90 Kasus Corona di Kaltara
Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kaltara Minta Bantuan TNI AU Kirim Spesimen ke Surabaya
Pembatasan larangan terbang sementara bagi pesawat komersil turut berdampak bagi pengiriman spesimen asal Kalimantan Utara (Kaltara). Selama penangan
Penulis: Amiruddin |
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR- Pembatasan larangan terbang sementara bagi pesawat komersil turut berdampak bagi pengiriman spesimen asal Kalimantan Utara (Kaltara).
Selama penanganan covid-19 atau Virus Corona, spesimen atau sampel asal Kaltara diperiksa di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya, Jawa Timur (Jatim).
Guna menyiasati tidak adanya pesawat komersil yang beroperasi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltara mencoba berkoordinasi dengan TNI-AU di Kota Tarakan.
"Kami meminta bantuan TNI-AU di Tarakan agar dijadwalkan pesawat yang bisa membawa spesimen asal Kaltara ke Surabaya," kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltara, Agust Suwandy kepada TribunKaltim.co, Senin (27/4/2020).
Upaya tersebut ditempuh, kata dia, agar spesimen asal Kaltara bisa secepatnya diperiksa di BBLK Surabaya.
Meskipun, diakuinya, kendala pengiriman spesimen bukan hanya dialami Kaltara, tetapi juga daerah lainnya yang harus mengirim sampel swab ke luar daerah.
"Kita tentu sama-sama berharap, upaya ini bisa berjalan lancar. Termasuk mendukung upaya-upaya pemerintah dalam memutus rantai penyebaran covid-19," ujarnya.
Update Corona di Kaltara
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kaltara Agust Suwandy menambahkan, hingga saat ini kasus covid-19 di Kaltara telah mencapai 90 kasus.
Dari 90 kasus covid-19 di Kaltara, pasien yang masih menjalani perawatan berjumlah 87 orang.
Sebanyak dua pasien sebelumnya juga positif covid-19, telah dinyatakan sembuh dan dipulangkan, yakni M (69) di Tarakan, dan S (30) di Bulungan.
Sementara pasien covid-19 berinisial Z (59), telah meninggal dunia pada 1 April 2020 lalu di Bulungan.
"Orang dalam pemantauan (ODP) covid-19 di Kaltara hingga saat ini mencapai 184 orang. Pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 32 orang, dan orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 438 orang," ujarnya.
Data tersebut, kata dia, dihimpun dari lima kabupaten dan kota se-Kaltara.
BACA JUGA: