Imbau Pelajar Tidak Ikut Demo, Kepala Disdik Kota Balikpapan Beber Sumbernya

Beberapa waktu lalu, unjuk rasa terjadi di berbagai daerah lantaran menolak Undang-undang Cipta Kerja. Unjuk rasa itu kemudian berakhir ricuh.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, DWI ARDIANTO
Sejumlah pelajar digelandang ke Polresta Balikpapan sebelum aksi demo tolak omnimbus law beberapa waktu lalu. TRIBUNKALTIM.CO, DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Beberapa waktu lalu, unjuk rasa terjadi di berbagai daerah lantaran menolak Undang-undang Cipta Kerja.  Unjuk rasa itu kemudian berakhir ricuh.

Tak hanya mahasiswa dan sejumlah kelompok masyarakat, namun ada pula pelajar sekolah yang turun ke jalan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan Muhaimin menyayangkan adanya keterlibatan para pelajar ini.

Mereka ( pelajar) yang mengikuti aksi mulai dari tingkat SMA, SMK, SMP, bahkan tingkat sekolah dasar (SD) sekalipun.

"Bahkan mereka benar-benar mewakili wilayah se kota Balikpapan," katanya.

Baca juga: Tolak Politik Ala KAMI, Aliansi Pemuda Kaltim Cinta Indonesia Sampaikan Pernyataan Sikap

baca juga: Mantan Pimpinan Bawaslu Kaltara Laporkan Cagub Petahana, Tuding Salah Gunakan Kewenangan

Para pelajar tersebut berasal dari Balikpapan Utara, Balikpapan Barat, Balikpapan Selatan, Balikpapan Timur, Balikpapan Tengah dan Balikpapan Kota.

Usut punya usut, para pelajar ini diketahui menerima informasi ajakan mengikuti demonstari dari Grup Whatsapp.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pak wali dan Disdikbud Provinsi untuk mengantisipasi melalui surat edaran dan video," ungkap Muhaimin.

Atas dikeluarkannya imbauan tersebut, ia meminta kepada MKKS agar meneruskan kepada orang tua siswa.

Baca juga: Curhat SBY Dituduh jadi Dalang Sejumlah Demo di Indonesia 'Sakit Hati Saya Pak Jokowi'

Baca juga: Buka Pendaftaran KPPS Sampai Hari Ini, KPU Samarinda Punya Cara Jitu Cari Calon yang Netral

Mereka sepakat bahwa tidak ada yang salah dengan menyampaikan aspirasi, namun pada usia sekolah, belum saatnya untuk ikut unjuk rasa.

"Kami juga akan membuat supaya anak-anak mengikuti pembelajaran di rumah saja, bisa melalui tugas ataupun daring," tuturnya.

Pun, Muhaimin meminta agar para orang tua tidak memberikan izin bagi anak yang ingin keluar rumah pada hari Kamis mendatang.

"Karena pada hari Kamis itu ada rencana lanjutan unjuk rasa. Jadi kami minta pada orang tua tolong anaknya tidak diberikan izin," pungkasnya.

(TribunKaltim.co/ Miftah Aulia)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved