Kasus Baru Covid-19 di Jawa Timur Melonjak, Diduga Gegara Penerbangan Dibuka

Jumlah kasus baru Virus Corona atau covid-19 di Jawa Timur mencapai 502 kasus.

Editor: Samir Paturusi
surya.co.id/ahmad zaimul haq
Petugas saat melakukan persiapan pemeriksaan cepat COVID-19 (Rapid Test) pada pedagang di Pasar Genteng, Surabaya, Kamis (14/5/2020). Pada Kamis (21/5/2020) jumlah kasus covid-19 di Jatim melonjak 502 kasus dalam sehari. 

TRIBUNKALTIM.CO-Jumlah kasus baru Virus Corona atau covid-19 di Jawa Timur mencapai 502 kasus. 

Penambahan  yang cukup tinggi ini diyakini menjadi penyebab adalah banyaknya jumlah penumpang pesawat yang datang maupun berangkat melalui bandara di Jawa Timur

Per Kamis (21/5/2020), jumlah penumpang pesawat yang datang dan berangkat dari Bandara Juanda mencapai 1.400 hingga 1.500 an orang per hari.

Padahal, saat awal layanan penerbangan kembali dibuka, jumlah penumpang pesawat udara yang datang dan berangkat dari Bandara Juanda hanya 27 hingga 30 orang per harinya.

Hal ini diungkapkan Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi.

Baca Juga

Sejak Penerbangan Dibuka Terbatas, Bandara SAMS Sepinggan Sudah Tolak 7 Orang Calon Penumpang

Sempat Tertunda Gegara Penerbangan, Kapolda Kaltara Pimpin Sertijab Sejumlah Perwira Menengah

Terkendala Penerbangan, 238 Sampel Asal Kalimantan Utara Tunggu Hasil Swab dari Jakarta

Joni Wahyuhadi menyebut, hal ini menjadi salah satu penyebab atau faktor tingginya penambahan kasus baru terkonfirmasi covid-19 di Jawa Timur.

"Salah satu faktor naiknya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jatim selain penambahan dari PDP yang cukup banyak yaitu 53,3 persen, ternyata mobilitas penumpang udara yang berangkat dan datang ke Jatim meningkat banyak," kata Joni.

Hal tersebut menjadi potensi penyebab penularan virus karena seharusnya ada kedispilinan tinggi untuk bisa menekan laju pertambahan kasus covid-19 harus dilakukan jika ingin pandemi berakhir.

"Data dari bandara Juanda menyebut sekarang ada 1.400 penumpang hingga 1.500 penumpang yang datang dan berangkat dari dan ke Jatim," jelas dia.

"Walaupun sudah dilakukan screening tapi ini juga menjadi faktor yang bisa menaikkan kasus corona virus di Jatim," tegas Joni.

Kata dia, Virus Corona tidak bisa menyebar sendiri melainkan dibawa oleh orang yang terinfeksi dari satu tempat ke tempat yang lain.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved