Berita Nasional Terkini
Cuitan Terbaru Tsamara Amany, Sentil Anies Baswedan soal Formula E, Mengapa Takut Pak Gubernur?
Politisi Partai Solidaritas Indonesia ( PSI ), Tsamara Amany menuding Anies Baswedan bermanuver terkait Formula E. Ia bahkan bertanya mengapa takut.
TRIBUNKALTIM.CO - Persoalan Formula E masih terus jadi bahasan Partai Solidaritas Indonesia ( PSI ).
Yang terbaru, politisi PSI, Tsamara Amany menyentil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di akun Twitternya yang telah diverifikasi.
Di akunnya, Tsamara Amany mempertanyakan sikap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang menurutnya seolah menghindari memberikan keterangan terkait Formula E kepada DPRD lewat interpelasi.
Dalam cuitannya, Tsamary Amani meminta agar sebaiknya Anies Baswedan menjelaskan soal dugaan potensi kerugian anggaran akibat rencana gelaran Formula E.
Dan tidak melakukan manuver agar hak bertanya soal Formula E itu tidak terjadi.
Cuitan Tsamara Amany yang menyentil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini diunggah, Selasa 31 Agustus 2021 sekitar pukul 09.00 WIB.
Baca juga: Anies Baswedan Ngotot Gelar Formula E, PDIP dan PSI Ajukan Interpelasi, Ketua DPRD: Duit Darimana?
"Wakil Rakyat di DPRD menggunakan hak bertanya pada gubernur terkait potensi kerugian anggaran yang disebabkan oleh Formula E.
Mengapa gubernur tak datang saja? Mengapa gubernur mencoba berbagai cara agar forum bertanya itu tak terjadi?" tulis Tsamara Amany di Twitter pribadinya, seperti dikutip TribunKaltim.co dari Wartakotalive.com di artikel yang berjudul Tuding Anies Bermanuver Agar Interpelasi Tak Terlaksana, Tsamara Amany: Mengapa Takut, Pak Gubernur?
"Mengapa takut, Pak Gubernur?" tanya dia

Mayoritas Fraksi Menolak Interpelasi
Mayoritas anggota DPRD DKI Jakarta menolak memakai hak interpelasi untuk memanggil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan soal Formula E.
Anggota dewan yang berjumlah 73 orang dari tujuh fraksi itu lebih memilih fokus pada penanganan Covid-19 di Ibukota, dibanding memakai hak interpelasi.
Adapun tujuh fraksi itu adalah Fraksi Gerindra, Fraksi Demokrat, Fraksi PAN, Fraksi PKS, Fraksi NasDem, Fraksi Golkar dan Fraksi PKB-PPP.
Sementara 33 anggota dewan dari Fraksi PDI Perjuangan dan PSI tetap keukeuh memakai hak interpelasi.
Kini, mereka tengah menggalang dukungan dari anggota dewan lain agar rapat paripurna interpelasi dapat dilakukan.