Literasi
Animo Pengunjung Perpustakaan Bulungan di Tanjung Selor Kaltara Sangat Kecil, Begini Pemicunya
Animo Pengunjung Perpustakaan Bulungan di Tanjung Selor Kaltara Sangat Kecil, Begini Pemicunya
Penulis: Amiruddin | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BULUNGAN - Animo masyarakat atau pengunjung Perpustakaan Bulungan di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara ( Kaltara ), untuk datang ke Perpustakaan sangat minim.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bulungan, Datu Buyung Perkasa.
"Sangat minim sekali kalau masyarakat umum, yang datang ke Perpustakaan Bulungan," kata Datu Buyung Perkasa kepada Tribunkaltim.co, Rabu (8/1/2020) siang.
Bahkan jumlah masyarakat umum yang datang ke perpustakaan, bisa dihitung jari per harinya.
Berbeda kata dia, dengan animo pelajar dan mahasiswa di Tanjung Selor, Bulungan.
"Kalau pelajar mulai tingkatan PAUD hingga mahasiswa, itu bisa saja mencapai 50-an orang perhari," ujarnya.
Baca Juga:
• Kode Biru Eks Borneo FC Flavio Beck Junior Bukan Untuk Persib Bandung, Klub Ini Paling Berpeluang
• Bertemu Warga Guntung & Lok Tuan, PT KAN Sosialisasi Pabrik Bahan Peledak Ketiga di Bontang
• Pesawat Maskapai Ukraina Jatuh dekat Bandara di Iran Sehari Pasca Serangan ke Pangkalan Militer AS
• Penampakan Pesut di Sungai Somber Balikpapan, Melompat-lompat Bebas, Danielle Kreb Bertanya Ini
Padahal kata dia, perpustakaan yang beralamat di Jl Mayjend Soetoyo, Tanjung Selor Hulu, Kabupaten Bulungan itu, memiliki ribuan koleksi buku.
Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai 54 ribu aneka jenis buku.
Belum lagi, ruang baca berlantai dua, yang bisa menampung hingga ratusan pengunjung.
Datu Buyung menambahkan, kurangnya animo masyarakat ke perpustakaan, bukan hanya terjadi di Bulungan.
Tetapi hampir semua daerah di Indonesia.

"Pada umumnya, bukan masyarakat Bulungan saja, tetapi hampir semua wilayah di Indonesia masyarakat kita paling malas membaca," ujarnya.
Apalagi kata dia, dengan kehadiran smartphone yang menyediakan layanan YouTube hingga Googling.
"Masyarakat kita biasanya hanya membaca sepotong-sepotong, karena adanya smartphone, dengan aneka layanannya," ujarnya.