Kasus Bansos Covid

Update Kasus Bansos Juliari Batubara, KPK Panggil Staf Perusahaan, Nasib Stritex Pembuat Goodie Bag?

Editor: Rafan Arif Dwinanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Sosial Juliari P Batubara mengenakan rompi oranye usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Minggu (6/12/2020). KPK resmi menahan Juliari P Batubara atas dugaan menerima suap terkait pengadaan bantuan sosial penanganan COVID-19 di Kementerian Sosial usai Operasi Tangkap Tangan (OTT) pejabat Kemensos.

TRIBUNKALTIM.CO - Simak update kasus bansos Juliari Batubara, KPK panggil staf Perusahaan, nasib Stritex pembuat goodie bag?

Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) terus mengembangkan korupsi dana bantuan sosial yang menjerat eks Menteri Sosial Juliari P Batubara.

Kali ini, KPK memeriksa staf PT Tigapilar Agro Utama.

Sebelumnya, pemberitaan ramai menyorot PT Sritex selaku pembuat goodie bag bansos covid-19.

Spekulasi beredar lantaran Majalah Tempo menyebut dugaan keterlibatan Gibran Rakabuming, putra Presiden Jokowi dalam masuknya PT Sritex.

Belakangan, eks Mensos Juliari Batubara membantah langsung isu keterlibatan anak Joko Widodo tersebut.

Terbaru, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) mendalami proses pemilihan perusahaan penyedia bantuan sosial di Kementerian Sosial untuk wilayah Jabodetabek tahun 2020.

Baca juga: Bursa Transfer Liga Italia AC Milan Selangkah Lagi Dapatkan Simakan, Paolo Maldini Tumbalkan Kalulu?

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Selasa 5 Januari 2021, Aquarius Jangan Saling Menyembunyikan Perasaan

Baca juga: Tak Putuskan Gisel Meski Didera Video Syur 19 Detik dengan Nobu, Wijin Mengaku Sudah Terlatih Begini

Baca juga: Pendaftaran BLT UMKM Dibuka Lagi Tahun 2021, Kuota Ditambah, Simak cara Daftar dan Syaratnya

Hal itu didalami penyidik saat memeriksa staf PT Tigapilar Agro Utama Imanuel Tarigan selaku saksi kasus dugaan suap terkait bantuan sosial Covid-19 yang menjerat mantan Menteri Sosial, Juliari Batubara, Senin (4/1/2021).

"Penyidik mendalami keterangan saksi terkait proses awal PT TAU (Tigapilar Agro Utama) terpilih sebagai salah satu penyedia (distributor) bansos di Kemensos untuk wilayah Jabodetabek Tahun 2020," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, Senin.

Keterkaitan antara PT Tigapilar Agro Utama dalam kasus ini muncul ketika Direktur PT Tigapilar Agro Utama Wan Guntar turut diamankan KPK dalam operasi tangkap tangan pada Desember 2020.

Namun, KPK tidak menetapkan Wan Guntar sebagai tersangka dalam kasus ini dan kemudian melepaskannya.
Dalam kasus ini, Juliari Batubara diduga telah menerima uang sebesar Rp 17 miliar yang kemudian digunakan untuk keperluan pribadinya.

Uang tersebut diduga didapat dari fee setiap paket pekerjaan yang harus disetorkan para rekanan kepada Kementerian Sosial sebesar Rp 10.000 per paket bansos senilai Rp 300.000.

Selain Juliari Batubara, KPK telah menetapkan empat tersangka lain dalam kasus ini.

Yaitu Matheus Joko Santoso dan Adi Wahyono selaku pejabat pembuat komitmen (PPK) di Kementerian Sosial serta Ardian I M dan Harry Sidabuke selaku pihak swasta.

Baca juga: TERBARU Ramalan Zodiak Hari Ini Selasa 5 Januari 2021 Leo Bekerja Keras, Capricorn Penuhi Impian

Juliari Batubara Bantah Keterlibatan Gibran Rakabuming

 Juliari Batubara juga membantah isu yang menyebut putra Jokowi, Gibran Rakabuming, merekomendasikan PT Sri Rejeki Isman Textile Tbk atau PT Sritex dalam pengadaan goodie bag bansos di Kementerian Sosial.

"Berita tidak benar," kata Juliari.

Selain Juliari, KPK telah menetapkan empat tersangka lain dalam kasus ini yaitu Matheus Joko Santoso dan Adi Wahyono selaku pejabat pembuat komitmen (PPK) di Kementerian Sosial serta Ardian I M dan Harry Sidabuke selaku pihak swasta.

Dalam kasus ini, Juliari diduga telah menerima uang sebesar Rp 17 miliar yang kemudian digunakan untuk keperluan pribadinya.

