TRIBUNKALTIM.CO - Statement Komjen Listyo Sigit Prabowo soal agama dan terorisme disambut tepuk tangan anggota DPR RI.
Jawaban-jawaban Komjen Listyo Sigit Prabowo atas pertanyaan anggota DPR RI berbuah restu untuk dirinya tampil sebagai Kapolri.
Seperti diketahui, Komisi III DPR RI secara aklmasi sepakat menyetujui Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis.
Kesepakatan itu setelah melalui uji kelayakan dan kepatutan yang diadakan di Komplek Parlemen, Rabu (20/1/2021).
Salah satu yang menyita perhatian adalah pernyataan penutup Komjen Listyo Sigit Prabowo.
Kala itu, Kepala Bareskrim Polri ini bicara soal agama dan terorisme.
Baca juga: LENGKAP Profil atau Biodata Komjen Listyo Sigit Prabowo, Calon Kapolri yang Sempat Kapolda Banten
Baca juga: Ke DPR, Listyo Sigit Pamer Polri Solid, Bawa Senior Junior, Idham Azis Singgung Tradisi Baru Polisi
Baca juga: Selangkah Lagi Listyo Sigit Prabowo Resmi Jadi Kapolri, Gerindra Sebut Tak Ada Alasan Menolak
Pernyataan Komjen Listyo Sigit Prabowo tersebut merupakan jawaban atas pertanyaan Wakil Ketua Komisi III Pangeran Khairul Saleh dari Fraksi PAN.
Awalnya, Pangeran Khairul Saleh meminta Listyo punya komitmen dan pandangan soal Islam yang
tidak identik dengan radikalisme dan terorisme.
"Ketika fit and propert test Jenderal Idham Azis 14 bulan lalu, dia mengatakan bahwa Islam tidak identik dengaan radikalisme. Presiden juga sudah menyatakan bahwa Islam tidak identik dengan
radikalisme dan terorisme. Saya berharap bapak punya statement dan komitmen yang sama bahwa
Islam tidak identik dengan radikalisme dan terorisme," pinta Pangeran kepada Listyo Sigit.
Lantas, Komjen Listyo Sigit Prabowo menjawab:
"Tidak ada satu agama pun yang mengajarkan terorisme, semua agama mengajarkan kasih sayang
termasuk Islam yang mengajarkan rahmatan lil alamin," katanya disambut tepuk tangan anggota
Komisi III.
Baca juga: Punya Jabatan Penting di IAWP, Inilah Sosok Jenderal Polwan yang Dampingi Komjen Listyo Sigit di DPR
Listyo terhenti sejenak ketika bicara tentang ajaran terorisme.
"Terorisme adalah cara dengan memanfaatkan..." Listyo terhenti beberapa saat, seperti ingin mencari kalimat yang tepat.
"Ajaran-ajaran yang tentunya tidak tahu dari mana datangnya. Kita wajib untuk mencegah,
mencekal dan memerangi," pungkasnya.
Wajibkan Anggota Ngaji Kitab Kuning