TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kembali jadi sorotan.
Pusara konflik internal dirinya dengan PDIP kembali mencuat ke permukaan.
Para elite PDIP belakangan semakin tajam mengkritik sikap politik Ganjar Pranowo.
Sebagian menganggap Ganjar Pranowo menunjukkan sikap tidak taat dan patuh terhadap haluan dan arahan pimpinan pimpinan partai.
Apalagi kalau bukan soal bursa capres Pilpres 2024.
Begini cara Ganjar Pranowo hadapi kritik tajam elite PDIP pakai guyonan.
Politisi PDIP, FX Rudy sebut Ganjar Pranowo patuh sama Megawati.
Ya, Ganjar Pranowo digadang-gadang sebagai salah satu kandidat capres terkuat di Pilpres 2024 mendatang.
Selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: Pengamat Politik: Ganjar Pranowo - Anies Baswedan Jadi Pasangan Terkuat Bila Diusung di Pilpres 2024
Mengutip Kompas.com, Trimedya yang menilai Ganjar ambisius maju capres, juga mempertanyakan kinerja sang gubernur.
Bahkan, Trimedya membandingkan bagaimana kinerja Ganjar dengan Ketua DPR RI, Puan Maharani.
"Ganjar apa kinerjanya delapan tahun jadi Gubernur selain main di medsos apa kinerjanya?" kata Trimedya dalam keterangannya, Rabu (1/6/2022) dikutip dari Tribunnews.com dengan judul FX Rudy: Jika Ganjar Tidak Berprestasi, Tak Mungkin Megawati Menugaskan Jadi Gubernur 2 Periode.
"Tolong gambarkan track record Ganjar di DPR, kemudian sebagai gubernur selesaikan Wadas itu."
"Selesaikan rob itu, berapa jalan yang terbangun kemudian sekarang diramaikan kemiskinan di Jateng malah naik, tolong masyarakat juga apple to apple memperbandingkan,” imbuhnya.
Membantah hal tersebut, Rudy mengatakan jika Ganjar bukan sosok tidak berprestasi, maka Megawati tak mungkin menugaskannya.
Ia pun menilai keaktifan Ganjar di media sosial adalah hal lumrah.
Baca juga: Ratusan Petani Tebu di Lampung Deklarasi Dukung Ganjar Pranowo di Pilres 2024
Terlebih, di era melek teknologi ini media sosial dapat digunakan untuk laporan kegiatan.
"Kalau Pak Ganjar tidak berprestasi, nggak mungkin ditugaskan menjadi Gubernur Jawa Tengah dua periode oleh ketua umum. Itu indikatornya," ujarnya.
"Gubernur ini kan membawahi 35 kota/kabupaten, tidak mungkin bisa menjangkau semua dalam satu waktu, makanya butuh medsos ini."
"Apalagi saat pandemi kemarin, semua serba daring. Sekarang eranya sudah berbeda," tandasnya.
Reaksi Ganjar
Terkait kritikan Trimedya Panjaitan terhadap dirinya, Ganjar Pranowo tidak menampiknya.
Ia mengatakan semua hal terkait Pilpres 2024 mendatang sudah menjadi wewenang Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP.
"Menghormatilah. Urusannya kan urusan copras-capres to, itu."
"Capres itu PDI-P sudah jelas, itu urusan ketua umum, urusannya Bu Mega," kata Ganjar kepada wartawan, Kamis (2/6/2022), mengutip Kompas.com.
Baca juga: Usung Ganjar Pranowo - Anies Baswedan di Pilpres 2024 Jadi Skenario Terbaik NasDem
Lebih lanjut, ia mengaku saat ini lebih berfokus menyelesaikan masalah banjir rob dan minyak goreng di Jateng.
"Saya tak nyambut gawe (bekerja) ngurusi rob, saya tak nyambut gawe (bekerja) ngurusi minyak goreng dulu," pungkasnya.
Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menanggapi soal kritik elite partainya yang menilai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, kemlinthi.
Kritik ini ditujukan pada Ganjar karena orang nomor satu Jateng tersebut dianggap tidak menghormati Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Menanggapi hal tersebut, Rudy membela Ganjar dan menyebut rekannya itu sangat menghormati Megawati sebagai Ketua Umum PDIP.
Menurutnya, Ganjar akan patuh terhadap Megawati terkait pencalonan presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
"Pak Ganjar ini sangat menghargai ketua umum. Kalau ditanya mau nyalon presiden, beliau tegas taat dan patuh pada ketua umum," kata Rudy, Kamis (2/6/2022), dikutip dari TribunSolo.com. (*)