai dengan pengalaman dan ilmu sang menteri.

Baca Juga;

Jelang Timnas Indonesia U23 vs Myanmar, Satu Kelebihan Garuda Ini Bikin Pelatih Tim Lawan Ketakutan