TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Jelang salat maghrib, sekitar pukul 18.20 Wita, Minggu (4/10/2020) petang tadi, warga Jalan Slamet Riyadi Gang II RT 13 Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, dikejutkan dengan teriakan seorang wanita dari salah satu rumah warga.
Salah seorang tetangga rumah tersebut, bernama Musri (48), warga Jalan Slamet Riyadi Gang I yang tak jauh dari lokasi, mendekati lokasi kejadian.
Mencoba mencari tahu, Musri melihat seorang wanita tengah menangis sambil berteriak meminta pertolongan warga lain di sekitar rumah.
"Saya kurang tau pertama, ternyata pas saya tanya yang berteriak istri salah satu pemilik rumah. Dia (istri) bercerita bahwa dia baru saja pulang dari rumah orang tuanya, bermalam disana," jelas Musri pada Tribunkaltim.co tadi (4/10/2020).
Setelah agak tenang, perempuan tadi barulah bercerita bahwa suaminya ditemukannya sendiri bersama anaknya sudah dalam posisi tergantung dengan tali rafia yang mengikat di leher.
Baca juga; Sempat Bertengkar dengan Adik Tirinya, Bocah 14 Tahun di Bangli Nekat Gantung Diri
Baca juga; Tak Tahan Hadapi Masalah Rumah Tangga, Ibu di Medan Gantung Diri di Depan Anaknya
"Pas warga hendak sholat maghrib, tepatnya adzan, dia datang, kemudian teriak karena melihat almarhum (suaminya) tergantung di kamar, lalu memanggil tetangganya diminta ke sini (rumahnya). Lalu, bilang bahwa lakiku gantung diri," lanjut Musri
Musri pun dan warga sekitar segera memanggil Ketua RT setempat guna melaporkan hal tersebut kepada pihak terkait. Ketua RT 13 Jalan Slamet Riyadi Gang II Sumar, menceritakan bahwa betul ada salah satu warganya yang ditemukan meninggal dunia dengan posisi tergantung ( gantung diri).
"Beliau (almarhum) bernama Fahriansyah ( 52 ), iya betul guru Sekolah Dasar di Samarinda. Kalau yang menghuni rumah anaknya bertiga sama istri jadi lima orang. Ditemukan sekitar jam 18.20 Wita tadi," ucap Sumar.
Sumar juga mengatakan, penemuan almarhum dalam posisi tergantung di dalam kamar, dan ditemukan oleh istrinya sendiri. Dari keterangan sang istri, ia hanya mengetahui bahwa almarhum seorang diri saat peristiwa ini terjadi.
"Istrinya baru jalan sama anaknya, begitu buka pintu dan mengecek ternyata ditemukan tergantung. Posisinya di pintu kamar sebelah barat daya, langsung saya melapor ke pihak berwajib," sebut Sumar.
Mengetahui korban meninggal secara tidak wajar, Sumar pun melaporkan hal tersebut kepada Babinsa dan Bhabinkhamtibmas guna penanganan lebih lanjut.
"Saya melihat tali yang digunakan tali rafia. Saya langsung lapor dan akhirnya bersama Babinsa, Bhabinkhamtibmas serta Relawan masuk ke dalam memastikan," pungkasnya.
Dirinya juga menambahkan bahwa selama korban (almarhum) hidup, sangatlah baik, senang menegur. Namun beberapa hari terakhir korban jarang terlihat.
"Guru kan jarang turun sekarang, jadi jarang bertemu,"ucap Sumar.
Tak lama berselang, usai Babinsa, Bhabinkhamtibmas dan relawan memastikan kondisi korban. Petugas dari Inafis Polresta Samarinda beserta Ambulans datang guna mengevakuasi jasad korban.
Baca juga; Prakiraan Cuaca di 33 Kota Senin 5 Oktober 2020, Bandung Hujan Ringan, Tarakan Terjadi Hujan Petir
Baca juga; Oktober Neraka Barcelona, Messi Cs Lawan Sevilla, Real Madrid dan Juventus, Ronaldo Tunggu di Turin
Saat mengevakuasi, Tim Inafis Polresta beserta Relawan terkendala banyaknya warga yang menonton kejadian tersebut, pihak keluarga pun sempat keberatan jika ada warga yang mengabadikan peristiwa ini.
Alhasil, petugas kepolisian dari Polsek Sungai Kunjang turut mengamankan warga yang berkerumun saat evakuasi berlangsung.
Ditemui usai proses evakuasi jasad korban, Kanit Reskrim Polsek Sungai Kunjang, Iptu Purwanto, menjelaskan pihaknya membenarkan bahwa telah ditemukan jasad seseorang berjenis kelamin pria dalam keadaan tergantung tali rafia.
"Sementara dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), kami kumpulkan bukti-bukti termasuk tali yang diduga dipakai korban (bunuh diri)," ungkapnya.
"Jasad langsung dibawa ke rumah sakit," sambungnya
Untuk keperluan penyelidikan, jasad korban (almarhum) langsung dibawa ke RSUD AW Syahranie guna dilakukan visum.
(Tribunkaltim.co/ Mohammad Fairoussaniy)