Mobilitas Masyarakat Meningkat, Airlangga Sebut Perlu Kewaspadaan Tinggi dan Akselerasi Vaksinasi
Evaluasi penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di wilayah Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali tetap dilakukan setiap minggu, meskipun
TRIBUNKALTIM.CO - Evaluasi penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di wilayah Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali tetap dilakukan setiap minggu, meskipun PPKM tetap akan berlaku pada periode ini sampai 8 November 2021.
Secara agregat nasional, penanganan pandemi Covid-19 sudah cukup terkendali, dengan jumlah kasus aktif yang terus menurun.
Namun demikian, kita harus mewaspadai terjadinya tren kenaikan kasus di 131 kabupaten/kota dalam beberapa hari terakhir.
Baca juga: Airlangga Sebut Presiden Ingin Pasar CPO Indonesia di Turki Kembali Meningkat
Kasus aktif secara nasional per 31 Oktober tercatat sebesar 12.318 kasus atau 0,3 persen dari total kasus, sudah turun 97,85 persen dari puncak 24 Juli 2021 (574.135 kasus), dan angka ini jauh di bawah rata-rata global yang sebesar 7,4 persen.
Kasus konfirmasi harian per tanggal 1 November sebanyak 403 kasus, turun dari 523 kasus pada Minggu 31 Oktober kemarin, dengan rata-rata 7 hari (7DMA) sebesar 619 kasus dan tren penurunan 99,1 persen dari puncak kasus konfirmasi harian di 15 Juli 2021 (56.757 kasus).
Sementara untuk perkembangan di luar Jawa-Bali, kasus konfirmasi harian per 31 Oktober 2021 adalah 129 kasus dan rata-rata 7 hari (7DMA) sebesar 209 kasus, dengan tren penurunan yang konsisten.
Hal ini menyebabkan jumlah kasus aktif per 31 Oktober sebesar 6.816 kasus atau 0,4 persen dari total kasus, dan turun sebesar 96,9 persen dari puncak kasus aktif yang terjadi pada 6 Agustus 2021 lalu sebanyak 221.412 kasus.
Sejak awal PPKM berdasarkan level asesmen, data 9 Agustus – 31 Oktober di luar Jawa-Bali menurun dan persentase penurunan tertinggi terjadi di wilayah Nusa Tenggara sebesar -97,97 persen.
Untuk tingkat kesembuhan (RR), persentase secara nasional adalah 96,33 persen, lebih tinggi dari global sebesar 90,56 persen.
RR di Jawa-Bali adalah 96,30 persen dan luar Jawa-Bali adalah 96,39 persen.
Sedangkan tingkat kematian (CFR) secara nasional, yakni 3,38 persen, masih lebih tinggi daripada global sebesar 2,02 persen.
CFR di Jawa-Bali sebesar 3,50 persen dan luar Jawa-Bali yaitu 3,12 persen.
Baca juga: Airlangga Hartarto Sebut Sektor Pelayaran dan Kepelabuhanan Harus Segera Beradaptasi
Apabila dilihat dari setiap wilayah pulau di Indonesia, terutama di luar Jawa-Bali, jumlah kasus yang sembuh (RR), kasus kematian (CFR), dan penurunan jumlah total kasus aktif total, adalah sbb:
- Sumatera: RR = 96,05 persen dan CFR = 3,57 persen, dengan penurunan (jumlah total kasus aktif) -97,47 persen
- Nusa Tenggara: RR = 97,37 persen dan CFR = 2,34 persen dengan penurunan -97,97 persen