Uang tersebut diduga didapat dari fee setiap paket pekerjaan yang harus disetorkan para rekanan kepada Kementerian Sosial sebesar Rp 10.000 per paket bansos senilai Rp 300.000.

Baca juga: LENGKAP Surah An-Naba Ayat 1-40, Dalam Bahasa Arab, Latin, Terjemahan hingga Keutamaannnya

Bantahan Gibran Rakabuming

Anak Presiden Joko Widodo ( Jokowi) Gibran Rakabuming Raka buka suara terkait namanya yang disebut-sebut telah merekomendasikan Sritex untuk pengadaan tas bantuan sosial (bansos) oleh Kementerian Sosial (Kemensos).

Terkait hal itu, nama Gibran bahkan banyak diperbincangkan di media sosial.

Di kanal YouTube Kompas TV pada Senin (21/12/2020) malam, Gibran Rakabuming mengungkapkan langkah yang selanjutnya akan diambil terkait tudingan ini.

Ia akan menunggu proses kasus korupsi Menteri Sosial, Juliari Batubara terlebih dahulu.

"Ya ini kan proses dari KPK sudah berjalan, nanti kan kelihatan terang, kelihatan jelas, siapa pemain-pemainnya," ujar Gibran.

Lalau ia balik bertanya pada orang-orang yang telah menudingnya terlibat dalam pengadaan tas bantuan sosial (bansos) Sritex untuk Kemensos.

Sebagaimana diketahui, kasus ini mulai mencuat setelah majalah Tempo menulis bahwa Gibran diduga terlibat merekomendasikan pengadaan tas bansos.

Namun menurut Gibran, tudingan itu sama sekali tidak jelas.

"Dan tadi yang menuding saya apa ada bukti, buktinya apa gitu aja kok, orangnya siapa, kalau saya terlibat buktinya apa."

"Kan enggak ada buktinya sampai sekarang? Itu yang diwawancara Tempo siapa? Enggak ada yang tahu juga, enggak disebutkan namanya juga," ujar Suami Selvi Ananda ini.

Calon Wali Kota Solo ini menegaskan, dirinya tidak takut untuk menyelesaikan kasus ini.

"Ya kalau udah ketemu orangnya ya saya kalau sudah ketahuan orang-orang yang membawa-bawa nama saya ya segera kita selesaikan saja, siapa yang takut?" ujarnya.

Menurutnya tudingan soal dana bansos ini sudah merugikan namanya.

"Wong saya tidak pernah terlibat apa-apa dan difitnah seperti ini."

"Ya lihat saja nanti, yang jelas ini sudah sangat merugikan nama baik saya," lanjutnya.

Baca juga: Peruntungan Shio Hari Ini Selasa 5 Januari 2021, Shio Babi Hati-hati Uang Anda, Shio Naga Berenergi

Penjelasan Sritex

Tapi, pihak Sritex membenarkan, bila pihaknya memang menerima orderan dari Kemensos untuk tas bansos tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Corporate Communication Head Sritex, Joy Citradewi, Minggu (20/12/2020).

"Betul kami salah satu supplier untuk tas bansos dari Kemensos," tulis Joy, lewat pesan WhatsApp kepada TribunSolo.com.

Menurut Joy, berdasar informasi yang dia terima, orderan itu datang langsung dari Kemensos RI.

Tapi, Joy mengaku pihaknya tak tahu, apakah utusan dari Kemensos itu memesan ke Sritex berdasarkan rekomendasi dari Gibran atau pihak lain.

"Info dari marketing kami, di-approach oleh Kemensos. Apakah approach tersebut atas rekomendasi orang lain, kami tidak tahu," kata Joy.

Menurut Joy, saat itu pihak Kemensos memesan tas, dengan menyebutkan bila pemesanan dilakukan dalam kondisi urgent alias mendesak.

Joy juga menyatakan, pihak Sritex tidak bisa memberitahu soal nilai orderan goodie bag atau tas bansos itu.

Baca juga: INFO BMKG Prakiraan Cuaca Selasa 5 Januari 2021, Bandung, Semarang dan Pontianak Hujan Ringan

Masalahnya, dalam kontrak dengan perwakilan Kemensos, ada perjanjian bila nilai proyek ini bersifat rahasia.

"Untuk jumlah dan harga kami tidak bisa disclose (umumkan), karena di kontrak ada confidentiality clause (klausul rahasia),"

"Kami tidak boleh share ke non binding party," terang Joy.

(*)

Sebagian artikel ini telah tayang dengan judul "Kasus Suap Eks Mensos, KPK Dalami Proses Pemilihan Penyedia Bansos ", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2021/01/04/22112921/kasus-suap-eks-mensos-kpk-dalami-proses-pemilihan-penyedia-bansos.

Berita Terkini