TRIBUNKALTIM.CO - Menkes Terawan Agus Putranto tak kunjung izinkan jajaran Erick Thohir beli rapid test canggih dari China, ada apa?
Menteri BUMN Erick Thohir melalui PT Rajawali Nusantara Indonesia memesan alat tes canggih Virus Corona dari China.
Kendati demikian, alat kesehatan tersebut tak bisa masuk Indonesia lantaran tak kunjung dapat restu Kementrian Kesehatan yang dipimpin Terawan Agus Putranto.
Padahal, dengan alat ini, deteksi covid-19 bisa dilakukan secara massal dan hanya hitungan menit.
• Virus Corona Capai 227 Kasus 19 Meninggal, Luhut Pandjaitan: Langkah Pemerintah Sempurna? Nggak Juga
• Di ILC, Effendi Gazali Heran Tak Ada yang Tegur Jokowi Agar Fokus Covid-19, Fadjroel Rachman Senyum
Kementerian BUMN melalui PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) telah memesan 500.000 alat rapid test Virus Corona dari China.
Namun, alat tersebut belum bisa masuk ke Indonesia karena masih menunggu izin dari Kementerian Kesehatan.
“Kita menunggu izin dari Kemenkes, kalau sudah (diizinkan) bisa kita langsung kirim tes corona dengan cepat di mana-mana.
Izinnya sudah kami registrasi sejak 10 maret,” ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, Rabu (18/3/2020).
Arya Sinulingga memastikan, jika izin sudah dikantongi, maka alat tersebut bisa tiba dalam hitungan hari dari Hangzhou ke Indonesia.
“Kalau dikasih izin Kemenkes, kami langsung ambil pakai (pesawat) Garuda dari Hangzhou, kalau sudah ok, dua hari sampai (di Indonesia,” kata Arya Sinulingga.
Arya Sinulingga berharap, dengan adanya alat tersebut bisa menekan penyebaran corona di Indonesia.
Sebab, dengan menggunakan alat tersebut bisa dilakukan tes Virus Corona secara masal.
“Dia bisa hasilnya keluar hanya sekitar 15 menit sampai tiga jam,” ucap dia.
Sebelumnya, total pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia sebanyak 227 kasus per Rabu (18/3/2020).
• Ditegur Jokowi Soal Transportasi Umum, Kini Fadjroel Rachman Sindir Efek Kejut Ala Anies Baswedan
• SBY, Koreksi Cara Pemerintah Jokowi Tangani Virus Corona, Beber Tips Agar Rakyat Percaya Negara
SBY Kritik Cara Pemerintah Jokowi
Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono mendorong pemerintah untuk terus melakukan upaya penanganan Virus Corona yang menyebabkan penyakit covid-19.
SBY yakin masyarakat tidak akan panik jika merasa pemerintah memang kredibel dalam mengatasi persoalan ini.
"Rakyat akan merasa tenang dan tak akan panik, seperti yang selalu diinginkan oleh pemerintah.
Apabila rakyat yakin pemerintahnya melakukan langkah-langkah yang benar, tepat dan kredibel," tulis SBY di akun Facebook-nya, Rabu (18/3/2020).
SBY menambahkan, rakyat juga akan tenang jika mereka terus diberikan informasi yang diperlukan dalam menghadapi pandemi ini.
Misalnya, apa yang boleh dan harus dilakukan, dan apa yang tak boleh sesuai dengan protokol penanganan Virus Corona yang berlaku secara internasional.
• Virus Corona Capai 227 Kasus 19 Meninggal, Luhut Pandjaitan: Langkah Pemerintah Sempurna? Nggak Juga
• Di ILC, Effendi Gazali Heran Tak Ada yang Tegur Jokowi Agar Fokus Covid-19, Fadjroel Rachman Senyum
"Inilah yang disebut guidance dan direction. Masyarakat juga mengharapkan guidance yang diterima dari pemerintah klop satu sama lain."
"Tidak ada perbedaan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah," kata SBY.
Untuk itu, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini mendorong pemerintah untuk melakukan koreksi dan perbaikan atas langkah-langkah awal yang dilakukan.
"Mungkin awalnya terlalu percaya diri (overconfident), menganggap ringan (underestimate), sementara pernyataan sejumlah pejabat saya nilai tidak tepat (misleading)."
"Tapi itu sudah lewat. Yang positif, tindakan pemerintah kini makin nyata," kata dia.
• Di ILC Bertema Bahas Virus Corona, Rizal Ramli Agresif Bahas Utang Pemerintah Jokowi dan Jiwasraya
SBY juga menyinggung soal negara-negara lain yang sudah melakukan lockdown untuk mencegah meluasnya Virus Corona.
SBY menyebutkan, kebijakan tersebut memang bisa membuat sebagian masyarakat tidak nyaman dan menimbulkan kerugian dari sisi ekonomi.
"Tetapi kebijakan dan tindakan itu harus diambil. Keselamatan dan kelangsungan hidup manusia di atas segalanya," kata SBY.
Adapun, penyebaran Virus Corona di Indonesia diketahui sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya dua pasien pertama yang mengidap covid-19 pada 2 Maret 2020.
Saat itu, Jokowi menyebutkan bahwa pasien kasus 01 diduga terpapar Virus Corona setelah melakukan kontak dekat dengan seorang warga negara Jepang yang ketika itu berada di Jakarta.
Mereka bertemu di sebuah lokasi di Jakarta Selatan pada 14 Februari 2020.
• Ditegur Jokowi Soal Transportasi Umum, Kini Fadjroel Rachman Sindir Efek Kejut Ala Anies Baswedan
• SBY, Koreksi Cara Pemerintah Jokowi Tangani Virus Corona, Beber Tips Agar Rakyat Percaya Negara
Warga Jepang itu diketahui positif covid-19 saat kembali ke tempat tinggalnya di Malaysia.
Hingga saat ini pemerintah menyebutkan bahwa ada 172 kasus pasien positif Virus Corona atau covid-19.
Sebanyak 9 pasien sudah dinyatakan sembuh dan bisa segera pulang ke rumah.
Selain itu, terdapat tujuh orang yang meninggal dunia setelah sebelumnya dinyatakan positif Virus Corona.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BUMN Pesan Alat Tes Corona dari China yang Bisa Deteksi dalam 15 Menit", https://money.kompas.com/read/2020/03/18/135729026/bumn-pesan-alat-tes-corona-dari-china-yang-bisa-deteksi-dalam-15-menit.